Kita hidup di masa yang penuh gejolak dengan banyak ketidakpastian tentang masa depan pribadi dan dunia di sekitar kita. Semua ini perlu kita waspadai agar kesejahteraan psikologis kita tetap terjaga.
Oleh
AGUSTINE DWIPUTRI
·5 menit baca
Kita hidup di masa yang penuh gejolak dengan banyak ketidakpastian tentang masa depan pribadi dan dunia di sekitar kita. Pandemi Covid-19 masih berlangsung, ditambah adanya berbagai berita tentang perubahan iklim, invasi ke negara lain, kejahatan, inflasi keuangan, serta serangkaian stresor pribadi yang mungkin kita alami masing-masing. Semua ini perlu kita waspadai agar kesejahteraan psikologis kita tetap terjaga.
Carla Shuman (2022), Direktur Mindful Solutions, sebuah praktik swasta yang menyediakan layanan kesejahteraan mental komprehensif di Arlington, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kita semua menghadapi kesulitan dalam hidup. Namun, masih mungkin membangun ketahanan mental untuk menanganinya secara lebih baik. Memang kita berjuang dengan tantangan yang berbeda bergantung pada keadaan, waktu, relasi, dan keinginan masing-masing.
Banyak orang yang terjebak ke dalam kondisi kecemasan berkelanjutan, khawatir, depresi, dan sebagainya. Untuk mencegah agar kita tetap berada dalam kesejahteraan psikologis, terdapat berbagai metode ataupun langkah.
Reaksi
Sebelumnya, kita perlu memahami bahwa ada dua macam reaksi atau coping, yaitu yang memperburuk keadaan (maladaptif) dan yang membuat segalanya lebih baik. Kimberly Key (2022), penulis dan mantan presiden divisi American Counseling Association, menguraikan kedua hal ini secara mendetail.
Berada di sekitar orang-orang yang optimistis, bertanggung jawab, dan yang mengambil tindakan untuk mencapai tujuan mereka sendiri sangat menginspirasi.
Coping maladaptif dapat mencakup campuran coping pasif dan agresif. Beberapa reaksi pasif maladaptif antara lain mengasingkan atau menarik diri, menggunakan narkoba, menonton televisi atau konten media daring secara berlebihan, tidak berkomunikasi, makan berlebihan, mengeluh secara kronis dan tergelincir ke dalam pemikiran sebagai korban terus-menerus, yang menimbulkan kebencian dan rasa salah. Reaksi agresif maladaptif mencakup minum berlebihan, perkelahian verbal maupun fisik, perjudian dan menghabiskan uang sembarangan, bergerak terus-menerus, mengancam orang lain, pergaulan bebas, perilaku seksual berisiko, dan pencurian.
Terkadang orang menggunakan coping maladaptif karena mereka tidak tahu alternatif yang lebih baik untuk bertahan dari serangan stres. Satu hal terpenting yang dibutuhkan seseorang untuk bertahan dari stres beracun adalah kemauan untuk mengatasi rintangan, bukan menghindarinya. Kesediaan untuk menghadapi stresor dan beban stres yang menimpa hidup seseorang berarti ada kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru.
Ini juga membantu seseorang melihat kekurangan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan. Refleksi diri yang jujur dan akurat dapat membantu seseorang mengarahkan kembali kebencian yang mengganggu menjadi belas kasih dan beralih dari pemikiran menjadi korban ke pemikiran yang optimistis dan berdaya.
Coping positif yang meningkatkan ketahanan diri termasuk memiliki pemahaman yang realistis tentang kekuatan dan kelemahan dirinya. Hal ini memungkinkan untuk penetapan tujuan yang realistis. Mungkin banyak hal telah berubah dalam hidup Anda dan tidak dapat mencapai apa yang Anda bisa di masa lalu. Hidup dalam kebencian tentang keadaan saat ini hanya akan meningkatkan kesengsaraan. Jadi perlu meluangkan waktu untuk mengevaluasi kembali keadaan baru Anda dan menyesuaikan kembali tujuan Anda. Penyesuaian kembali ini bisa menjadi transformasi besar bagi seseorang, membantu mereka meningkatkan harga diri, pengendalian diri, dan pola berpikir positif.
