logo Kompas.id
Paparan TopikPerpindahan Ibu Kota Negara...
Iklan

Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN): Belajar dari Brasil

Pemindahan Ibu Kota Negara bertujuan untuk menekan kesenjangan perekonomian Jawa dan Luar Jawa. Belajar dari Brasil, pemindahan ibu kota perlu juga mewaspadai kemungkinan munculnya kesenjangan baru.

Oleh
robertus mahatma
· 13 menit baca
Sejumlah pejabat berfoto bersama di titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/2/2022). Kunjungan itu dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan Mendagri Tito Karnavian.
KOMPAS/SUCIPTO (CIP)

Sejumlah pejabat berfoto bersama di titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/2/2022). Kunjungan itu dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan Mendagri Tito Karnavian.

Ide tentang pemindahan ibu kota negara sudah lama digaungkan oleh Pemerintah sejak Presiden Joko Widodo, setidaknya pertama kali terdengar oleh publik pada tahun April 2017, dalam suatu amanat untuk mengkaji kemungkinan hal itu kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro. Ide tersebut kemudian mulai mendapat dukungan serius pada rapat kabinet terbatas 29 April 2019. Pada pada 18 Januari 2022, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa nama “Nusantara” akan menjadi nama dari ibu kota baru tersebut.

Gagasan yang sebenarnya sudah ada sejak zaman Presiden Soekarno tersebut kini hendak diwujudkan di sebuah lahan seluas 180 hektare di Kalimantan Timur, tepatnya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, dengan biaya sekitar 32 miliar dollar AS atau 501 triliun rupiah. (Sumber lain menyebutkan biaya pembangunan sekitar 466 triliun rupiah) Sumber pendanaannya sebesar 54,6 persen berasal dari skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU/Public-Private Partnership), 19,2 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan sisanya 26,2 persen dari pihak swasta.

Editor:
robertus mahatma
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000