Tiga Pimpinan Partai Bertemu untuk Jajaki Koalisi di Pemilu 2024
Idul Fitri dipakai sejumlah elite parpol untuk bertemu dan menjajaki koalisi. Menyusul elite lainnya, ketiga pimpinan parpol, yaitu Golkar, PAN dan PPP, juga bertemu dan menjajaki rencana koalisi bernama ”Bersatu”.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga pimpinan partai politik, yaitu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, bertemu di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam. Mereka membicarakan tentang penjajakan koalisi antara Golkar dan dua partai Islam tersebut. Selain itu, juga menyamakan persepsi untuk mengawal keberhasilan program pembangunan pemerintah dan menjaga proses Pemilu 2024 yang sudah diagendakan.
”Tadi namanya (koalisi) Bertiga Bersatu, bersatunya adalah beringin, matahari, dan kabah. Jadi, kerja sama tiga partai ini mulai dari nasional, provinsi, kabupaten, kota. Kami mulai menyamakan program seluruhnya terutama mengawal keberhasilan program pembangunan Bapak Jokowi sampai 2024. Pada hal yang sama, kami juga mempersiapkan untuk menjaga proses pemilu yang sudah diagendakan,” ujar Airlangga seusai pertemuan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Saat ditanya lebih lanjut soal kepastian koalisi antara Golkar, PAN, dan PPP, Zulkifli Hasan menjawab dengan tidak pasti. ”Insya Allah,” ujar Zulkifli saat ditanya apakah ketiga partai nyaman untuk berkoalisi di Pemilu 2024.
Zukifli menerangkan, salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah soal memulai politik gagasan. Menurut dia, gagasan yang bagus dari pemerintah saat ini harus dilanjutkan. Hal itu untuk melanjutkan tradisi yang sudah dilakukan para pemimpin negara sebelumnya. Misalnya, hal yang bagus di kepemimpinan Soekarno dilanjutkan oleh Soeharto. Adapun hal yang bagus di era kepemimpinan Soeharto dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri.
Namanya (koalisi) Bertiga Bersatu, bersatunya adalah beringin, matahari, dan kabah. Jadi, kerja sama tiga partai ini mulai dari nasional, provinsi, kabupaten, kota. Kami mulai menyamakan program seluruhnya terutama mengawal keberhasilan program pembangunan Bapak Jokowi sampai 2024. Pada hal yang sama, kami juga persiapkan untuk menjaga proses pemilu yang sudah diagendakan.
”Oleh karena itu, kita mesti mulai politik gagasan. Oleh karena itu, yang bagus-bagus harus kita lanjutkan kira-kira gagasan-gagasan seperti apa yang harus jadi urusan bersama,” kata Zulkifli.
Sebelum berbicara dengan awak media, Airlangga berbicara santai dengan Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono, Zulkifli Hasan, anggota PAN Asman Abnur, dan Suharso Monoarfa sembari menyesap minuman teh serai. Airlangga juga didampingi Bendahara Umum (Bendum) Golkar Dito Ganinduto.
Seusai berbincang santai, Airlangga menjelaskan, pertemuan tersebut adalah silaturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah sekaligus mendorong bahwa tiga partai ini akan bekerja bersama.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) berbincang dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (kiri) di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022), untuk membahas penjajakan koalisi partai dalam Pemilu 2024.
Budaya politik baru
Bersatu adalah singkatan dari beringin yang membutuhkan sinar matahari lambang dari Partai PAN untuk bertumbuh. Jika telah bertumbuh dengan hijau dan baik, beringin akan sama-sama membangun dan melanjutkan untuk mendapatkan rida Allah SWT. Mereka kemudian melanjutkan pertemuan itu dengan makan malam bersama.
”Tentu kami melihat bahwa ke depan kami ingin membangun budaya politik baru, di mana budaya politik baru itu dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, jika bisa bekerja bersama, Golkar, PAN, dan PPP akan baik untuk menopang dan mendukung program yang dilakukan oleh pemerintah. Saat ini, dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Adapun Suharso Monoarfa adalah Menteri Badan Perencanaan Nasional (Bappenas). Jika mereka bersatu, tentu dapat memperkuat pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
”Pertemuan ini juga menimbulkan pengalaman dari partai politik, termasuk PAN juga sangat berpengalaman di DPR dan MPR. Sehingga kami memiliki scope pengalaman dalam berbagai periode, berbagai tantangan yang sudah kami hadapi. Mulai dari resesi 1998, krisis moneter 2008, sampai dengan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” ujar Airlangga.
Ke depan, kami ingin membangun budaya politik baru, di mana budaya politik baru itu dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap.
Kumpulan pengalaman bersama itu, lanjutnya, akan bermanfaat untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan termasuk dalam pemilu serentak 2024. Namun, pembicaraan mengenai arah koalisi masih harus dirumuskan secara detail dalam waktu dekat. Ketiga partai masih akan membuat program untuk melanjutkan program strategis dari Presiden Joko Widodo.
”Kami secara khusus dari Partai Golkar meminta dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran Partai Golkar, baik tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan juga kerja sama dengan PAN dan PPP,” kata Airlangga.
Airlangga juga berharap bahwa kerja sama ketiga partai dapat mendorong persatuan dan menegasikan risiko-risiko akibat dari politik identitas.
Menjauhkan polarisasi
Sementara itu, Suharso Monoarfa menyampaikan, pertemuan itu untuk menunjukkan atau mendemonstrasikan kerja sama yang jauh lebih awal dan lebih cantik antarsesama parpol untuk saling mengisi dan memperkuat kebersamaan. Selain itu juga untuk menjauhkan polarisasi dan perpecahan agar tidak terulang dalam pemilu yang akan datang.
”Sebagai bangsa yang besar, kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kami juga bisa bekerja dengan sukacita melaksanakan pemilu yang baik,” kata Suharso.
Sebagai bangsa yang besar, kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kami juga bisa bekerja dengan sukacita melaksanakan pemilu yang baik.
Selain itu, karena PPP dan Golkar adalah koalisi pemerintahan saat ini, mereka juga ingin memastikan seluruh perjalanan pertanggungjawaban yang harus diemban pemerintah harus selesai, dan tuntas demgan baik. Pemerintah harus mampu melahirkan legacy bagi rakyat dan bangsa hingga masa jabatan 2024 berakhir.
”Dan, tentu banyak hal yang baik dan bagus yang patut untuk dilanjutkan di masa yang akan datang. Kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan untuk kepentingan seluruh rakyat, bangsa, dan negara.
Airlangga Hartarto dalam beberapa waktu terakhir memang gencar bertemu dengan pimpinan parpol. Pada Sabtu (7/5/2022), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berkunjung ke rumah dinas Airlangga di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Seusai bertemu AHY, Airlangga menyatakan bahwa peluang berkoalisi dengan Demokrat selalu ada, terutama untuk menyambut perhelatan politik pemilu serentak 2024.
”Kalau peluang (berkoalisi) selalu ada. Kan, berpengalaman juga. Partai Golkar mendukung ayahnya beliau (Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono). Jadi sudah ada track record. Jadi kerja sama dengan baik,” kata Airlangga yang diamini AHY (Kompas.id, 7 Mei 2022).