Tiga wakil Indonesia disingkirkan China pada Kejuaraan Asia. Harapan Merah Putih tinggal tertumpu pada Jonatan Christie.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NINGBO, JUMAT —Tiga dari empat wakil Indonesia yang bersaing pada perempat final Kejuaraan AsiaBulu Tangkis disingkirkan pemain China. Hanya Jonatan Christie yang akhirnya akan tampil di semifinal.
Pemain yang tersingkir di Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China, pada Jumat (12/4/2024) adalah Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Gregoria Mariska Tunjung. Masing-masing kalah dari Li Shi Feng, Liang Wei Keng/Wang Chang, dan Chen Yu Fei. Sementara itu, Jonatan menang atas pemain Malaysia, Lee Zii Jia, 21-11, 21-6, dan mendapat giliran melawan pemain tuan rumah, Shi Yu Qi, pada semifinal.
Kekalahan Anthony dan Fajar/Rian membuat mereka tak bisa mempertahankan momentum baik ketika menembus final All England. Ini pula yang menjadi target PP PBSI di Kejuaraan Asia, turnamen selevel BWF World Tour Super 1000.
Seperti dikatakan Rian sebelum bertolak ke Ningbo, dia ingin menguji konsistensi permainannya di Kejuaraan Asia setelah menjuarai All England untuk kedua kali beruntun. Akan tetapi, Fajar/Rian kesulitan menembus kecepatan dan rapatnya pertahanan Liang/Wang, ganda putra ranking ketiga dunia yang seangkatan dengan pemain Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Rasa penasaran Fajar untuk menang atas pasangan muda itu belum tercapai dengan kekalahan 19-21, 21-12, 17-21. Fajar/Rian pun selalu kalah dalam tiga pertemuan terakhir, termasuk dalam satu pertemuan lain yang terjadi pada tahun ini, yaitu di perempat final Malaysia Terbuka, Januari.
Wang, sebagai playmaker, bermain dengan cepat di depan net, adapun Liang memiliki senjata berupa smes bertenaga penuh sebagai ”tukang gebuk” di belakang lapangan. Mereka pun bisa mengembalikan serangan Fajar/Rian meski kok hampir menyentuh lapangan.
”Beberapa kali, bola yang seharusnya sudah mati, tetapi masih bisa dikembalikan lawan. Ini yang membuat lawan jadi makin percaya diri. Sebagai bahan evaluasi, kami harus selalu fokus, baik saat unggul maupun ketinggalan. Tidak boleh lengah dan harus siap apa pun kondisinya,” tutur Rian.
Hasil pertandingan dan performa saya jauh dari harapan. Selama main lawan Li Shi Feng, saya tidak bisa keluar dari tekanan.
Anthony juga tak dapat menghentikan laju Li yang dua kali mengalahkannya sebelum bertemu di Ningbo. Kekalahan dengan skor 9-21, 10-21 ini bahkan menjadi kekalahan paling telak Anthony dari juara All England 2023 tersebut.
Pertandingan yang berlangsung 41 menit itu lebih didominasi unforced error Anthony. Bahasa tubuh dan raut wajah pemain Indonesia ranking ketiga dunia memperlihatkan kebingungannya untuk meraih poin. Pergerakannya dalam menutup lapangan tak secepat biasanya, akurasi pukulannya pun buruk.
”Hasil pertandingan dan performa saya jauh dari harapan. Selama main lawan Li Shi Feng, saya tidak bisa keluar dari tekanan. Lawan juga bermain sangat baik. Saya sudah berusaha mencari cara, tetapi tetap tidak bisa keluar dari tekanan,” ujar Anthony.
Selain tak bisa mempertahankan momentum All England, kekalahan Anthony dan Fajar/Rian menjadi peringatan bagi skuad Indonesia jika bertemu China dalam kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber. Apalagi, ajang ini akan berlangsung di China pada 27 April-5 Mei. Indonesia dan China akan mengandalkan pemain-pemain yang turun pada Kejuaraan Asia ini.
Seperti Anthony dan Fajar/Rian, Gregoria juga kesulitan untuk bisa mengalahkan kembali Chen setelah menang pada final Kumamoto Masters 2023. Gregoria kalah 16-21, 19-21 setelah dikalahkan Chen pada perempat final Malaysia Terbuka tahun ini.
Gregoria sebenarnya memiliki kesempatan membuat pertandingan berjalan tiga gim ketika unggul dengan jarak terjauh tujuh poin, yaitu 11-4, hingga 18-16 pada gim kedua. Namun, setelah itu, Gregoria terlihat ragu-ragu pada setiap pukulan penyelesaian akhir. Kok pun lebih sering jatuh di luar lapangan meski upaya untuk menjauhkan pukulan dari Chen sudah cukup baik.
Kekalahan Gregoria membuat gelar juara tunggal putri dipastikan menjadi milik China karena persaingan semifinal nomor tersebut akan terjadi antara sesama pemain tuan rumah. Chen akan berhadapan dengan Han Yue, sedangkan Wang Zhi Yi melawan He Bing Jiao. Selain Gregoria, skuad putri China mengalahkan dua dari empat pemain terbaik dunia, yaitu An Se-young (Korea Selatan) dan Akane Yamaguchi (Jepang).
Selain tunggal putri, pemain-pemain tuan rumah mendominasi persaingan ganda putri dan campuran. Persaingan semifinal masing-masing nomor itu akan diikuti tiga wakil China.
Kesempatan Jonatan
Setelah absen pada Kejuaraan Asia 2023 karena sakit, Jonatan memanfaatkan peluang lolos pada tahun ini dengan menembus semifinal. Dia menyingkirkan Lee, pada perempat final, yang selalu mengalahkannya dalam lima persaingan terakhir dari sembilan pertemuan. Laga Jonatan melawan Lee menjadi persaingan di antara juara All England, Jonatan juara pada 2024 dan Lee juara 2021.
Tunggal putra Indonesia ranking kelima dunia tersebut mendapat kemenangan dengan cara selalu menekan lawan lebih dulu dalam setiap perebutan poin. Setelah melakukan smes, Jonatan selalu bersiap untuk pukulan sambungannya, seperti dengan forehand datar yang lajunya kencang. Ini membuat Lee kesulitan untuk mengembangkan permainan.
Jonatan pun meraih kemenangan pertama atas Lee setelah terakhir kali memperolehnya pada babak kedua Singapura Terbuka 2019. ”Puji Tuhan, saya bisa meraih kemenangan atas Lee Zii Jia. Ini bukan pertandingan yang mudah. Seperti yang saya sampaikan kemarin, saya kalah dalam lima pertemuan terakhir dengan skor yang jauh. Namun, saya belajar dari kekalahan itu,” ujar Jonatan.
Jonatan mengatakan, kunci kemenangannya adalah bermain dengan tenang. Itu pula yang harus diterapkannya ketika melawan Shi karena pemain ranking kedua dunia itu akan mendapat dukungan banyak penonton.