logo Kompas.id
OpiniMengelola ”Tembok Keresahan”
Iklan

Mengelola ”Tembok Keresahan”

Mural bukan hanya sebuah seni, tetapi merupakan gerakan yang melibatkan masyarakat, untuk membangkitkan kesadaran sosial dan sejarah. Karena itu sudah seharusnya mural mendapatkan tempat yang layak.

Oleh
MUH SHADRI KAHAR MUANG
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hSgyeUNmQJUuWNNQqmRN4wy8xUY=/1024x715/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210831-Opini-Digital-1_1630417734.jpg
Kompas

Heryunanto

Mungkin kita sejenak perlu tetirah ke masa ketika Picasso menumpahkan keresahannya setelah membaca berita kekejaman perang saudara di Spanyol lewat koran di Café de Flore Paris. Keresahan itu ia tuangkan di atas kanvas raksasa, dan jadilah Guernica, mural yang menjadi saksi bisu akan kengerian, teror, penderitaan, dan kemalangan dari perang itu.

Mural dari keresahan Picasso tersebut menjadi karya seni penentang perang terbaik sepanjang masa. Bahkan, Guernica bagi Herbert Read, seorang kritikus, dianggap sebagai sebuah pahatan penderitaan dalam reruntuhan kelembutan manusia yang hancur akibat ledakan bom. Guernica ini kemudian menjadi pemantik lahirnya sistem mural sebagai Wall of Anxiety atau Tembok Keresahan.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000