Wakil Indonesia, Jonatan Christie, lolos ke final Kejuaraan Asia. Ini menjadi final kedua beruntun setelah All England.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
NINGBO, SABTU — Setelah All England, Jonatan Christie memiliki kesempatan memperoleh gelar kedua secara beruntun dengan lolos ke final Kejuaraan AsiaBulu Tangkis. Tiket untuk tampil pada laga perebutan gelar juara didapat setelah Jonatan mampu mengurangi beban sebagai satu-satunya wakil Indonesia sejak semifinal.
Jonatan menjadi salah satu dari tujuh wakil yang dikelilingi 13 semifinalis asal China pada 10 pertandingan babak empat besar di Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China, Sabtu (13/7/2023). Jonatan mengalahkan Shi Yu Qi dengan skor 18-21, 21-19, 21-12.
Pertandingan tersebut merupakan ulangan dari pertemuan Jonatan dan Shi pada perempat final All England, 9-14 Maret, yang tidak dapat dituntaskan. Shi mundur setelah kehilangan gim pertama 12-21 karena sakit. Jonatan, kemudian, menjuarai All England setelah mengalahkan sesama pemain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di final.
Di Kejuaraan Asia, Jonatan menunjukkan konsistensi permainannya sejak All England, meski dia juga memiliki beberapa catatan untuk melawan pemain China lainnya, Li Shi Feng, di final, Minggu. Li, pemain yang menyingkirkan Anthony pada perempat final Kejuaraan Asia, menang atas Kodai Naraoka (Jepang) 14-21, 21-15, 21-12 setelah bertanding selama satu jam 22 menit. Jonatan unggul 4-1 atas Li dari lima pertemuan sebelumnya, tetapi kalah pada pertemuan terakhir yang terjadi dalam penyisihan grup turnamen Final BWF 2023.
Salah satu catatan untuk Jonatan adalah caranya menyikapi perburuan poin yang ketat, terutama menjelang akhir gim. Pada gim pertama, Jonatan unggul 18-17, tetapi kehilangan gim tersebut karena bermain tidak tenang. Akibatnya, Shi merebut empat poin beruntun.
Keunggulan Jonatan 18-10 pada gim kedua, juga, hampir hilang saat Shi bisa mendekat hingga skor menjadi 20-19. Tunggal putra China ranking kedua dunia itu bisa memperkecil selisih angka karena jarang membuat kesalahan.
Bohong kalau saya katakan tidak terbebani. Saya berusaha mengurangi pikiran itu agar tidak mengganggu penampilan.
Saat Shi membutuhkan satu poin lagi untuk menyamakan skor di tengah riuhnya teriakan penonton, Jonatan mendapat keuntungan yang membuat pemenang pertandingan harus ditentukan melalui gim ketiga. Kok dari smes Shi jatuh di luar garis pinggir lapangan permainan tunggal.
Jonatan memenangi gim penentuan tersebut dengan cara mengurangi kesalahan. Dia, juga, berusaha menekan lawan terlebih dulu hingga bisa unggul 11-5 saat jeda pergantian sisi lapangan.
Selain bisa menerapkan taktik yang tepat, Jonatan menyebut kemenangannya didapat karena dia bisa melepaskan beban pikiran sebagai satu-satunya wakil Indonesia sejak semifinal. ”Bohong kalau saya katakan tidak terbebani. Saya berusaha mengurangi pikiran itu agar tidak mengganggu penampilan,” ujar Jonatan yang kemudian memilih lebih fokus pada cara bermain.
Dari 14 wakil Indonesia yang tampil di Kejuaraan Asia, berdasarkan ranking, hanya empat yang bisa menembus perempat final. Namun, hanya Jonatan yang bisa melewati tantangan itu, sedangkan tiga wakil lainnya, yaitu Anthony, Gregoria Mariska Tunjung, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tersingkir.
Sementara, kepada China Global Television Network (CGTN), Shi mengatakan bahwa dia tidak dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengalahkan Jonatan. Meski demikian, Shi yakin dia dan rekan-rekannya bisa menjadi tim terbaik dalam kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber. Apalagi, ajang dua tahunan itu akan berlangsung di negara mereka pada 28 April-5 Mei.
Selain Jonatan, wakil lainnya yang bisa mengalahkan pemain China pada semifinal adalah ganda putri Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee. Mereka menang atas Liu Sheng Shu/Tan Ning 12-21, 21-18, 21-12 dan akan berhadapan dengan wakil tuan rumah lainnya, Zhang Shu Xian/Zheng Yu, di final.
Ganda campuran tuan rumah yang berstatus sebagai pasangan nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, juga disingkirkan pemain Korea Selatan. Seo Seung-jae/Chae Yu-jung mengalahkan Zheng/Huang 9-21, 21-13, 21-16.
Pada tunggal putri, dari persaingan antara empat pemain China pada semifinal, gelar juara akhirnya akan diperebutkan oleh Chen Yu Fei dan Wang Zhi Yi. Chen mengalahkan Han Yue 21-15, 21-16, sementara Wang menang atas He Bing Jiao 21-19, 21-17. Keempat pemain itu menempati peringkat sepuluh besar dunia.