KLB Partai Demokrat Pilih Moeldoko Jadi Ketua Umum
KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum. Kongres juga membatalkan pemecatan kader, membubarkan Majelis Tinggi Partai, dan mengakhiri kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS - Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum, Jumat (5/3/2021). Kongres juga membatalkan pemecatan kader, membubarkan Majelis Tinggi Partai, dan mengakhiri kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono.
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat dilaksanakan di The Hill Hotel and Resort Sibolangit. Sidang dimulai sekitar pukul 14.30 dan berakhir sekitar pukul 16.30. Kongres pun dibuka oleh pendiri Partai Demokrat, Etty Manduapessy. Ia menyebut, KLB menjadi tonggak sejarah penyelamatan Partai Demokrat.
"Partai Demokrat harus kembali menjadi demokratis, modern, dan terbuka. Ini nurani melawan tirani," kata Etty.
Etty mengatakan, KLB itu merupakan Kongres ke-6 Partai Demokrat dan KLB ke-2. KLB antara lain dihadiri para senior Partai Demokrat seperti Jhoni Allen, Max Sopacua, Marzuki Alie, Damrizal, dan Etty. Moeldoko, yang juga Kepala Staf Kepresidenan, tak hadir dalam kongres. Ia menyapa peserta kongres melalui sambungan telepon yang dihubungkan ke pengeras suara di ruang sidang.
Setelah dibuka Etty, sidang KLB diambilalih Pimpinan Sidang yang diketuai oleh Jhoni. Marzuki Alie juga ikut menjadi pimpinan sidang. Jhoni menyebut sidang sah karena KLB dihadiri dua per tiga dari pemilik suara dari DPP, DPD, DPC, pendiri partai dan organisasi sayap partai.
Jhoni pun langsung meminta persetujuan peserta KLB untuk mengembalikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai tahun 2005, membatalkan surat pemecatan kader partai, dan menyatakan kepengurusan DPP di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono telah demisioner.
Pemilihan ketua umum pun dilakukan dengan meminta peserta KLB mengusulkan nama secara lisan. Beberapa peserta maju lalu mengajukan Moeldoko dan Marzuki Alie sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat secara lisan.
Jhoni lalu melakukan pemungutan suara dengan meminta pendukung masing-masing calon berdiri di tempat. Setelah melihat lebih banyak peserta yang berdiri untuk mendukung Moeldoko, Jhoni pun menyatakan Moeldoko terpilih.
Pemilihan ketua umum pun dilakukan dengan meminta peserta KLB mengusulkan nama secara lisan
"Atas voting berdiri yang telah dilakukan, maka Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum," kata Jhoni dan disambut dengan sorak sorai dukungan dari peserta.
Namun, beberapa peserta menginterupsi dan meminta agar Moeldoko dihadirkan. Senior Partai Demokrat, Damrizal, pun menelepon Moeldoko dan menyambungkannya dengan pengeras suara di ruang sidang.
Moeldoko pun menyampaikan terima kasih karena telah dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. "Saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua atas amanah ini. Ini tidak gampang, butuh energi, peluh, dan bahkan air mata mengingat ada tugas pokok yang tidak kalah berat membantu pemerintah," katanya.
Moeldoko pun menyatakan siap mengemban tugas yang diberikan kepadanya. "Saya menghargai keputusan saudara. Untuk itu, saya terima menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," katanya.
Setelah Moeldoko terpilih, peserta KLB pun memilih Marzukie sebagai Ketua Dewan Pembina. "Saya mau dipilih dan disetujui langsung menjadi Ketua Dewan Pembina melalui KLB," kata Marzuki.
Max Sopacua pun mengklaim bahwa KLB dihadiri 1.200 orang kader yang berasal dari hampir semua daerah di Indonesia.
Pantauan Kompas, suasana di sekitar lokasi KLB pun sempat memanas. Spanduk pelaksanaan KLB yang dipasang di sepanjang Jalan Medan - Sibolangit pun dicopot kelompok yang menolak KLB. Mereka pun berkumpul di sebuah SPBU di dekat lokasi KLB.
Sementara, ratusan pendukung KLB yang mengenakan kaos partai bergambar Moeldoko bersiap menghadang di pintu utama The Hill.