logo Kompas.id
OpiniSembako, dari Akronim hingga...
Iklan

Sembako, dari Akronim hingga Menjadi Lema

Kata ”sembako” dulu dikenal sebagai akronim dari ”sembilan bahan pokok”. Seiring dengan kondisi masyarakat yang berubah, kata ”sembilan” pada akronim ”sembako” tidak digunakan lagi. Maknanya meluas.

Oleh
ROSDIANA
· 3 menit baca
Kata <i>sembako</i> mengalami perluasan makna. Bentuk ini sebelumnya merupakan akronim dari <i>sembilan bahan pokok</i>.
CAHYO HERYUNANTO

Kata sembako mengalami perluasan makna. Bentuk ini sebelumnya merupakan akronim dari sembilan bahan pokok.

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal rudal dan berdikari sebagai kata (lema) dasar. Jika kita melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring, kedua kata tersebut dijelaskan sebagai akronim dari peluru kendali (rudal) dan berdiri di atas kaki sendiri (berdikari). Belakangan, penutur bahasa Indonesia mengenal sembako (sembilan bahan pokok).

Berdasarkan buku Petunjuk Teknis Penyusunan Kamus Ekabahasa, lema yang masuk dalam kamus dapat berupa kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata majemuk, frasa (gabungan kata), ungkapan, kiasan, peribahasa, singkatan, atau akronim (yang dianggap kata) (Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2023). Berdasarkan kriteria lema tersebut, sembako termasuk dalam akronim yang dianggap sebagai kata.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000