Marc Marquez semakin dekat dengan kemenangan. Jika rem depan tidak bermasalah, dia bisa menang dalam MotoGP Amerika.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
AUSTIN, MINGGU — Marc Marquez semakin menyatu dengan motor Ducati sehingga semakin kompetitif seperti yang dia tunjukkan dalam balapan MotoGP seri Amerika di COTA, Austin, Senin (15/4/2024) dini hari WIB. Bahkan, Marquez sempat memimpin balapan untuk menjemput kemenangan kedelapan di COTA. Namun, pebalap Gresini Racing itu kemudian terjatuh karena ada masalah pada rem depan.
”Ya, hal positif pada akhir pekan ini adalah saya kompetitif, hal positif pada hari ini adalah saya memimpin balapan,” ujar Marquez.
Masalah rem depan dialami Marquez sepanjang balapan sehingga ia kesulitan saat harus melakukan pengereman.
”Itu menjadi penyebab kecelakaan karena ketika saya tiba di titik pengereman, tekanan pertama pada rem tidak ada yang terjadi, kemudian saya menekan (tuas rem) untuk kedua kalinya, tetapi sudah terlalu terlambat. Kami mengalami kecelakaan, tetapi kami tahu mengapa kami kecelakaan, dan itu hal terpenting,” ujar juara enam kali MotoGP itu.
Marquez mengalami kecelakaan pada putaran ke-11 di tikungan ke-11 tidak lama setelah dia merebut posisi terdepan dari pebalap Gasgas Tech3 sekaligus rookie musim ini, Pedro Acosta. Marquez kehilangan cengkeraman ban depan, kemudian terjatuh, dan dirinya terseret motor hingga ke area kerikil. Kecelakaan ini membuyarkan misi meraih kemenangan kedelapan di COTA, serta kemenangan pertama dengan motor Ducati.
”Kami perlu mengambil sisi positif (dari balapan ini). Kami bertarung di grup terdepan, kami berusaha memimpin balapan. Tetapi, sayangnya, feeling hari ini bukan yang terbaik. Saya sangat kesulitan dengan rem depan. Karena itu, saya berkata, 'Oke, berusaha untuk memimpin balapan dan lihat apakah itu bisa membaik', tetapi kemudian saya tiba di tikungan 11. Saya kembali mengalami perasaan jelek itu dan perlu mengerem tiga, empat kali,” ujar Marquez dikutip Crash.
”Itulah mengapa saya menaikkan kecepatan dan kehilangan (traksi) ban depan. Tetapi, terlepas dari itu feeling di sepanjang akhir pekan ini bagus. Kami terus membaik. Dalam sesi pemanasan kami melakukan perubahan yang juga membantu saya, jadi saya senang,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
Sisi positif lain yang dipetik Marquez dari balapan seri Amerika ini adalah dia bisa bangkit untuk memperbaiki posisi setelah melakukan kesalahan. Dia dua kali melakukan kebangkitan, pertama setelah melebar di tikungan pertama bersama pebalap tim pabrikan Ducati, Enea Bastianini. Dia bisa bangkit dan menempati posisi kedua dan kemudian mengejar pebalap Pramac Racing, Jorge Martin yang memimpin balapan.
Namun, saat Marquez berusaha mendahului Martin pada lap keenam, dirinya berada di kerb dan harus menurunkan kecepatan, karena jika tetap memaksa tancap gas dia akan menabrak Martin. Marquez pun didahului Francesco Bagnaia dan Pedro Acosta sehingga berada di posisi keempat.
Kondisi ini bisa diatasi Marquez dengan mendahului ketiga pebalap di depannya dan memimpin balapan pada awal putaran ke-11. Namun, dia kemudian terjatuh karena mengalami masalah dengan rem depan.
”Hal yang bagus adalah saya bisa bangkit. Saya melakukan start yang bagus, tetapi kemudian pada tikungan pertama Enea sangat agresif dan saya pebalap yang melebar bersama dia. Tetapi, kemudian saya bisa bangkit dan bisa mendahului, dan kemudian melakukan kesalahan lain lagi, dan bisa bangkit lagi, dan kemudian memimpin balapan,” kata Marquez.
”Kemudian, ketika saya menemukan titik yang saya inginkan, itulah ketika kemudian saya terjatuh. Tetapi, terlepas dari itu, kami perlu memahami bahwa kecepatannya sangat bagus,” lanjut Marquez kepada MotoGP.
Terkait dengan balapan berikutnya di Jerez, Marquez berharap bisa tampil lebih solid dan tidak mengalami kendala teknis apa pun. Pebalap berusia 31 tahun itu masih terus memburu kemenangan setelah yang terakhir di Sirkuit Misano pada musim 2021.
”Ya, feeling dengan motor bagus, jadi kita lihat apakah di Jerez kami bisa semakin baik, dan itu jadi hal terpenting,” pungkas Marquez.