Begitu tersiar berita duka meninggalnya mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, pemimpin dunia dan masyarakat global mengenangnya sebagai tokoh besar yang mengubah arah sejarah kontemporer.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Foto yang diambil pada 21 Desember 2004 ini memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev sebelum jumpa pers bersama Putin dengan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder, di Schleswig, Jerman.
Jasa besar dan warisan berharga Mikhail Gorbachev bagi perdamaian dunia membuat dirinya menjadi legenda hidup sekitar 30 tahun terakhir.
Begitu tersiar berita duka meninggalnya mantan Presiden Uni Soviet itu, Selasa (30/8/2022), di Moskwa, dalam usia 91 tahun, para pemimpin dunia dan masyarakat global mengenangnya sebagai tokoh besar yang mengubah arah sejarah kontemporer umat manusia. Tak habis-habis orang menerawang jauh ke akhir tahun 1991 ketika Gorbachev di luar dugaan siapa pun tiba-tiba melepaskan jabatan Presiden Uni Soviet.
Sebagaimana sudah diketahui, perkembangan dramatis pun terjadi. Bendera lambang supremasi Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) diturunkan dari puncak Gedung Kremlin pada 26 Desember 1991 atau sehari setelah Gorbachev mengundurkan diri. Kaki langit PKUS dan Uni Soviet pun runtuh. Guncangan hebat atas keruntuhan Uni Soviet membuat masyarakat dunia terbangun dari mimpi buruk, serta menyaksikan tamatnya Perang Dingin.
DATA PUSAT INFORMASI KOMPAS
Pertemuan antara Presiden Soeharto dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev di Moskwa menjadi berita utama harian Kompas edisi 12 September 1989.
Masyarakat global terkesima, memasuki dunia baru setelah terlepas dari belenggu Perang Dingin, yang berlangsung sejak tahun 1947. Perang Dingin tidak hanya pertarungan antara adidaya Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, tetapi juga melibatkan masyarakat dunia. Tidak mengherankan, keruntuhan Uni Soviet lebih fenomenal daripada kisah kejatuhan Imperium Roma, Ottoman Turki, ataupun Kekuasaan Mongol. Jangkauan kiprah PKUS dalam tempo singkat, sekitar 70 tahun, mencakup seluruh dunia. Penguasa besar sebelumnya hanya menyentuh paruhan tertentu dunia dalam hitungan abad.
Aktivitas PKUS sekitar tujuh dasawarsa benar-benar memecah belah dunia antara kubu yang mendukung dan kekuatan penentangnya pimpinan AS. Seluruh dunia pun terperangkap dalam jebakan Perang Dingin.
Segera terbayang jasa besar Gorbachev bagi perubahan arah sejarah dunia saat pengunduran dirinya sebagai presiden membuka jalan bagi tamatnya Perang Dingin. Masyarakat dunia sungguh mengaguminya karena telah mengakhiri Perang Dingin yang mendorong terciptanya suasana global relatif tak terlalu tegang, sekurang-kurangnya selama tiga dasawarsa terakhir.
AP PHOTO/IVAN SEKRETAREV
Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev saat diwawancarai kantor berita AP, di Moskwa, Rusia, 9 Desember 2016.
Atas jasanya yang besar bagi dunia, Gorbachev mendapat berbagai penghargaan, termasuk hadiah paling bergengsi Nobel Perdamaian tahun 1990. Sudah pasti, tidak sedikit warga Uni Soviet yang semula sangat kecewa kepada Gorbachev, yang mengakibatkan pembubaran Uni Soviet dengan segala komplikasinya.
Sesungguhnya Gorbachev sampai saat terakhir berupaya keras mempertahankan PKUS dan Uni Soviet dengan program perestroika (restrukturisasi) dan glasnost (keterbukaan). Namun, proses pelapukan dan stagnasi ekonomi yang dimulai era kekuasaan Leonid Brezhnev tahun 1970-an tidak bisa diatasi lagi. Apalagi sistem kekuasaan komunisme Uni Soviet termasuk tidak wajar karena menggunakan ”kekerasan, intimidasi, otoriter, dan teror. Hak dan kebebasan dipasung.