logo Kompas.id
OpiniHistorisitas Merdeka Belajar
Iklan

Historisitas Merdeka Belajar

Merdeka Belajar diusung Ki Hadjar Dewantara dan Engku Syafei untuk melawan kebodohan dan membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Merdeka Belajar yang diusung Kemendikbudristek jangan sampai mengalami amnesia sejarah.

Oleh
SUMARDIANSYAH PERDANA KUSUMA
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/He25tqOI3P-EBrQW5URYMl5YLxM=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F01%2F12194b5d-2422-4d8d-8f05-ac8e0fd34cdb_jpg.jpg

Merdeka Belajar adalah jargon yang diusung oleh Kemendikbudristek dibawah pimpinan Nadiem Anwar Makarim. Jargon tersebut menuai polemik karena identik dengan merek dagang atau Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dimiliki oleh Sekolah Cikal sejak 2015. Belakangan Sekolah Cikal akhirnya menghibahkan merek Merdeka Belajar kepada Kemendikbudristek agar dapat digunakan bersama untuk dunia pendidikan dan sesuai aturan yang berlaku, mulai 14 Agustus 2020.

Sejak itulah Merdeka Belajar yang sampai hari ini sudah memasuki episode ke-24 melalui transisi pendidikan anak usia dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD) yang menyenangkan, selalu dijadikan jargon dalam setiap peringatan Hari Pendidikan Nasional, mulai dari 2021 ”Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”, 2022 ”Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”, dan terbaru 2023 ”Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000