Pemakzulan kedua mengukuhkan pamor buruk politik Donald Trump. Senator Mitch McConnell dari Republik senang dengan pemakzulan kedua. McConnell sekaligus yakin hal itu akan memudahkan penggusuran Trump dari Republik.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Menyerukan penyelidikan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bertindak kriminal, berperilaku buruk, dan menghasut kekacauan.
Hal itu, antara lain, alasan House of Representatives dari kubu Demokrat memakzulkan Trump. Ini pemakzulan kedua jika pemungutan suara tentang itu berhasil pada Kamis (14/1/2021) pagi ini atau Rabu malam waktu Washington DC.
Pemakzulan pertama terjadi pada 18 Desember 2019 karena Trump menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki Hunter Biden, putra Joe Biden yang diduga menerima suap dalam proyek di Ukraina. Undang-undang di AS melarang pejabat AS meminta tolong peran pemerintah asing untuk memengaruhi pemilu di AS. Trump dibebaskan dari tuduhan pada 5 Februari 2000.
Pemakzulan kedua terjadi mendadak. Hal ini dimulai pada 7 Januari 2021 oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi untuk menjawab kerusuhan 6 Januari di Capitol Hill, kuil demokrasi. Kerusuhan dipicu pendukung Trump dan ditonton Trump. Mereka tidak ingin Kongres AS mengesahkan kemenangan Biden-Kamala Harris pada pemilu 3 November 2020. Pendukung Trump juga meneriakkan ”gantung Pence”, merujuk Wakil Presiden AS Mike Pence yang dianggap berkhianat.
Trump dan pendukungnya tetap merasa menang dalam pemilu. Trump yang tidak dewasa dalam banyak hal memiliki banyak alasan untuk ”merusuh”. Fenomena ini sudah sejak lama diamati Pelosi dan dunia intelijen AS. Koneksi Trump-Rusia, satu-satunya yang paling kuat menjelaskan mengapa Trump menjadi unik dalam dunia politik AS.
Dari waktu ke waktu tidak pernah berhenti informasi yang mengindikasikan Trump adalah bonekanya Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini menjadi kalimat Joe Biden bahwa ”Trump adalah bonekanya Putin”. Julukan ini bagi Putin meningkatkan prestise karena berbicara tentang pengaruh dan kekuatan Rusia (Associated Press, 8 Oktober 2020).
Trump bersambut sesuai ”keinginan Putin” dengan tingkah polah yang tidak pernah mau menunjukkan kekalahan. Dana Allin, peneliti senior dari International Institute for Strategic Studies (IISS), kepada Fortune, 5 November 2020, mengatakan, China dan Rusia senang dengan perlawanan Trump terhadap hasil pemilu. Rusia dan China senang melihat demokrasi AS retak dan sibuk dengan dirinya. Hal serupa dikatakan David E Sanger, penulis senior The New York Times, 26 Februari 2020.
Republikan tidak mampu mengatasi Trump. Kerusuhan 6 Januari lalu merupakan rahmat tersembunyi. Upaya pemakzulan telah didorong Demokrat. Bagaimana hasilnya, ini masih menunggu proses selanjutnya. Namun, pemakzulan kedua mengukuhkan pamor buruk politik Trump. Senator Mitch McConnell (Republikan) senang dengan pemakzulan kedua. McConnell sekaligus yakin hal itu akan memudahkan penggusuran Trump dari Republikan. Jika pemakzulan berhasil, hak politik Trump bisa lumpuh.