Berlebaran di Yogyakarta, Presiden Joko Widodo Temui Sultan HB X di Keraton
Presiden Joko Widodo merayakan Idul Fitri di Yogyakarta, Senin (2/5/2022). Dia menyempatkan diri bertemu Sultan Hamengku Buwono X. Tujuannya, saling bersilaturahmi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo merayakan Idul Fitri di Yogyakarta, Senin (2/5/2022). Orang nomor satu di Indonesia tersebut juga menyempatkan diri bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Presiden tiba di Keraton Yogyakarta pada pukul 09.10. Ia didampingi Ibu Negara Iriana dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Presiden datang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat gelap. Sementara Ibu Negara mengenakan kebaya putih dan berkerudung. Sementara Kaesang berkemeja hitam lengkap dengan jarit dan peci.
Begitu datang, keluarga Presiden disambut putri dan menantu Sultan Hamengku Buwono X. Mereka adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, GKR Condro Kirono, GKR Hayu, dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Setelah saling menyapa, Presiden bersama keluarga diajak memasuki keraton. Pertemuan Presiden dan Sultan berlangsung lebih kurang 30 menit.
”Karena saya Idul Fitri di Yogyakarta, tentu saja pertama kali yang kami kunjungi untuk silaturahmi dan menghaturkan selamat hari raya mohon maaf lahir dan batin kepada Pak Sultan, Ngarsa Dalem, beserta ibu ratu dan keluarga,” kata Presiden seusai pertemuan.
Presiden mengungkapkan, pertemuan tersebut berlangsung sangat hangat. Hari yang penuh keberkahan ini diisi suasana penuh persaudaraan. Itu dapat disaksikan dari keluarga Presiden dan Sultan yang tampak sama-sama semringah seusai saling bertemu.
Terkait pertemuan tersebut, Sultan menyatakan, tidak ada hal-hal berat yang dibicarakan. Pertemuan kedua belah pihak murni silaturahmi di hari yang fitri. Untuk itu, nuansa persaudaraan yang perlu dikedepankan.
”Tadi saya silaturahmi. Tidak ada hal-hal yang dibicarakan urgenmaupun penting seperti politik dan ekonomi,” ujar Sultan.
Bertemu Prabowo
Presiden langsung bertolak kembali ke Gedung Agung Yogyakarta seusai bertamu ke Sultan. Di sana, ia diagendakan bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Prabowo datang dengan kemeja putih dan peci hitam. Ia didampingi putranya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didiet Prabowo.
Tak jauh berbeda pertemuan di Keraton Yogyakarta, Presiden mengatakan, yang diobrolkan dengan Prabowo juga bukan perbincangan berat. Menurut dia, hal yang terpenting yang dilakukan dalam hari raya ini ialah saling bersilaturahmi. Kehangatan persaudaraan itu yang membuat Lebaran jadi bermakna.
”Hari ini saya kedatangan tamu Pak Prabowo dan Mas Didiet dalam rangka silaturahmi di hari yang fitri ini. Tadi, kami banyak berbincang-bincang. Tetapi, hal-hal yang ringan-ringan. Bukan politik. Ekonomi juga nggak. Hal-hal yang ringan semua kita bicarakan,” kata Presiden.
Pertemuan antara Presiden dan Prabowo berlangsung lebih kurang satu jam. Mereka menyantap hidangan khas Lebaran, yakni opor, di sela-sela pertemuan. Makanan-makanan lain, seperti bakso dan tahu bacem, juga disuguhkan. Kedua hidangan tersebut juga disantap Prabowo.
Prabowo merasa mendapat kehormatan besar bisa diterima Presiden di tengah hari raya Idul Fitri. Sebab, saling bersilaturahmi telah menjadi tradisi, khususnya di hari pertama. Sama halnya seperti Presiden, kata Prabowo, perbincangan antara keduanya hanya seputar hal-hal ringan.
”Saya dapat kehormatan diterima hari ini. Ini tadi juga ada Bu Iriana dan Mas Kaesang menerima kami. Kemudian, kami berbincang-bincang secara ringan. Kita sama-sama cocok tinggal di Bogor,” ujar Prabowo.
Selanjutnya, Prabowo mengucapkan terima kasih atas kesediaan Presiden menemuinya. Ia juga merasa optimistis dalam menghadapi tahun-tahun yang akan datang.