logo Kompas.id
OpiniKetika Hukum Mengabaikan Etika
Iklan

Ketika Hukum Mengabaikan Etika

Kepastian hukum jadi senjata untuk menyerang etika yang dianggap abstrak dan lemah dalam penegakannya.

Oleh
HARYATMOKO
· 7 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Thrasymachus, dalam The Republic, mengatakan dengan sinis, tapi sangat jeli: ”Hukum tidak lain kecuali kepentingan mereka yang kuat”.

Jika bertolak dari definisi ”adil” sebagai yang sesuai dengan hukum atau dengan apa yang dianjurkan oleh kebiasaan dan hukum di dalam Polis, adil berarti identik dengan kehendak penguasa. Akibatnya, yang adil disamakan dengan yang legal, padahal sumber keadilan adalah kehendak pembuat hukum. Maka, keadilan tidak lain kecuali semua yang menguntungkan bagi yang kuat. Masalahnya, setiap rezim membuat hukum untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingannya.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000