Kita perlu bersiap agar sumber daya manusia dan juga fasilitas kita bisa menunjang kompetisi di industri digital. Industri ini membutuhkan sumber daya yang memadai, baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Xiaomi akan membangun pabrik mobil di Beijing yang berkapasitas 300.000 unit per tahun. Apple pun berambisi membuat mobil listrik swakemudi lewat Project Titan.
Pada pertengahan 2021, Xiaomi resmi mengalahkan Apple sebagai produsen telepon seluler (ponsel) terbanyak kedua di pasar global. Xiaomi melanjutkan persaingan melalui pengumuman Pemerintah Provinsi Beijing, Sabtu (27/11/2021): Xiaomi segera mendirikan pabrik kendaraan listrik. Perusahaan teknologi China itu akan membangun pabrik mobil Xiaomi di Beijing. Mobil pertama buatannya ditargetkan keluar pada 2024. (Kompas.id, 30/11/2021)
Apple dilaporkan mulai melirik sektor otomotif pada 2014. Lewat Project Titan, Apple berambisi membuat mobil listrik swakemudi sepenuhnya. Sebanyak 1.000 insinyur dilaporkan terlibat dalam proyek yang sangat dirahasiakan perusahaan komputer yang juga berbisnis ponsel itu. Mereka merekrut sejumlah ahli dari Tesla untuk mewujudkan impian itu.
Bukan kali ini saja kita melihat perlombaan perusahaan teknologi mengumumkan inovasi. Sebelumnya perusahaan seperti Facebook dan Microsoft berlomba membuat teknologi metaverse yang menggabungkan dunia virtual dengan teknologi realitas virtual dan teknologi realitas tertambahkan.
Mereka bukan sekadar pamer. Intinya, sebagai perusahaan teknologi, mereka akan melompat jauh ke depan setiap kali sebuah teknologi dikuasai dan relatif matang. Pada saat itu mereka sudah menguasai data yang melimpah dari platform yang dikembangkan sehingga bisa memahami perilaku manusia melalui algoritma, serta ingin banyak menambang data lagi. Perusahaan teknologi akan memasuki wilayah baru.
Pemahaman tentang perilaku manusia dan informasi lain yang mendukung akan memunculkan ide dan inovasi. Amazon dan beberapa lembaga investasi lain membuat bisnis baru di bidang kesehatan. Mereka menguasai data penjualan buku kesehatan, fasilitas penunjang kesehatan, dan obat-obatan.
Beberapa melangkah maju ketika merasa belum menguasai data secara komplet. Mereka menciptakan fasilitas baru untuk menambang data. Kendaraan adalah salah satu fasilitas yang bisa dipakai untuk menambang data perilaku dan kebutuhan manusia, seperti rute perjalanan, waktu pemakaian, kebiasaan di perjalanan, dan lama pemakaian. Informasi yang terkumpul akan dipergunakan untuk inovasi berikutnya.
Pemahaman tentang perilaku manusia dan informasi lain yang mendukung akan memunculkan ide dan inovasi.
Di Indonesia kita juga bisa melihat perusahaan teknologi telah menguasai jasa transportasi, pengantaran makanan, ritel, keuangan, layanan kesehatan, dan lain-lain. Mereka pasti akan terus membuat platform baru untuk memperkaya data. Kita menjadi paham tentang ekosistem digital. Sebuah perusahaan teknologi tidak akan berhenti di satu usaha. Usaha baru akan terus dibuka lagi begitu mulai mendapat informasi peluang.
Memahami ekosistem digital tak cukup sampai mengagumi semua ini. Kita perlu bersiap agar sumber daya manusia dan juga fasilitas kita bisa menunjang kompetisi di industri digital. Industri ini membutuhkan sumber daya yang memadai, baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya.