Besar harapan Liga Indonesia bergulir tahun ini, setelah Piala Menpora selesai digelar pada Minggu (25/4/2021) malam, tanpa menjadi kluster baru Covid-19.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Persija Jakarta tampil sebagai juara setelah menang 2-1 atas Persib Bandung pada laga kedua final, Minggu malam, di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. Dengan hasil ini, tim ”Macan Kemayoran” unggul agregat gol 4-1.
Piala Menpora adalah ajang pramusim liga bergulir di empat kota, yaitu Surakarta, Sleman (DI Yogyakarta), Malang (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat). Selama kejuaraan telah digelar 39 pertandingan dalam 36 hari, melibatkan pemain, pelatih, dan ofisial dari 17 tim peserta juga perangkat laga.
Catatan pentingnya, Piala Menpora tidak menjadi kluster penyebaran Covid-19. Keberhasilan itu terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan selama turnamen. Salah satu aturan protokol kesehatan itu adalah pembatasan jumlah orang di kawasan stadion sebanyak 299 orang.
Kawasan stadion itu terbagi menjadi empat zona, yakni lapangan sebagai zona 1, kemudian zona 2 terdiri dari ruang ganti dan lorong stadion. Sementara tribune ditetapkan sebagai zona 3, dengan zona 4 meliputi kawasan gerbang dan area parkir.
Mereka yang bisa memasuki kawasan stadion adalah yang membawa bukti hasil negatif tes antigen. Kepada mereka yang negatif Covid-19, diberi gelang khusus dengan keterangan.
Di kawasan stadion itu juga disediakan beberapa fasilitas terkait protokol kesehatan, yakni alat pengecekan suhu tubuh, dan tempat mencuci tangan. PT Liga Indonesia Baru dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa mereka bekerja keras memastikan protokol kesehatan berjalan.
Keberhasilan pelaksanaan protokol kesehatan itu dijadikan landasan bagi pengajuan permohonan izin Liga Indonesia 2021, yang direncanakan mulai bergulir awal Juli.
Sayang sekali, kesuksesan Piala Menpora dengan protokol kesehatan itu tercoreng oleh berbagai insiden di luar stadion dan terjadi setelah final. Perayaan oleh suporter Persija di beberapa sudut kota Jakarta berlangsung dalam kerumunan dan mengabaikan protokol kesehatan. Di Bandung, suporter Persib yang kecewa juga merusak fasilitas umum. Terjadi juga aksi vandalisme yang merugikan orang lain.
Masyarakat sepatutnya memahami bahwa penerbitan izin penyelenggaraan Piala Menpora membutuhkan usaha dan tahap-tahap yang tak mudah. Selepas izin terbit, pelaksanaan turnamen itu sendiri juga memerlukan perjuangan dan pembiayaan yang tidak ringan.
Jangan sampai ikhtiar yang sudah diupayakan dan perhelatan yang telah diwujudkan secara optimal di tengah pandemi Covid-19 harus ternoda oleh ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Jangan karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Publik Indonesia, terutama pencinta sepak bola, sudah lama merindukan penyelenggaraan kejuaraan di tengah pandemi. Jika Liga Indonesia sampai batal digelar gara-gara ulah mereka yang bertingkah kurang dewasa, penantian akan event sepak bola berikutnya bisa jadi bakal lebih lama lagi.