Sensasi Modern All New Honda HR-V
Perpaduan desain yang seksi dan modern dengan fitur teknologi canggih membuat All New Honda HR-V begitu menggoda untuk diuji di jarak cukup jauh. Maka, mobil pun Kompas bawa menuju Yogyakarta.
Ada sesuatu di Yogyakarta yang membuat orang ingin selalu kembali ke sana. Paling tidak, itulah yang dirasakan Kompas, pertengahan Mei lalu. Maka, kota itu menjadi tujuan kami untuk membuktikan performa utuh All New Honda HR-V.
All New Honda HR-V memang bagaikan siraman air segar di tengah kemarau para penggemarnya. Mobil ini begitu ditunggu-tunggu, sehingga hanya dalam waktu sehari sejak diluncurkan pada 23 Maret 2022, sudah ada 1.265 unit HR-V baru yang dipesan. Padahal, pihak PT Honda Prospect Motor (HPM) hanya menargetkan penjualan sebanyak 1.300 unit untuk satu bulan pertama.
”Kami bersyukur All New Honda HR-V langsung diterima dengan sangat antusias oleh konsumen di Indonesia. Angka pemesanan yang tinggi saat ini juga didukung karena mobil ini telah mulai dikirimkan dan dipesan di dealer resmi Honda di seluruh Indonesia. Kami akan terus berusaha untuk memenuhi seluruh permintaan All New Honda HR-V dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tutur Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, dalam siaran pers bertanggal 25 Maret 2022.
Tak lama setelah itu, sosok Honda HR-V generasi ketiga ini sudah mulai terlihat lalu lalang di jalanan Jakarta, bahkan jauh sebelum PT HPM menggelar acara uji kendara resmi mobil ini bagi media. Semua itu membuat rasa penasaran kian memuncak untuk menguji secara langsung SUV berukuran kompak ini di medan sesungguhnya dengan jarak yang signifikan.
Unit yang Kompas uji ini adalah Honda HR-V varian SE bertransmisi otomatis CVT (continuously variable transmission). Ini adalah varian termahal untuk HR-V bermesin empat silinder dengan kapasitas 1.5 liter. Pada saat pengujian ini berlangsung, varian tersebut dipasarkan dengan banderol dasar Rp 403,1 juta (on the road di Jakarta). Ada satu varian lagi yang lebih mahal, yakni varian RS Turbo yang menggunakan mesin berturbo.
Baca juga : Honda Luncurkan All New HR-V yang Sarat Teknologi
Sebelum memasuki interiornya, harus diakui Honda berhasil mewujudkan desain yang seksi sekaligus modern pada All New HR-V ini. Desainnya mengandalkan garis-garis tegas yang cenderung mengotak, berbeda dengan generasi HR-V sebelumnya yang lebih mengadopsi garis-garis membulat.
Desain gril berupa garis-garis horizontal di permukaan yang sewarna dengan cat bodi membuat tampilan unik dan berbeda. Garis ”bahu” yang tinggi membuat tampilan mobil terkesan garang. Sementara kaca belakang yang miring melandai ke belakang mencitrakan kesan dinamis dan sporty.
Memasuki interior varian SE ini, mata langsung tertumbuk pada kaca panoramik yang terbagi dua, satu di atas baris kursi depan dan satu lagi di atas baris kursi belakang. Di bagian depan, lapis penutupnya di plafon dibuka dengan cara digeser biasa.
Namun, di bagian belakang, kita harus melepas lapisan penutup ini secara manual dengan menggeser klip penguncinya. Ada dua bagian yang harus dilepas agar seluruh kaca panoramik di bagian belakang ini terlihat. Sungguh sebuah cara yang tidak praktis dan rada merepotkan, karena kita harus mencari tempat untuk menyimpan dua lapisan penutup itu di kabin yang tidak terlalu luas, apalagi saat mobil membawa empat orang dan bagasi dalam keadaan penuh. Prediksi Kompas, kaca panoramik bagian belakang ini bakal jarang dibuka penggunanya.
