Mochtar Pabottingi
Saya melihat seorang yang berilmu, tetapi rendah hati, bicaranya santun, tidak pernah meremehkan orang lain, termasuk yang lebih muda. Saya sungguh ingin belajar banyak darinya.

Mochtar Pabottingi, pengamat politik KOMPAS/RADITYA HELABUMI 15-06-2022
Negeri kita kehilangan salah seorang cendekiawan-intelektual yang selalu memikirkan masalah bangsa. Prof Dr Mochtar Pabottingi meninggal pada 4 Juni 2023.
Saya kebetulan kenal dengan Bang Mochtar, begitu saya memanggil beliau, sejak 1987. Bang Mochtar adalah senior dan mentor saya ketika kami belajar di Hawaii.
Sesungguhnya saya sudah ”mengenal” Mochtar sejak saya kecanduan tulisan-tulisannya di berbagai media, akhir 1970-an. Saya mengagumi kepekaan observasi dan ketajaman analisisnya, yang ditulis bernas dengan gaya khas. Gagasan-gagasan beliau selalu menginspirasi.
Alhamdulillah, saya kemudian mengenal lebih dekat sosok Mochtar. Saya melihat seorang yang berilmu, tetapi rendah hati, bicaranya santun, tidak pernah meremehkan orang lain, termasuk yang lebih muda. Saya sungguh ingin belajar banyak dari Mochtar.
Dalam perjalanan waktu, saya hadir pada ujian disertasi doktor Mochtar di Department of Political Science, University of Hawaii, sekitar 1988. Atas permintaan saya, nama anak perempuan saya yang lahir 1989 adalah usulan Mochtar: Amalia. Nama yang maknanya tipikal beliau: ”berilmu dan beramal”.
Yudi Latif menceritakan karakter dan kualitas yang melekat pada Mochtar hingga akhir hayatnya (”Mochtar Pabottingi dan Kerinduan Kepulangan”, Kompas, 5 Juni 2023). ”Tegas dalam prinsip etik, peka terhadap persoalan bangsa, ramah dalam tata krama, kaya ilmu tetapi sederhana dalam kehidupan”. Mochtar pemikir kebangsaan dan demokrasi adalah juga ”sosok yang jujur, berani, lurus, tak pernah ’terbeli’ oleh kekuasaan”.
Kendati tidak lama dan intens, saya bersyukur termasuk di antara yang sempat mengenal Mochtar Pabottingi. Saya mungkin menjadi salah seorang ”saksi” sebagian testimoni terhadap almarhum.
Mochtar Pabottingi menambah deretan tokoh asketis intelektual. Cendekiawan yang mencari, mengekspresikan, dan menghayati keilmuan dengan sikap intelektual yang tidak larut pada kebendaan dan kekuasaan (St Sularto, Sosok-sosok Inspirasi Keteladanan, 2022, hlm 205). Terima kasih, Bang Mochtar.
Eduard LukmanJl Warga, RT 014 RW 003, Pejaten Barat, Jakarta 12510
Mochtar Pabottingi

Mochtar Pabottingi
Saya tidak mengenal secara pribadi Mochtar Pabottingi, tetapi almarhum salah seorang yang saya kagumi keajekannya menyampaikan pendapat.
Dia tidak pernah terlibat dalam politik praktis, kajian disampaikan sebagai akademikus. Hal yang menurut saya menghidarkan kajiannya dari benturan kepentingan.
Kompas dengan tepat memuat ulang tulisan Mochtar sebagai obituari (4/6/2023). Pandangannya patut menjadi acuan penentu kebijakan.
Martabat manusia adalah keprihatinannya. Dia ungkapkan dalam kalimat: Di setiap negara yang lebih tegar menjunjung keadilan bagi segenap warganya, kemerdekaan akan lebih berprogresi ke arah pembangunan keadaban.
Dia berimbang dalam berpendapat. Kritik dibarengi apresiasi terhadap hal-hal yang dia anggap pantas. Dia menyatakan keindahan Nawacita di awal kampanye 2014. Kemudian kekecewaannya diungkapkan dalam tulisan terakhir ”Panggilan Kerinduan” (Kompas, 8/3/2023).
Nawacita yang menurut Mochtar layak, terbarui, dan merepresentasikan Pancasila hilang pada terma kedua pemerintahan Jokowi.
Seperti biasa saya mengajak sidang pembaca mengkaji tulisan lengkapnya. Kesadaran pentingnya kepatuhan seluruh lapisan masyarakat terhadap hukum menjadi salah satu pilar penting ketertiban. Impunitas tak boleh hadir di negeri ini dan benih bentuk penjajahan baru harus kita lawan.
Hadisudjono SastrosatomoPusat Etika Bisnis dan Organisasi SS-PEBOSS-STM PPMMenteng Raya, Jakarta
Argentina dan Coldplay

