Persija versus Persib, Menatap Final Kedua dari Nol
Meskipun unggul agregat 2-0 atas Persib Bandung, Persija Jakarta enggan jemawa menghadapi laga kedua final Piala Menpora 2021, Minggu. Persija menatap laga ”duel klasik” itu kembali dari titik nol.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persija Jakarta tetap mewaspadai potensi kebangkitan rival tersengitnya, Persib Bandung, pada laga pertemuan kedua final Piala Menpora 2021, Minggu (25/4/2021), di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Karena itu, tim ”Macan Kemayoran” berupaya melupakan keunggulan agregat 2-0 atas Persib pada laga pertama.
Dengan paradigma itu, para pemain Persija diharapkan tidak terlena dan bisa tetap fokus saat menjalani laga kedua final turnamen sepak bola pramusim nasional itu. Berbagai kejutan masih berpeluang terjadi pada duel yang dijuluki el clasico alias ”laga klasik” di Indonesia itu.
”Saya meminta mereka (para pemain) menatap laga kedua dan masuk lapangan nanti seolah-olah skor masih 0-0. Karena itu, saya berharap mereka bisa tetap bermain dengan kekuatan penuh. Jangan karena berpikir sudah unggul 2-0, jadi bermain aman dan bertahan. Saya tidak ingin itu. Saya minta mereka tetap memberikan 100 persen (kemampuan) untuk laga kedua nanti,” ujar Pelatih Persija Jakarta Sudirman dalam konferensi pers daring, Sabtu (24/4/2021).
Persija memang pantang meremehkan rivalnya, tim ”Maung Bandung”, meskipun telah unggul agregat berkat kemenangan 2-0 pada final pertama, Kamis (22/4/2021). Secara tradisi, duel kedua klub itu memang kerap berlangsung sengit. Dalam lima pertemuan terakhir kedua tim, tiada yang mampu dominan alias menang beruntun.
Pada Liga 1 Indonesia musim 2018, misalnya, Persija menang 1-0. Pada putaran kedua di musim yang sama, Persib lantas membalaskan kekalahan itu dengan kemenangan 3-2. Sebelum mereka bertemu di Piala Menpora tahun ini, Persib juga punya pengalaman indah, yaitu mengalahkan Persija 2-0 pada Liga 1 musim 2019.
Kemenangan saat itu bukan tidak mungkin diulangi Persib yang bertekad revans atas Persija menyusul kekalahan di final pertama Piala Menpora, Kamis lalu. ”Pada laga pertama, kami bermain tidak sesuai harapan. Besok, saya yakin, para pemain akan bermain jauh lebih baik untuk memenangkan laga,” ujar Robert Rene Alberts, pelatih Persib yang membawa timnya mengalahkan Persija, 2-0, pada ajang Liga 1 2019.
Demi ambisi mengejar la remontada alias pembalasan itu, Robert meminta timnya tampil habis-habisan dan mencetak gol secepat mungkin. Jika gol pertama bisa cepat tercipta, bakal lebih mudah bagi timnya untuk setidaknya menyamakan agregat gol dari Persija. Namun, dia berharap timnya bisa menjuarai Piala Menpora 2021 tanpa harus melalui babak adu penalti.
”Selalu ada kemungkinan terjadinya adu penalti. Namun, kami berharap laga bisa selesai dalam 90 menit. Dalam 90 menit, kami akan mencoba mencapai apa yang kami inginkan. Kami ingin menang dan memastikan tidak perlu menjalani adu penalti,” ujar Robert.
Mantan pelatih PSM Makassar, Arema, dan Sarawak FA, itu menambahkan, timnya sudah mengevaluasi kekalahan di laga final pertama lalu. Salah satu penyebab kekalahan itu, ungkapnya, adalah faktor stamina para pemain. Waktu istirahat timnya saat itu sehari lebih sedikit ketimbang skuad Persija.
Pada laga kedua final di Solo, kedua tim memiliki waktu istirahat yang identik. Menurut Robert, baik stamina maupun mental timnya kini telah pulih dan siap menghadapi Persija.
Persib punya banyak pemain pengganti yang kualitasnya merata. Jadi, kami harus tetap mewaspadai mereka. (Sudirman, Persija)
I Made Wirawan, kiper Persib, menambahkan, timnya telah belajar banyak dari kekalahan pada pertemuan pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta. Kekalahan tersebut menjadi cambuk timnya.
”Buat kami, ketertinggalan (agregat 0-2) ini bukan menjadi beban. Justru itu menjadi motivasi agar bermain lebih baik dan bisa memenangkan laga kedua nanti,” ucapnya.
Upaya Persib mengejar revans itu tidak akan mudah terwujud. Mereka tidak bisa diperkuat dua pemain intinya yang terkena akumulasi kartu kuning, yaitu bek asal Belanda, Nick Kuipers, dan gelandang sayap langganan tim nasional sepak bola Indonesia, Febri Hariyadi.
Meskipun demikian, ”Maung Bandung” memiliki barisan pemain pelapis yang kualitasnya tidak terlalu jauh berbeda. Posisi Nick di lini belakang, misalnya, bisa diisi pemain berpengalaman lainnya, yaitu Achmad Jufriyanto. Adapun Esteban Viczarra disiapkan sebagai pengganti Febri di posisi sayap. Viczarra telah mencetak satu gol di Piala Menpora 2021.
”Kendati tanpa Febri (dan Kuipers), itu bukanlah keuntungan bagi kami. Persib punya banyak pemain pengganti yang kualitasnya merata. Jadi, kami harus tetap mewaspadai mereka,” kata Sudirman mengakui kedalaman skuad di Persib.
Meskipun puas dengan kemenangan 2-0 pada laga pertama, Sudirman berkata, tidak tertutup kemungkinan ia melakukan perubahan taktik atau formasi pada laga malam nanti. ”Pasti ada pembenahan karena kami melakukan evaluasi di titik yang masih lemah. Perbaikan itu akan dilakukan di laga kedua nanti,” ujarnya.
Berbeda dengan Persib, Persija bisa menurunkan kekuatan penuh pada laga malam nanti. Bek sayap andalan mereka asal Italia, Marco Motta, sudah bisa kembali tampil setelah melewatkan dua laga terakhir karena akumulasi kartu dan cedera.
Dalam konferensi pers kemarin, ia tidak sabar ingin bermain di final. ”Saya sudah siap untuk tampil kembali. Bersama tim, saya akan berjuang memenangkan laga nanti. Sekarang yang dipikirkan adalah bagaimana caranya merebut Piala Menpora. Tidak peduli siapa pun lawannya,” tutur mantan pemain di dua klub Italia, AS Roma dan Juventus, tersebut.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap, Persija dan Persib menyuguhkan permainan yang enak ditonton dan berkualitas tinggi bagi penggemar sepak bola Indonesia yang telah patuh, yaitu tidak hadir ke arena dan membuat kerumunan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Kesuksesan Piala Menpora bisa menjadi jembatan digelarnya Liga 1 dan 2 musim 2021.
”Dua hari lalu, PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru, operator Liga 1 dan 2) datang ke Kemenpora dan melaporkan persiapan untuk melakukan kompetisi musim 2021/2022. Ketua Umum PSSI menyampaikan, rencananya Liga Indonesia akan dimulai 3 Juli nanti,” ujar Amali dalam keterangan persnya.