Untuk menepis rasa heran atas metode buka tutup kaca panoramik belakang yang aneh ini, kami cepat-cepat pindah ke kursi pengemudi untuk segera membawa mobil ini bergerak. Kursi berbalut kombinasi kulit sintetis dan bahan kain ”memeluk” tubuh dengan nyaman.
Desain dasbor terlihat modern dan simpel, salah satunya karena menghilangnya tombol-tombol pengatur audio dan peranti hiburan mobil. Semua tombol itu sudah terangkum di layar sentuh infotainment ukuran 8 inci di tengah dasbor. Alhasil, hanya tersisa tombol-tombol kontrol penyejuk udara di bawah layar tersebut.
Jika harus mengkritik tampilan interior yang minimalis ini, itu adalah masih dipertahankannya jarum-jarum analog untuk spidometer dan takometer, belum berupa tampilan digital seperti yang sudah lazim diterapkan di mobil-mobil modern masa kini. Selain itu, terlihat masih banyak bahan plastik keras pada bagian dasbor ataupun pelapis pintu bagian dalam di mobil seharga di atas Rp 400 juta ini.
Pengendalian presisi
Namun, ah sudahlah, kita ingin segera merasakan performanya di jalanan, bukan? Tombol start/stop pun ditekan, terdengar pelan bunyi mesin yang teredam dengan baik. Tuas transmisinya segera digeser ke posisi D dan gas diinjak perlahan.
Kesan pertama mengendarai All New HR-V ini adalah pada pengendaliannya yang menyenangkan. Setir terasa ringan dan cukup presisi mengarahkan mobil sesuai kehendak pengemudi. Mobil juga terasa stabil diajak bermanuver meski dalam kecepatan tinggi di Tol Trans-Jawa.
Kinerja kaki-kaki juga mumpuni meredam bantingan di jalanan bergelombang, seperti saat melintas di Jalan Tol Layang MBZ menuju Cikampek. Suspensi masih terasa empuk tanpa membuat mobil memantul-mantul atau terhuyung-huyung sehingga mobil masih nyaman dikendalikan. Padahal, saat dilihat, varian SE ini sudah menggunakan velg ukuran 18 inci yang dibalut ban ukuran 225/50R18.
Sementara kinerja mesinnya yang bertenaga 121 PS pada putaran mesin 6.600 rpm dan torsi puncak 145 Nm pada 4.300 rpm juga terbukti mampu membuat perjalanan menuju Yogyakarta tidak melelahkan. Memang akselerasinya sangat khas mobil bertransmisi CVT, yang terasa lambat di awal. Namun, masalah ini cukup terselesaikan dengan menggeser tuas transmisi ke mode S (Sport) dan kita memainkan simulasi rasio ”gigi” transmisi secara manual dengan paddle shift di balik roda kemudi. Ada tujuh tingkat percepatan yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan.
Bahkan, saat mobil diajak menanjak di kawasan wisata di sekitar Gunung Merapi, seperti di kawasan Kaliurang, Kaliadem, hingga Kinahrejo, tak ada masalah berarti pada tenaga mobil ini.
Sementara konsumsi BBM-nya jika menilik layar multi-information display (MID) berkisar antara 13,3 kilometer (km) per liter hingga 15,6 km per liter. Perhitungan berdasarkan metode full to full menghasilkan angka kisaran 11,07 km per liter hingga 15,18 km per liter. Selama pengujian, mode Econ untuk menghemat konsumsi BBM tidak pernah diaktifkan dan bensin selalu menggunakan oktan 92.
Namun, yang membuat mobil terasa istimewa dan modern adalah dipasangnya fitur keselamatan aktif Honda Sensing di semua varian All New HR-V ini. Bahkan, varian termurahnya pun memiliki fitur yang mencakup, antara lain, adaptive cruise control ini. Fitur itu juga bekerja dengan baik dengan secara otomatis mengerem saat ada kendaraan di depan berjalan lebih lambat dan kemudian mengegas lagi secara otomatis sesuai kecepatan yang kita tentukan saat kendaraan di depan menepi atau pindah jalur.
