logo Kompas.id
OpiniMengembalikan...
Iklan

Mengembalikan ”Orientasi-orientasi Papua”

”Orientasi-orientasi” orang Papua tidak selalu sejalan dengan orientasi pembangunan dalam konteks negara bangsa Indonesia. Menuju dialog damai Papua sangat perlu memasukkan ”orientasi-orientasi Papua” di dalamnya.

Oleh
I NGURAH SURYAWAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vYovHyqos-AGQRjT0YZecFJnRzw=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F01%2F96b4ec68-72ba-4db9-ae36-90ef944dc219_jpg.jpg

Salah satu kritik penting dari buku Papua Road Map (2009), selanjutnya ditulis PRM, yang ditulis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah minimnya kajian ini untuk merekognisi ”orientasi-orientasi” orang Papua yang tidak selalu sejalan dengan orientasi pembangunan dalam konteks negara bangsa Indonesia.

Jika kita mencermati, kajian PRM dengan tajam menggambarkan empat akar permasalahan Papua (status politik, kekerasan, ”kegagalan” pembangunan, dan marjinalisasi orang Papua), tetapi alpa merekognisi apa dan bagaimana ”orientasi-orientasi Papua” mengimajinasikan empat masalah mendasar tersebut. Intinya adalah nilai dan pengetahuan orang Papua dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana respons dan rumusan orang Papua terhadap diri dan masa depan mereka terhadap empat akar permasalahan Papua tersebut.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000