Mempertanyakan Cakupan Vaksin pada 26 Agustus 2021
Seluruh lini kekuatan bangsa, baik Kemenkes, BUMN, TNI, Polri, masyarakat sipil, maupun komunitas lain, harus digerakkan untuk bersama-sama melakukan vaksinasi.
Oleh
Jannes Eudes Wawa
·3 menit baca
Agak mengejutkan ketika membaca data vaksin yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada Kamis, 26 Agustus 2021, malam. Bayangkan, jumlah warga yang diberikan vaksinasi pada hari itu hanya sebanyak 58.930 orang.
Itu meliputi suntikan dosis pertama untuk 45.734 orang dan vaksinasi dosis kedua untuk 13.196 orang. Padahal, Presiden Joko Widodo telah menetapkan bahwa sejak Juli 2021, vaksinasi harus diberikan minimal 1 juta dosis per hari.
Data Kementerian Kesehatan mencatat, hingga 26 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB vaksinasi dosis pertama diberikan kepada sebanyak 59.426.937 orang atau 28,53 persen dari target sasaran 208.265.720 orang. Vaksinasi dosis kedua menjangkau 33.357.347 orang atau 16,02 persen dari target sasaran.
Sementara data yang dikeluarkan sehari sebelumnya menyebutkan, vaksin hingga 25 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB untuk dosis pertama diberikan kepada 59.381.203 orang atau 28,51 persen. Vaksinasi dosis kedua telah menyasar 33.344.151 orang atau 16,01 persen.
Jika dielaborasi, kedua data menunjukkan, vaksinasi yang dilakukan pada 26 Agustus 2021 di seluruh Indonesia hanya 58.930 dosis, meliputi 45.734 dosis pertama dan 13.196 dosis kedua.
Fakta tersebut tentu sangat mengagetkan dan menimbulkan sejumlah tanda tanya. Mengapa vaksinasi pada 26 Agustus itu sangat sedikit? Apakah stok vaksin sudah menipis? Bukankah pada 10 Agustus 2021 lalu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, selama Agustus ini masuk lagi 77,5 juta dosis vaksin Covid-19 dari luar negeri?
Apabila kita melihat data vaksinasi harian yang dikeluarkan Kemenkes beberapa hari sebelumnya, terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Lihat saja, pada vaksinasi 25 Agustus 2021, misalnya, terjadi penambahan 669.098 orang atau menjadi 59.381.203 orang dibandingkan pada 24 Agustus 2021 sebanyak 58.712.105 orang untuk dosis pertama.
Adapun dosis kedua pada 25 Agustus 2021 diberikan kepada 33.344.151 orang, bertambah 544.935 orang dibandingkan 24 Agustus 2021 dengan jumlah cakupan 32.799.216 orang. Itu berarti pada 25 Agustus ini ada 1.214.033 orang yang divaksinasi. Demikian pula pada 24 Agustus 2021, sebanyak 1.241.047 orang mendapat suntikan vaksinasi yang meliputi 689.081 orang untuk dosis pertama dan 551.966 orang untuk dosis kedua.
Sejauh ini, kita tetap percaya bahwa data vaksinasi yang dikeluarkan Kemenkes itu benar, sesuai fakta di lapangan. Kemenkes mengungkapkan apa adanya. Akan tetapi, perlu juga dipertanyakan karena vaksinasi yang hanya menjangkau 58.930 orang untuk seluruh Indonesia itu merupakan masalah serius.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo berkali-kali menargetkan, vaksin pada Juli 2021 mencapai 1 juta dosis per hari. Lalu, pada Agustus 2021, targetnya menjadi 2 juta dosis per hari, bahkan bulan-bulan berikutnya agar bisa mencapai 5 juta dosis per hari. Target ini didasarkan pada keinginan agar kekebalan komunitas terhadap Covid-19 segera terwujud.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun optimistis target Presiden Joko Widodo bahwa vaksin bisa mencapai 2 juta dosis per hari dapat terwujud pada Agustus 2021. Keyakinan itu didukung pengiriman 13 juta dosis ke daerah-daerah sejak awal Agustus 2021.
Namun, jika melihat lagi laporan harian Satgas Covid-19, target vaksinasi 1 juta dosis per hari belum terpenuhi secara konstan. Pada 1 Agustus, misalnya, realisasi vaksinasi pada hari itu hanya 389.910 dosis.
Harapan terciptanya kekebalan komunitas di negeri ini paling lambat akhir tahun 2021 bakal sulit terwujud.
Lalu, pada 2 Agustus 469.661 dosis, pada 3 Agustus meningkat menjadi 922.208 dosis, 4 Agustus 907.515 dosis, dan 5 Agustus turun lagi hanya 593.871 dosis, tetapi 6 Agustus naik tajam menjadi 1.238.380 dosis.
Fluktuasi suntikan vaksinasi tersebut tentu cukup memprihatinkan. Harapan terciptanya kekebalan komunitas di negeri ini paling lambat akhir tahun 2021 bakal sulit terwujud. Apalagi, hingga 26 Agustus 2021, vaksin dosis kedua baru mencapai 16,02 persen dari target sasaran.
Inilah persoalan paling serius yang dihadapi bangsa ini. Pilihannya adalah seluruh lini kekuatan bangsa, baik Kemenkes, BUMN, TNI, Polri, masyarakat sipil, maupun komunitas lain, harus digerakkan untuk bersama-sama melakukan vaksinasi. Hanya dengan gotong royong, laju vaksinasi akan berjalan lebih kencang lagi.