Lebih dari 448 juta dosis vaksin telah diberikan kepada masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, capaiannya belum seperti yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Tiga fokus program Kementerian Kesehatan 2023 kita garis bawahi sebagai upaya serius pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. Kewaspadaan tetap harus ada.
Ketika memaparkan kinerja kementeriannya di Jakarta, Kamis (5/1/2023), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan tiga fokus program Kementerian Kesehatan pada 2023. Ketiga program itu ialah vaksinasi, penanganan pandemi, dan transformasi sistem kesehatan nasional. Program pertama perlu mendapat perhatian khusus tahun ini.
Indonesia termasuk dalam negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 tertinggi kelima di dunia. Lebih dari 448 juta dosis vaksin telah diberikan kepada masyarakat. Meskipun demikian, capaiannya belum seperti yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Cakupan vaksinasi dosis kedua di Indonesia sebesar 64,6 persen dari total populasi. Target yang ditetapkan WHO minimal 70 persen dari populasi. Cakupan vaksinasi dosis ketiga lebih rendah lagi, yaitu 37,81 persen dari target sasaran usia 18 tahun ke atas. Cakupan vaksinasi dosis keempat untuk warga lanjut usia baru 5,32 persen.
Oleh karena itu, rencana vaksinasi lanjutan untuk tahun 2023 kita dukung sepenuhnya. Bahkan, jika diperlukan kampanye dan pelaksanaan yang lebih luas, seperti ketika vaksinasi dosis pertama, perlu dilakukan kembali. Selain untuk mencapai target WHO, vaksinasi itu diperlukan, terutama untuk melindungi rakyat Indonesia dari serangan Covid-19 yang masih ada.
Secara global, seperti dilaporkan harian ini, kasus Covid-19 kembali naik seiring munculnya subvarian Omicron XBB.1.5 di 29 negara, dan menyebar cepat di Amerika Serikat. WHO menyatakan, XBB.1.5 sebagai varian Covid-19 paling menular yang pernah terdeteksi.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan, pandemi Covid-19 memasuki tahun keempat. Meskipun ada kemajuan, Covid-19 masih menjadi ancaman bagi kesehatan, ekonomi, dan masyarakat.
Direktur Teknis WHO untuk Covid-19 Maria van Kerkhove menambahkan, ada 13 juta kasus Covid-19 yang dilaporkan ke WHO pada Desember 2022. ”Kami tahu (data) itu terlalu rendah karena pengawasan menurun,” kata Van Kerkhove.
Oleh karena itu, fokus kedua program Kementerian Kesehatan, yaitu penanganan pandemi, juga penting untuk memastikan Indonesia aman dari serangan subvarian Covid-19 yang baru, termasuk akurasi data Covid-19.
Budi Gunadi Sadikin meyakinkan kita bahwa kapasitas surveilans dalam penanganan pandemi akan ditingkatkan. Peralatan dan laboratorium pengurutan genom (genome sequencing) akan ditambah tahun ini. Kini, 41 laboratorium tersedia di Indonesia dari 16 laboratorium yang tersedia pada Desember 2020.
Aplikasi Peduli Lindungi yang dikembangkan Satu Sehat diharapkan betul-betul menjadi peranti yang bermanfaat bagi masyarakat dalam transformasi sistem kesehatan nasional.