Bahkan, saat mobil diajak menanjak di kawasan wisata di sekitar Gunung Merapi, seperti di kawasan Kaliurang, Kaliadem, hingga Kinahrejo, tak ada masalah berarti pada tenaga mobil ini.
Sensasi turbo
Di ruang dan waktu yang lain, Kompas juga mendapat kesempatan menjajal varian HR-V RS Turbo di lokasi yang istimewa, yakni Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (23/5/2022). ”Sirkuit Mandalika adalah sirkuit fenomenal, sama dengan HR-V RS Turbo kami,” kata Yusak Billy.
Pengujian di sirkuit balap ini dipandu oleh pebalap Alvin Bahar yang mengemudikan All New Honda Civic RS di urutan terdepan. Peserta tidak diperkenankan salip-menyalip.
Kompas mendapat posisi tepat di belakang mobil pemandu itu. Performa mesin VTEC 1.500 cc dengan turbo pada HR-V RS sama dengan yang dipakai Civic RS. Namun, dengan penyesuaian tertentu, daya yang dihasilkan berbeda. Tenaga maksimalnya 177 PS, hanya selisih 1 PS di bawah Civic. Tetapi, torsi puncaknya sama, yaitu 240 Nm pada putaran mesin 1,700-4.500 rpm.
Dengan tenaga performa mesin yang sangat mirip, HR-V tak kepayahan memepet Civic, yang bentuk bodinya lebih aerodinamis itu. Ketika pedal gas ditekan dalam-dalam, sentakan terasa, meski tidak terlalu instan. Di lintasan lurus, kami memetik kecepatan hingga 146 km per jam sebelum memasuki tikungan satu.
Kelokan demi kelokan dilahap dengan antusiasme tinggi. Keberadaan mobil pemandu dan kondisi aspal yang relatif baru mempertebal keyakinan untuk menikung dengan kecepatan cukup tinggi. Kami sempat membelok dengan kecepatan 100 km per jam pada sudut yang cukup lebar.
Dengan tenaga performa mesin yang sangat mirip, HR-V tak kepayahan memepet Civic, yang bentuk bodinya lebih aerodinamis itu. Ketika pedal gas ditekan dalam-dalam, sentakan terasa, meski tidak terlalu instan.
Suspensi yang relatif empuk berdampak besar pada kenyamanan penumpang. Menikung secara ekstrem sedemikian menghasilkan body roll yang tinggi. Badan penumpang belakang sampai miring mengikuti gravitasi. Menikung sambil mengebut di sirkuit agak bikin mual. Karakter jenis bodi SUV memang berbeda dengan sedan yang titik gravitasinya lebih rendah.
Tetapi jangan khawatir, mengemudi ekstrem begini hanya terjadi di sirkuit, mustahil di jalan raya pada penggunaan sehari-hari. Suspensi standar All New HR-V dirancang untuk penggunaan di jalan umum.
Baca juga : Terpikat Pesona All New Civic RS
Selain sempat mengelilingi sirkuit sebanyak tiga putaran, Kompas juga diberi kesempatan membandingkan tenaga HR-V RS baru ini dengan model terdahulu tipe Prestige bermesin 1,8 L nonturbo di trek lurus. HR-V edisi lama ini ”hanya” bertenaga 139 PS dengan torsi 169 Nm.
Perbedaan angka yang jauh itu terasa betul dampaknya. Menggeber HR-V edisi terdahulu terasa lebih lambat dengan suara mesin yang meraung kencang. Sementara di HR-V baru, terutama varian RS, tarikannya jauh lebih ringan. Jarak 402 meter diselesaikan HR-V RS Turbo dalam waktu rata-rata 16 detik, sementara HR-V 1.8L lama sekitar 19 detik.
Sayangnya, uji coba varian RS hanya berlangsung di lintasan tertutup. Kenikmatan bermanuver di jalan umum menggunakan mesin turbo tak sempat kami cicipi.