logo Kompas.id
OpiniHarmoni Transisi Energi
Iklan

Harmoni Transisi Energi

Transisi energi tidak serta-merta diterjemahkan dengan cara meninggalkan pendayagunaan energi fosil, tetapi dengan menyeimbangkan porsi pembangkit listrik berbasis fosil dan nonfosil.

Oleh
PRI AGUNG RAKHMANTO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6P2kFIZESHIvo7GxzKbK03YLPIY=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F25%2F7f0f0fc1-11dc-4832-a639-6256edc5d9a7_jpg.jpg

Transisi energi, sebagai bagian dari upaya pencapaian emisi nol bersih (net zero emission/NZE), dengan berbagai sudut pandang dan kepentingan di dalam pengartiannya saat ini telah menjadi tema utama pengelolaan energi global. Dalam pandangan yang lebih umum dan yang saat ini cenderung lebih mengemuka, transisi energi secara lebih tegas dimaknai sebagai pergeseran dari pendayagunaan sumber energi fosil ke energi baru terbarukan nonfosil.

Negara-negara dengan sumber daya energi fosil yang relatif terbatas tetapi memiliki keunggulan kompetitif di dalam pengembangan energi baru terbarukan dan teknologinya cenderung menggunakan pandangan dan pengertian tersebut. Sementara negara-negara yang relatif memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif di dalam pengembangan sumber daya energi fosil dan nonfosil cenderung secara lebih konservatif menerjemahkan transisi energi sebagai transformasi ke arah pendayagunaan sumber energi (fosil dan nonfosil) dengan tingkat emisi karbon lebih rendah.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000