logo Kompas.id
OpiniKi Hadjar dan Engku Syafei,...
Iklan

Ki Hadjar dan Engku Syafei, Inspirator Kemerdekaan dari Ruang Kelas

Pendidikan Indonesia tak perlu berkiblat ke Barat. Jauh sebelum merdeka, Indonesia lahir praksis pendidikan kritis. Dua di antaranya Tamansiswa oleh Ki Hadjar Dewantara dan INS Kayutanam oleh Engku Mohammad Syafei.

Oleh
ST SULARTO
· 8 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) dan Engku Mohammad Syafei (1893-1960) adalah dua nama pejuang kemerdekaan dan perintis antitesis praksis pendidikan di zaman penjajahan Belanda—dengan dalih politik etis sekalipun. Dalam praksis pendidikan Tamansiswa yang didirikan Ki Hadjar pada 1922 dan Institut Nasional Syafei (INS) Kayutanam yang didirikan Engku Syafei pada 1926 ditanamkan semangat kebangsaan dan kemerdekaan; sama seperti dilakukan para pejuang kemerdekaan dengan senjata, diplomasi dan politik.

Ki Hadjar menjabat Menteri Pengajaran yang pertama setelah Indonesia merdeka, Engkau Syafei yang kedua (12 Maret-2 Oktober 1946) dalam Kabinet Syahrir II. Sebelum memasuki medan perjuangan kemerdekaan lewat bidang pendidikan (sekolah), Ki Hadjar berjuang lewat bidang politik (media massa dan partai), sedangkan Engku Syafei setelah menamatkan pendidikan lanjut guru di Belanda atas biaya orangtua angkatnya, Marah Sutan, mengembangkan sekolah sebagai sarana perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000