Penggemar Coldplay menggunakan empat gawai untuk berburu tiket konser Coldplay, Rabu (17/5/2023). Tiket konser dijual dengan harga Rp 800.000 hingga Rp 11 juta belum termasuk pajak.
Dua tontonan akbar bakal mengguncang Jakarta. Keduanya kelas dunia, bakal menyedot ribuan penonton.
Olahraga dan musik adalah tontonan paling universal. Tidak membedakan latar belakang penonton, apalagi SARA.
Siapa yang tidak kenal timnas Argentina, juara dunia sepak bola 2020? Siapa pula yang tak kenal Coldplay?
Meski penonton harus merogoh kocek lebih dalam karena harga tiket yang fantastis, orang tetap saja antre beli.
Masyarakat haus akan hiburan dan idola. Kepenatan dalam menjalani hidup, apalagi setelah hampir tiga tahun ”puasa” didera pandemi.
Seni dan olahraga selalu menjadi pemersatu bangsa. Hidup menjadi jenuh dan tidak sehat jika kedua elemen tersebut hilang. Mengapa dalam politik tidak bisa seperti seni dan olahraga?
Politik menjadi kurang menarik karena beragam kepentingan di dalamnya. Dalam politik tidak ada universalisme kebersamaan dan keceriaan, sebagaimana kita temukan dalam olahraga dan seni. Yang ada kelompok partisan, kebencian, dan hoaks.
Siapa yang tidak kenal Lionel Messi, bintang sepak bola Argentina? Siapa pula yang tak kenal Chris Martin, vokalis Coldplay? Belum lagi lagu-lagu hits mereka. ”Paradise”, ”Viva la Vida”, ”Fix You”.
Semoga dua grup kelas dunia tersebut bisa menyatukan masyarakat dalam bingkai tontonan tanpa sekat yang menghibur dan segar.
Budi Sartono Soetiardjo Cilame, Ngamprah, Kabupaten Bandung
Sulit Cek Surat Pengaduan

Peserta aksi #rokokharusmahal berfoto di depan surat-surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo di halaman depan Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (21/4/2018) pagi. Surat-surat itu berisikan pesan untuk menaikkan harga rokok sebagai pengendalian produk tembakau di Tanah Air.
Pada 11 dan 15 Mei 2023, saya mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo perihal kasus tanah kami yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde) yang tidak kunjung dijalankan oleh aparatur sipil negara (ASN) di daerah. Surat saya kirim melalui drop box di Sekretariat Negara (Setneg).
Sebelumnya saya menyurvei dulu cara berkirim surat kepada presiden. Saya datang ke Setneg di Jalan Veteran 17-18, Jakarta. Petugas Satuan Pengamanan Dalam (Pamdal) Setneg menjelaskan, cara berkirim via kotak surat dan mengecek surat melalui telepon yang tertera di atas kotak surat, 021-3813583.
Pengecekan satu minggu setelah surat dikirim. Namun, untuk bukti kirim surat, tidak ada tanda terima.
Saya sudah menelepon berkali-kali 021-3813583, pukul 08.30-14.50, tidak ada respons. Saya tanyakan kepada petugas pos pamdal, apakah nomor itu masih valid, dijawab masih.
Kiranya pemerintah dapat memperbaiki proses pengaduan dari masyarakat.
Boyke NainggolanPerumnas Klender, Jakarta Timur 13460
Tagihan Telepon

Nuraida (42) membimbing sejumlah anak di Kampung Kebonjukut, Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, saat b elajar di tepian Sungai Ciliwung, Kamis (6/8/2020). Belajar di tepian sungai ini dilakukan untuk mencari sinyal telepon seluler yang lebih baik guna mengikuti pembelajaran daring. Setelah memperoleh materi pembelajaran, mereka kembali ke rumah Nuraida untuk berteduh dan melanjutkan belajar. Sistem kelompok ditempuh untuk membantu siswa yang tidak memiliki telepon seluler atau kesulitan membeli paket data internet.
Kami pelanggan telepon rumah sejak 1990. Belakangan ini kami kecewa dengan manajemen PT Telkom yang selalu menelepon dengan kata- kata ”Maaf, Anda tidak bisa menggunakan telepon, selesaikan tunggakan pembayaran”.
Sebelum tanggal 20 tiap bulan, kami selalu membayar langganan telepon, PLN, dan First Media di Kantor Pos Cinere. Namun, tiap bulan setelah tanggal 20, kami mendapat pemberitahuan untuk menyelesaikan tunggakan.
Semula kami abaikan saja mengingat banyak berita yang menyatakan bahwa hal tersebut adalah penipuan. Apalagi kami juga telah melunasi biaya langganan.
Alangkah terkejutnya, ketika pada 4 Juni 2023, kami tidak bisa menelepon ke luar menggunakan telepon rumah. Lagi-lagi ada pesan suara, ”Maaf, Anda tidak bisa menggunakan telepon. Selesaikan tunggakan pembayaran”.
Kami menelepon 108 dan No 147 untuk menanyakan persoalan ini, tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Kenyataannya, biaya langganan telepon sudah kami lunasi. Kami khawatir telepon rumah akan diputus, padahal kami memerlukannya.
Oleh karena itu, kepada manajemen PT Telkom, kami mohon agar telepon kami 021-75407xx, dapat dibuka dan digunakan lagi. Terlampir bukti pembayaran bulan terakhir, pada 21 Mei 2023 pukul 10.44.25 via Kantor Pos Indonesia Persero, No Resi 1651441-01/2023/803018, Petugas 971341837.
Lies Noor HardjonoJl Tanimbar, Cinere Megapolitan, Depok