logo Kompas.id
OpiniIdul Fitri dan Demokrasi
Iklan

Idul Fitri dan Demokrasi

Inti demokrasi adalah merawat perbedaan yang disebabkan oleh kepentingan, pilihan politik, agama, suku, dan budaya. Idul Fitri merupakan momen yang dapat merawat perbedaan itu agar tidak mengalami benturan tajam.

Oleh
ABDUL CHALIK
· 4 menit baca
Umat Islam menjalankan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023). KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS) 22-4-2023
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Umat Islam menjalankan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023). KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS) 22-4-2023

Apa hubungan Idul Fitri dan demokrasi?

Sekilas, judul tersebut terkesan kontras. Sebab, Idul Fitri merupakan perayaan kemenangan umat Islam setelah satu bulan penuh melawan hawa nafsu. Puncaknya pada 1 Syawal ketika umat Islam diperbolehkan untuk melakukan sesuatu di siang hari yang sebelumnya dilarang. Mulai dari makan, minum, hingga berhubungan suami-istri. Sementara itu, demokrasi merupakan nilai-nilai dalam rangka menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang disertai dengan prinsip keadilan dan kesetaran menuju kesejahteraan bersama.

Editor:
SAIFUL RIJAL YUNUS
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000