Bersiap Hadapi Lawan Tangguh pada Babak Pertama Kejuaraan Asia
Pebulu tangkis Indonesia siap menghadapi lawan berat di Kejuaraan Asia. Ini adalah ajang terakhir kualifikasi Olimpiade.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
NINGBO, SELASA — Bersaing dengan sesama pemain Asia di arena bulu tangkis sama saja dengan bersaing dengan pemain-pemain level elite dunia. Maka, pemain Indonesia pun harus bersiap menghadapi lawan tangguh sejak babak pertama pada Kejuaraan Asia di Ningbo, China.
Pada pertandingan yang akan berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, Rabu (10/4/2024), Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati akan berhadapan dengan lawan yang pernah mengalahkan atau mempersulit mereka. Untuk itu, mereka akan menjalaninya dengan pola pikir serupa, fokus pada permainan bukan pada hasil.
Anthony, misalnya, akan berhadapan dengan pemain India, Kidambi Srikanth, yang dua kali mengalahkannya dari enam pertemuan. Meski Anthony memenangi dua pertemuan terakhir, dia tak akan menganggap enteng pemain berusia 31 tahun itu. Srikanth pernah menjadi tunggal putra nomor satu dunia, yaitu pada 2018, dan menjadi finalis Kejuaraan Dunia 2021 di Huelva, Spanyol.
”Saya dan Srikanth sudah sering bertemu, jadi sudah saling tahu pola permainan masing-masing. Saya fokus pada persiapan diri sendiri saja, mulai dari pikiran hingga fisik,” kata Anthony setelah menjalani latihan pada Selasa.
Pemain ranking ketiga dunia itu juga tidak ingin terfokus pada statusnya sebagai juara bertahan. Menurut dia, peluang setiap pemain untuk menjadi juara Asia 2024 adalah sama.
Juara ganda putra All England, Fajar/Rian, juga akan waspada ketika menghadapi pasangan Thailand, Pharanyu Kaosamaang/Worrapol Thongsa-Nga. Fajar/Rian pernah mengalahkan Kaosamaang/Worrapol Thongsa-Nga pada penyisihan grup Kejuaraan Asia Beregu Campuran 2023, tetapi mereka harus bermain tiga gim untuk menang atas pasangan peringkat ke-43 dunia itu.
”Mereka bukan lawan yang mudah dikalahkan karena memiliki kualitas permainan yang baik. Jadi, kami harus mempersiapkan diri yang terbaik,” komentar Rian.
Pasangan Thailand lainnya akan dihadapi Fikri/Bagas, yaitu Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren. Ganda putra nomor satu Thailand itu tampil cukup konsisten dalam sebulan terakhir dengan mencapai perempat final pada empat turnamen beruntun di Eropa, di antaranya Perancis Terbuka dan All England. Mereka juga bisa mengalahkan pemain ranking sepuluh besar dunia, yaitu Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
”Lawan sudah sering kami hadapi. Mereka memiliki kekuatan pukulan yang besar sehingga kali ini harus berusaha agar jangan diserang terus. Kami akan menonton kembali rekaman permainan mereka,” ujar Fikri yang empat kali mengalahkan Jomkoh/Kedren dengan tiga laga di antaranya berlangsung tiga gim.
Dalam ajang selevel BWF World Tour Super 1000 ini, Fikri/Bagas memiliki misi meraih hasil yang lebih baik dari Liu/Ou dan minimal mencapai semifinal. Mereka harus melakukan itu untuk membuka peluang agar Indonesia mendapat dua tiket ganda putra untuk Olimpiade Paris 2024. Saat ini, nomor itu baru mendapat satu tiket melalui Fajar/Rian.
Kejuaraan Asia adalah ajang terakhir di zona Asia pada masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Periode pengumpulan poin untuk menentukan kuota setiap negara ini berlangsung pada 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.
Lawan tangguh tak hanya akan dihadapi Fikri/Bagas pada babak pertama. Jika perjalanan mereka berlanjut, calon-calon lawan yang akan dihadapi di antaranya Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) dan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Ganda campuran, Rehan/Lisa, dan Lanny/Tria (ganda putri) bahkan akan berhadapan dengan pemain elite dunia pada babak pertama. Lanny/Tria akan melawan ganda putri nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), sementara Rehan/Lisa melawan pasangan peringkat kedua, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Seperti Fikri/Bagas, Rehan/Lisa bisa memanfaatkan Kejuaraan Asia untuk mendapat kesempatan tampil di Olimpiade meski peluang itu lebih kecil dibandingkan dengan rekan mereka, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Skenario bagi Rehan/Lisa untuk bisa tampil di Paris adalah menjadi juara Asia.
”Kami akan main berani. Main nekat saja. Kami hanya ingin menampilkan permainan terbaik saja,” kata Rehan.
Berbeda dengan rekan-rekannya yang memiliki tujuan menambah poin ranking sebanyak mungkin demi Olimpiade, Lanny/Ribka tak memiliki beban tersebut. Mereka pun akan berusaha menikmati dan mendapat pelajaran dari perjumpaan kedua dengan Chen/Jia. Pada pertemuan sebelumnya di Kejuaraan Dunai 2023, Lanny/Ribka kalah telak 5-21, 8-21.
”Menghadapi unggulan pertama yang punya prestasi dan pengalaman segudang, kami mau menikmati saja. Kami tidak akan berpikir mikir soal menang dan kalah. Kami cuma fokus mencari satu poin demi satu poin saja,” kata Ribka.