logo Kompas.id
OpiniMeredam Lonjakan PHK
Iklan

Meredam Lonjakan PHK

Sinergi kebijakan moneter dan fiskal yang komprehensif selama pandemi mampu menahan ekonomi dari kontraksi yang terlalu dalam pada tiga triwulan terakhir 2020.

Oleh
Redaksi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U4Lm6P4avGAGuILMY-9O5g26Oh0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fd4cae419-1d0a-4ee2-b707-5e4368a3a7a7_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Ndari menyantap bekal makan siang setelah mencari uang dengan menjadi badut jalanan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021). Setahun lalu ia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai sopir jasa pengantaran katering.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sepanjang 2020, sebanyak 386.877 pekerja terkena PHK. Angka ini 20 kali lipat dibandingkan dengan 2019 (Kompas, 10/3/2021).

Lonjakan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 menyebabkan pengangguran dan kemiskinan juga meningkat tajam. Beban fiskal, terutama anggaran untuk perlindungan sosial, membengkak ke angka yang belum pernah ada presedennya. Situasi ini juga memicu kebutuhan masif stimulus untuk meringankan beban dunia usaha guna meredam PHK.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000