logo Kompas.id
Opini”Kompas”, Indonesia Besar, dan...
Iklan

”Kompas”, Indonesia Besar, dan Transendensi Kemanusiaan

Indonesia sekarang dan masa depan adalah negara dengan masyarakat majemuk, Integrasi negara hanya dapat dijaga dengan sikap toleransi dan penghormatan atas perbedaan. Inilah ruang hidup yang asasi bagi Kompas.

Oleh
Ashadi Siregar
· 4 menit baca
Ashadi Siregar
FOTO-FOTO: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Ashadi Siregar

Harian Kompas, lahir 28 Juni 1965, publik yang menjadi ruang hidupnya dan rezim yang dihadapi dari tahun ke tahun, jelas berbeda dengan masa sekarang. Pada masa Orde Baru dengan sistem fasis-militeristik, Kompas harus hidup dengan dua napas. Pertama secara politik berjaga-jaga dari ancaman kekuasaan rezim yang sewaktu-waktu dapat mencabut izin terbit, dan kedua secara ekonomi mengembangkan hubungan dengan publik yang menjadi sumber kehidupannya. Syukur tiada henti, kendati pernah tersandung oleh pembredelan kekuasaan Orde Baru (Orba), Kompas kemudian dapat bertumbuh sebagai entitas besar korporasi media.

Era pasca-Orba sekarang, izin terbit sebagai momok yang menghantui media pers telah lenyap. Maka, sepenuhnya Kompas dapat berkonsentrasi menjaga hubungan sosiologis dengan publik sebagai pendukung bagi keberadaannya.

Editor:
MARCELLUS HERNOWO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000