logo Kompas.id
OpiniKudeta dalam Partai Politik
Iklan

Kudeta dalam Partai Politik

Apa pun keputusan Menteri Hukum dan HAM kelak, akan menjawab pertanyaan: apakah Presiden Jokowi menyetujui atau tidak menyetujui gerakan Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat, dari tangan AHY.

Oleh
HAMID AWALUDIN
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DnIqaovt7TQImBSIIOQ4nPhYSP4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210305214014_IMG_2440_1614962960.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Moeldoko menghadiri Kongres Luar Biasa Partai Demokrat setelah dipilih menjadi Ketua Umum, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Indonesia memang sangat unik, terutama dari segi politik. Di negara-negara lain, biasanya, kolonel atau mayor yang mengudeta jenderal. Namun, di negeri kita yang tercinta ini, jenderal yang mengudeta mayor. Heboh, kan?

Perpecahan internal partai politik (parpol) di negeri ini sudah berlangsung lama. Tidak ada yang baru. Sarikat Islam (SI) mengalami perpecahan internal yang melahirkan SI merah dan SI putih. SI merah lalu menjadi komunis. Ini berlangsung seabad silam. Hingga kini, perpecahan internal parpol masih saja berlangsung.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000