Tak ada lagi yang bisa menghadang Bayer Leverkusen di Liga Jerman. Pekan depan, mereka akan mengadakan pesta juara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BERLIN, MINGGU — Bayer Leverkusen hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk merengkuh trofi Bundesliga atau Liga Jerman pertama dalam sejarah klub. Tim asuhan Xabi Alonso itu bisa merayakan pesta kampiun jika mengalahkan Werder Bremen pada gim pekan ke-29, Minggu (14/4/2024) mendatang, di BayArena, markas mereka.
Meskipun Liga Jerman masih menyisakan enam pertandingan, Leverkusen sudah amat dekat mengangkat trofi ikonik bernama meisterschale atau mangkuk juara. Itu menyebabkan kemenangan Leverkusen atas Union Berlin dengan skor 1-0 di Stadion Alte Forsterei, Sabtu (6/4/2024).
Ketika Leverkusen menjaga rekor tak terkalahakan di 28 pertandingan liga edisi 2023-2024, Bayern Muenchen, pesaing terdekat, justru tumbang 2-3 dari debutan Bundesliga, Heidenheim. Bayern, yang menguasai Liga Jerman dalam 11 musim terakhir, sempat unggul dua gol, tetapi terkena comeback tiga gol setelah turun minum.
Tentu situasi sangat luar biasa, tetapi kami belum ingin melakukan perayaan. Kami mungkin akan merayakan sesuatu Minggu pekan depan.
Hasil di pekan ke-28 membawa Leverkusen unggul 16 poin atas Bayern. Dengan demikian, Leverkusen hanya membutuhkan minimal dua poin lagi atau agar lebih memastikan perlu satu kemenangan di di enam laga tersisa untuk memupus ejeken ”Neverkusen”.
Sebutan negatif itu hadir akibat Leverkusen selalu nyaris meraih gelar liga dalam lima edisi. Catatan itu tercipta pada musim 1996-1997, 1997-1999, 1999-2000, 2001-2002, dan 2010-2011.
Pada tiga musim pertama mereka merasakan finis di posisi kedua, Bayern menjadi sang juara. Kemudian, di dua edisi terakhir, Borussia Dortmund mengungguli tim berjuluk ”Die Werkself” itu.
Pelatih Leverkusen Xabi Alonso tidak mau skuadnya tenggelam dalam euforia hanya butuh satu kemenangan lagi untuk meraih gelar juara liga musim ini. Menurut dia, sebelum melawan Bremen, skuadnya harus fokus untuk menghadapi laga berat kontra West Ham United di perempat final Liga Europa.
”Tentu situasi sangat luar biasa, tetapi kami belum ingin melakukan perayaan. Kami mungkin akan merayakan sesuatu Minggu pekan depan. Sebelum itu ada gim Liga Europa, jadi belum ada yang pasti dan kami perlu sedikit menunggu,” ujar Alonso dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Kunci kemenangan Leverkusen dihasilkan melalui eksekusi penalti pemain andalan mereka, Florian Wirtz, di menit 45+8. Penalti itu diberikan wasit setelah menyaksikan tayangan asisten wasit video (VAR) terkait handball yang dilakukan bek sayap Union Berlin, Christopher Trimmel.
Direktur Manajer Bayer Leverkusen Simon Rolfes sependapat dengan Alonso. Menurut dia, Die Werkself masih akan menjalani pertandingan penting di Liga Europa dan membutuhkan penampilan menawan selama 90 menit kontra Bremen untuk memastikan gelar juara Liga Jerman.
”Ini adalah kesempatan yang mengagumkan. Kami telah bekerja keras dalam waktu lama untuk capai ke titik ini,” kata Rofles kepada Sky Germany.
Tiga trofi
Rofles menuturkan, Leverkusen berambisi untuk mengejar tiga trofi di musim ini. Selain dekat dengan gelar liga, mereka juga bakal tampil di final Piala Liga Jerman menghadapi Kaiserlautern pada 26 Mei mendatang.
”Tidak hanya liga dan piala liga, tetapi kami juga memiliki peluang di Liga Europa. Semua pemain fit dan bisa bermain di hari Kamis dan Minggu mendatang yang menjadi hal krusial bagi perjalanan kami,” tutur Rofles.
Di sisi lain, Leverkusen juga telah menciptakan rekor baru klub. Kemenangan atas Union Berlin adalah hasil positif kesembilan beruntun ”Die Werkself” di Liga Jerman. Hal itu belum pernah mereka alami sejak promosi ke Bundesliga pada 1979.
Bayer Leverkusen juga berpeluang memecahkan rekor Bayern Muenchen mengenai jumlah laga nirkalah di Liga Jerman. Pada musim 2013-2014, Bayern Muenchen mencetak rekor tak terkalahkan di 28 laga beruntun pada musim itu. Leverkusen berpeluang mencetak capaian tak kalah pada 29 duel beruntun di Liga Jerman musim ini.
Sementara itu, krisis seakan enggan pergi dari Bayern jelang pengujung musim ini. Kekalahan dari Heidenheim di Voith-Arena terasa menyesakkan karena mereka unggul lewat gol Harry Kane (38’) dan Serge Gnabry (45’).
Sayangnya, keunggulan tak bisa dijaga karena kemasukan gol dari tim tuan rumah yang disumbangkan Kevin Sessa (50’) serta brace Tim Kleindienst (51’ dan 79’). Hasil itu membuat Bayern untuk pertama kali dalam sejarah mereka kalah dari tim debutan Bundesliga.
”Kami memiliki masalah untuk menjaga konsentrasi dan level permainan tertinggi. Ini adalah bukti dari performa cereboh dan lemah secara individu yang terlihat di babak kedua,” kata Pelatih Bayern Thomas Tuchel, dilansir Kicker.
Walaupun tampil mengecewakan di kancah domestik musim ini sekaligus dipastikan tidak akan meraih gelar di Jerman, Tuchel masih mendapat kepercayaan dari manajemen Bayern. Setidaknya, Tuchel masih diberi kepercayaan untuk mendampingi dan memimpin skuad ”Die Roten” pada laga pertama perempat final Liga Champions melawan Arsenal, Rabu WIB, di Stadion Emirates.
”Ia (Tuchel) 100 persen akan melanjutkan tugasnya bersama kami di gim selanjutnya,” tutur Direktur Bayern Max Eberl. (AFP)