logo Kompas.id
OpiniAntara Perdagangan Orang dan...
Iklan

Antara Perdagangan Orang dan Migrasi

Pemerintah harus bekerja keras menyejahterakan rakyatnya sehingga mereka tak perlu bertaruh nyawa di negeri asing.

Oleh
REDAKSI
· 2 menit baca
Pengungsi Rohingya dibawa ke lokasi penampungan sementara di gedung bekas kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Kamis (21/3/2024). Kapal mereka tenggelam, tetapi mereka berhasil diselamatkan.
KOMPAS/ZULKARNAINI

Pengungsi Rohingya dibawa ke lokasi penampungan sementara di gedung bekas kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Kamis (21/3/2024). Kapal mereka tenggelam, tetapi mereka berhasil diselamatkan.

Migrasi atau merantau merupakan sifat dasar manusia modern (Homo sapiens). Dulu nenek moyang kita meninggalkan Afrika timur menuju berbagai penjuru dunia.

Dalam teori ekonomi pembangunan, fenomena migrasi yang di dalamnya, termasuk urbanisasi, mendapat perhatian besar. Orang bermigrasi karena mengharapkan penghasilan atau hidup lebih baik di tempat anyar. Warga desa pindah ke kota berharap mendapat upah lebih besar di sektor manufaktur di perkotaan ketimbang bertahan sebagai petani di kampungnya. Meski lowongan di sektor manufaktur terbatas dan lebih banyak perantau yang akhirnya bekerja di sektor informal (pedagang kecil, buruh bangunan, dan lain-lain), urbanisasi terus terjadi. Warga desa melihat masih lebih baik bekerja di sektor informal di kota ketimbang tetap menjadi petani.

Editor:
MARCELLUS HERNOWO, ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000