Cepat atau lambat, angka kasus kumulatif 200 juta akan dilampaui. Tidak ada terobosan baru dalam upaya mengatasi penularan Covid-19, selain menerapkan serangkaian 3T hingga penerapan protokol kesehatan.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Meski sudah dengan segala upaya, penambahan kasus masih sangat tinggi. Dalam dua pekan ke depan akumulasi kasus Covid-19 di dunia akan mencapai 200 juta kasus.
Sungguh bukan informasi yang menggembirakan mengingat perjuangan mengatasi pandemi berarti masih akan panjang. Siapa pernah mengira kemunculan varian Delta telah menjadi kendala optimisme, bahwa dunia segera terbebaskan dari Covid-19 setelah vaksin ditemukan dan mulai diaplikasikan pada awal 2021.
Hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui enam jenis vaksin untuk digunakan. Dilihat dari angka, sebenarnya sudah 4,14 miliar dosis diproduksi, tetapi serapan ternyata belum sepadan. Meski sudah diupayakan berlangsung masif, total baru 28,3 persen dari penduduk dunia yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 minimal satu kali, dan baru 14,6 persen yang sudah mendapat vaksinasi lengkap.
Kesulitan serapan vaksin terjadi karena banyak faktor. Dari ketidakmerataan vaksin, sulitnya akses, hingga penolakan terhadap vaksinasi dengan pelbagai alasannya.
Padahal, di sisi lain, varian virus SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 terus bermutasi. Sampai hari ini diketahui sudah ada empat varian yang berkembang: Alfa, Beta, Gamma, dan Delta yang paling cepat menular. Penyebaran varian baru yang juga cepat, terutama pada varian Delta, membuat penambahan angka kasus meningkat pesat.
Sampai hari ini diketahui sudah ada empat varian yang berkembang: Alfa, Beta, Gamma, dan Delta yang paling cepat menular.
Tidaklah mengherankan apabila WHO memprediksi kasus akan segera menembus 200 juta. Prakiraan ini berdasarkan pada lebih dari 3,8 juta kasus baru yang dilaporkan sepanjang 19-25 Juli 2021. Berarti kenaikan 8 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Demikian juga dengan angka kematian, yang pada periode yang sama meningkat tajam lebih dari 69.000. Berarti meningkat 21 persen daripada pekan sebelumnya.
Jika kecenderungan tersebut berlanjut, dengan kasus kumulatif total di seluruh dunia hampir mencapai 194 juta dan meninggal 4 juta, dalam dua pekan ke depan kasus Covid-19 bisa melewati angka 200 juta.
Saat ini angka kasus kumulatif tertinggi terjadi di Amerika Serikat (35,74 juta), diikuti India (31,66 juta) dan Brasil (19,92 juta). Indonesia berada pada peringkat ke-14 dengan 3,44 juta kasus, tetapi dengan penambahan kasus harian tertinggi: 30.738 kasus (Worldometers, 1/8/2021).
Cepat atau lambat, angka kasus kumulatif 200 juta akan dilampaui. Tidak ada terobosan baru dalam upaya mengatasi penularan Covid-19, selain menerapkan serangkaian 3T (testing, telusuri, tangani), penerapan protokol kesehatan ketat, dan pembatasan aktivitas masyarakat secara tegas. Tentunya dengan disertai pemerataan dan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19 yang cepat dan tepat sasaran.
Kita tidak akan sanggup menghentikan angka kasus agar tidak melewati 200 juta dalam dua pekan. Namun, kita bisa bekerja keras menerapkan semua cara untuk menghambat laju pertambahan, selama mungkin.