Keberhasilan mudik 2022 baru terbukti setengahnya. Separuhnya lagi ditentukan oleh kelancaran arus balik yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Kerinduan dua tahun tidak bisa mudik karena terhalang pandemi Covid-19 terlampiaskan. Perjalanan mudik tahun ini yang lancar menambah keceriaan di kampung halaman.
Bayangan perjalanan mudik 2022 yang akan macet total, bahkan khawatir mengulang tragedi Breksit (Brebes Tegal Exit) 2016, akibat adanya ledakan pemudik, pupus sudah. Pantauan arus lalu lintas kendaraan pemudik meninggalkan Jabodetabek relatif lancar mulai H-10 hingga H-1 Lebaran.
Padahal, pengelolaan mudik 2022 lebih pelik dibandingkan dua tahun sebelumnya. Jumlah kendaraan yang keluar dari Jabotabek pada H-10 sampai H-3 Lebaran meningkat 17,6 persen dibandingkan kondisi normal. Jumlah pemudik tahun 2022 pun jauh lebih banyak dari 2019, sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Namun, pengaturan arus mudik relatif aman. Tidak ada kasus kemacetan yang signifikan. Kemacetan panjang sempat terjadi menuju Pelabuhan Merak beberapa hari terakhir. Namun, kondisi itu bisa segera diatasi dengan membuka pelabuhan perusahaan untuk menambah jalur penyeberangan penumpang ataupun logistik.
Berdasarkan data Jasa Raharja, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2022 juga jauh menurun dibandingkan pada 2019. Pada periode 25 April 2022 sampai 2 Mei 2022 tercatat ada 3.194 kecelakaan dan 441 korban di antaranya meninggal. Periode sama di 2019 terdata 4.083 kecelakaan dan 824 orang meninggal. Dengan kata lain, jumlah kasus kecelakaan menurun 22 persen. Kasus warga yang meninggal turun 46 persen.
Kondisi mudik yang lancar ini membuat pemudik dapat tiba di kampung halaman dalam kondisi yang masih segar dan bisa menunaikan shalat Idul Fitri di kampung halaman dengan bugar. Mudik yang lancar juga menggerakkan perekonomian di daerah. Sejumlah daerah mengoptimalkan momentum ini untuk menggerakkan ekonomi rakyat.
Tol Trans-Jawa yang sudah tergelar hingga timur Pulau Jawa memiliki arti besar. Rekayasa lalu lintas dan kesiapan mengantisipasi ledakan arus mudik serta kesigapan petugas merespons kondisi yang terjadi sangat menentukan. Karena itu, acungan jempol perlu kita berikan kepada Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas Polri, serta segenap jajaran terkait yang mengelola mudik 2022.
Tepuk tangan juga perlu kita berikan kepada pemudik yang mencapai 85 juta orang, jauh melebihi pemudik di tahun-tahun sebelumnya. Tanpa kesadaran dan kesediaan diri untuk diatur, mustahil pelaksanaan mudik berjalan teratur.
Kendati demikian, keberhasilan mudik 2022 baru terbukti setengahnya. Separuhnya lagi ditentukan oleh kelancaran arus balik yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Arus balik yang singkat mengondisikan pemudik kembali di waktu bersamaan. Pada sisi lain, kondisi pemudik sudah lelah.
Pekerjaan rumah lainnya mengantisipasi ledakan Covid-19. Kerinduan mudik membuat banyak warga lengah menerapkan protokol kesehatan: tidak bermasker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Setelah arus mudik lancar, semoga arus balik dan kasus Covid-19 pun terkendali. Kita semua menang di hari kemenangan.