logo Kompas.id
OpiniKembali Berharap
Iklan

Kembali Berharap

Kata ”respair” sering diperbincangkan warganet ketika merespons kekalangkabutan pemerintah dan masyarakat terkait penanggulangan pandemi Covid-19. Sesuai arti kata itu, sebuah ajakan bahwa tetap ada harapan baru.

Oleh
DARMAWATI MR
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1T89jgBBO8rNW9DvXBQdN_DpRrQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F20210813-ILustrasi-Kembali-Berharap-di-Masa-Pandemi_1628854010.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Ada satu kata yang diperbincangkan warganet yang relevan dengan keadaan hari ini, respair. Kata itu berarti ’harapan baru’; ’pulih dari keputusasaan’. Kata itu sudah lama lenyap dari kamus Oxford English Dictionary, terakhir tercatat pada tahun 1425. Sebuah artikel di The Economist, bertajuk ”Why Words Die”, edisi 4 Maret 2017 mencatat kematian kata respair, bersama kata suppeditate, mee-maw, to wend, papaw, roetgenogram, dan radiogram.

Kata respairs kembali ditawarkan untuk merespons kekalangkabutan pemerintah dan masyarakat terkait penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Selain peraihan medali emas oleh pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayudi pada Olimpiade Tokyo 2 Agustus lalu, sepertinya tak ada lagi hal lain yang menggembirakan akhir-akhir ini. Semua peristiwa yang disajikan di depan mata mendesak kita berada pada puncak kekecewaan. Setiap orang kini berdiri di ambang batas kesabaran masing-masing. Kejadian kecil akan mudah meletupkan amarah, membuat kita mudah menyemburkan cacian kepada siapa saja.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000