Ekonomi inklusif mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta perluasan akses dan kesempatan.
Oleh
Redaksi
·1 menit baca
Salah satu cara mewujudkan ekonomi inklusif tak lain melalui pembangunan infrastruktur yang memudahkan pergerakan orang dan barang. Selanjutnya, akan memacu aktivitas ekonomi dan kegiatan lain, antara lain menarik investasi.
Peran vital infrastruktur tecermin di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Pada 2015, di kabupaten yang saat itu masuk Provinsi Papua, harga beras Rp 500.000 per karung isi 15 kilogram, telur ayam Rp 5.000 per butir, dan minyak tanah Rp 50.000 per liter. Harga tinggi karena mesti diangkut dari Timika menggunakan pesawat kecil, seperti Cessna.
Saat meresmikan pengoperasian jalur kereta api lintas Maros-Barru dan Depo Kereta Api Maros di Maros, Sulawesi Selatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan, angkutan umum adalah hal yang sangat mendasar untuk menghubungkan antarprovinsi, antarkota, dan antarkabupaten (Kompas, 30/3/2023).
Pembangunan jalur kereta api di Sulawesi disebutkan dalam Visi Indonesia 2045 yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Di laman Kementerian Perhubungan, KA Makassar-Parepare merupakan Proyek Strategis Nasional bidang Perkeretaapian Berdasarkan Peraturan Menteri Perekonomian Nomor 21/2022. Jalur KA memberikan alternatif bagi masyarakat agar tak hanya melintasi jalan raya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 terdapat 1.739 kilometer jalan negara, 2.015 km jalan provinsi, dan 26.890 km jalan kabupaten/kota di Sulsel.
Angkutan umum adalah hal yang sangat mendasar untuk menghubungkan antarprovinsi, antarkota, dan antarkabupaten.
Infrastruktur transportasi, khususnya transportasi publik, menyediakan akses dan kesempatan bagi masyarakat untuk menjangkau berbagai wilayah dengan lebih mudah. Transportasi publik bisa dimanfaatkan usaha besar, sedang, ataupun usaha mikro, kecil, dan menengah. Angkutan komoditas ekspor Sulsel juga bisa menggunakan transportasi publik jika sudah terhubung dengan pelabuhan atau bandara. Menurut data BPS, komoditas ekspor utama Sulsel adalah nikel, besi, dan baja, serta rumput laut. Adapun negara tujuan utama ekspor adalah Jepang, China, dan Taiwan.
Infrastruktur transportasi, khususnya transportasi publik, menyediakan akses dan kesempatan bagi masyarakat untuk menjangkau berbagai wilayah dengan lebih mudah.
Keberadaan transportasi publik akan menarik minat investor. Menurut data Kementerian Investasi, dari 34 provinsi di Indonesia, Sulsel di peringkat ke-15 dalam realisasi penanaman modal dalam negeri tahun 2022. Sementara pada realisasi penanaman modal asing, Sulsel ada di peringkat ke-12.
Perekonomian Indonesia, yang secara struktur masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera, bisa lebih merata ke pulau-pulau lain berkat akses transportasi. Mengacu data BPS, pada 2022 kontribusi produk domestik regional bruto Sulawesi sebesar 7,03 persen. Sementara jumlah penduduk miskinnya 2,03 juta orang. Adapun perekonomian Sulsel pada 2022 tumbuh 5,09 persen secara tahunan dengan peran 3,16 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.