Puncak usia emas atlet umumnya 26 tahun atau maksimal 30 tahun. Namun, konsistensi tekad dan sikap Cristiano Ronaldo membuat dia menjadi bintang di usia 35.
Oleh
Editor
·3 menit baca
Puncak usia emas atlet umumnya 26 tahun atau maksimal 30 tahun. Namun, konsistensi tekad dan sikap Cristiano Ronaldo membuat dia menjadi bintang di usia 35.
Ronaldo baru saja mengantarkan klubnya, Juventus, menjuarai Liga Italia musim 2019-2020. Total golnya dalam semusim mencapai 31, sama dengan jumlah gol yang ia sumbangkan saat masih di Manchester United, musim 2007-2008. Kala itu ia masih berusia 23 tahun.
Rahasia Ronaldo memperpanjang usia emasnya tak lain karena ia menjaga kebugaran dengan sangat disiplin. Rutinitasnya nyaris sama setiap hari, mulai dari diet makanan sehat, latihan mandiri empat jam, hingga tidur minimal tujuh jam. Ronaldo juga meniadakan kehidupan gemerlap, termasuk mengonsumsi alkohol, kebiasaan yang kerap menghantui pesepak bola ternama saat di puncak karier.
Selain Ronaldo di sepak bola, atlet-atlet di cabang lain juga bisa memperpanjang usia emas. Ada Valentino Rossi di MotoGP, yang hingga usia 41 tahun, musim ini masih tergabung di tim Monster Energy Yamaha. Di tenis, tiga petenis top, yakni Roger Federer (38), Novak Djokovic (33), dan Rafael Nadal (34), masih mendominasi papan atas tenis dunia.
Pelari putri jarak jauh Romania, Constantina Diță-Tomescu, juga mengukir prestasi fenomenal di usia 38 tahun. Pada Olimpiade Beijing 2008, Di-Tomescu merebut medali emas nomor lari maraton, dalam waktu 2 jam 26 menit 44 detik.
Pebulu tangkis China Lin Dan, hingga tahun 2019 berusia 36 tahun, masih menjadi elite dunia. Seusai All England 2009, Lin Dan ditanya pers soal rencananya menikah. Saat itu ia malah mengungkapkan tekadnya merebut medali emas Olimpiade London 2012 sehingga tak akan menikah sebelum 2012.
Benar saja, ia meraih emas London 2012. Baru setelah itu, September 2012, ia menikahi Xie Xingfang, sesama pebulu tangkis China. Lin Dan, dari kisah ini, rela menunda pernikahan demi prestasi.
Mereka yang memperpanjang usia emas itu mayoritas berhasil menyingkirkan godaan yang kerap menghantui atlet di era kejayaan. Popularitas dan kekayaan di usia muda menjerumuskan banyak olahragawan dengan mengonsumsi alkohol berlebihan, bahkan narkoba. Alih-alih memperpanjang usia emas, mereka layu sebelum puncak prestasi.
Apa yang dilakukan Ronaldo dan mereka yang bisa memperpanjang usia emas sepatutnya menjadi pelajaran bagi para atlet di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Terlebih, di Indonesia yang belum menjamin masa tua atlet secara layak, sang atlet harus mengelola kebugarannya sedemikian rupa sehingga bisa berkarier lebih lama.
Berbagai fasilitas kini menunjang hal itu. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science) terus meluas. Itu pula yang ditempuh Ronaldo sehingga dia bisa konsisten menjadi andalan tim, sejak di MU (2003-2009), Real Madrid (2009-2018), dan Juventus, sejak 2018 hingga kini.