logo Kompas.id
OpiniDi Balik (Angka) Inflasi
Iklan

Di Balik (Angka) Inflasi

Kecemasan masyarakat telah bergeser dari pandemi Covid-19 ke biaya hidup yang semakin tinggi. Hal itu terjadi di saat penghasilan usaha dan upah atau gaji masih tertatih-tatih mengisi dompet bahkan tabungan.

Oleh
HENDRIYO WIDI
· 4 menit baca
Pejalan kaki memberi uang kepada badut Mickey Mouse yang berjalan gontai di Jalan MT Haryono, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)

Pejalan kaki memberi uang kepada badut Mickey Mouse yang berjalan gontai di Jalan MT Haryono, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Tren penurunan inflasi akibat kenaikan harga komoditas pangan domestik dan global tengah terjadi. Kendati begitu, kenaikan harga beras tengah menghantui Indonesia. Meskipun tingkat inflasi tidak akan setinggi sebelumnya, di balik angka inflasi itu dompet masyarakat, khususnya kelas bawah, merana.

Dalam Asian Development Outlook Edisi September 2023 yang dirilis pada Rabu (20/9/2023), Bank Pembangunan Asia (ADB) menurunkan proyeksi inflasi Indonesia. Tingkat inflasi Indonesia pada 2023 direvisi menjadi 3,6 persen dari perkiraan sebelumnya yang 4,2 persen pada proyeksi April 2023.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000