Langkah penting
Carla Shuman (diulas Davia Sills, 2022) menyusun langkah-langkah sebagai awal yang baik untuk mengembangkan ketahanan dan kesejahteraan psikologis yang positif.
1. Identifikasi apa yang ada dalam kendali Anda dan dapat Anda ubah.
Banyak dari kita cenderung fokus pada apa yang sulit, apa yang tidak dapat kita ubah dan apa yang menahan kita. Ini bisa dengan cepat membuat kita kecewa dan terjebak dalam keputusasaan. Sebaliknya, mengidentifikasi apa yang dapat kita kendalikan membuat kita merasa diberdayakan. Kita mulai percaya pada diri kita sendiri dan menyadari bahwa ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk membuat hidup lebih baik, memiliki hubungan yang lebih baik, dan memenuhi kebutuhan kita.
Meski sarkasme dapat memiliki tempat sebagai sarana untuk mengatasi kekecewaan hidup, terlalu banyak humor sarkastik dapat menyebabkan sikap sinis dalam berbagai aspek kehidupan. Kita kemudian terjebak untuk meyakini bahwa hal-hal tidak akan pernah berubah dan bahwa dunia itu kelam. Hal ini tidak mengarah pada sudut pandang optimistis atau ketahanan yang kita butuhkan untuk tetap membumi dan fokus untuk menjalani kehidupan terbaik kita. Ingatkan diri Anda bahwa itu tidak berguna sebagai coping sehari-hari.
3. Identifikasi orang-orang yang tidak pantas berada dalam kehidupan Anda.
Ada orang yang memperlakukan kita secara buruk, menjatuhkan kita secara emosional, terkadang bahkan meyakinkan bahwa kita tidak dapat mencapai tujuan kita atau menjadi yang terbaik. Berfokus pada apa yang dikatakan dan dilakukan orang-orang tersebut dapat menjadi racun bagi kesejahteraan mental kita. Adalah tanggung jawab kita untuk mengidentifikasi relasi yang buruk, kemudian membebaskan diri dan bergerak maju, tidak terus memikirkan apa yang telah mereka lakukan. Pada akhirnya, kita memutuskan dan membuat jalan kita sendiri. Mereka yang mencintai dan menerima kita apa adanya, akan mengikuti kita dengan saling memberikan dukungan.
4. Kelilingi diri dengan orang-orang yang melakukan upaya terbaik.
Teman, anggota keluarga, rekan kerja, dan orang tertentu memengaruhi pandangan dunia kita. Pola perilaku dan suasana hati dapat menular, baik itu positif maupun negatif. Prioritaskan waktu bersama orang-orang yang membuat Anda merasa baik dan mendorong impian Anda. Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan orang-orang yang terus-menerus mempertanyakan pilihan dan motif Anda dapat menurunkan kepercayaan diri. Berada di sekitar orang-orang yang optimistis, bertanggung jawab, dan yang mengambil tindakan untuk mencapai tujuan mereka sendiri sangat menginspirasi. Perilaku mereka akan mendorong Anda untuk proaktif dan dapat saling mendukung dalam menjalani kehidupan yang baik dan menjaga diri sendiri.
5. Menjadi pembela diri.
Mungkin ada saat-saat di mana kita tidak memiliki banyak dukungan. Di saat itulah kita harus menjadi pembela/pendukung terbaik kita sendiri. Kenali jika Anda diperlakukan tidak baik atau tidak adil. Terkadang, orang lain tidak menyadari bagaimana mereka memengaruhi kita dan pengaruh negatif mereka tidak disengaja. Karena itu, kita harus berbicara dan berkomunikasi secara terbuka agar kita dapat didengar dan dipahami.
Meskipun penting menjaga diri sendiri dan fokus pada tujuan, hidup tidak lepas dari kebutuhan dan keinginan orang lain. Memiliki hubungan yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan psikologis yang baik. Sulit memperoleh relasi yang baik dan persahabatan ketika kita tidak berempati terhadap perjuangan orang lain. Kita harus membuat kebutuhan kita diketahui, tetapi kita juga harus menunjukkan kepada orang lain bahwa kita peduli dam memahami mereka. Hal ini menghasilkan jaringan dukungan sosial dan emosional yang erat di mana setiap orang dapat saling menguatkan dan merayakan keberhasilan.