Kemenangan Leverkusen atas Muenchen bukan hal biasa. Itu bisa jadi pertanda runtuhnya dominasi Muenchen musim ini.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LEVERKUSEN, MINGGU — Setelah selama satu dekade memonopoli Liga Jerman, sinar kejayaan Bayern Muenchen tergerus oleh kecemerlangan Bayer Leverkusen yang dilatih oleh Xabi Alonso. Kemenangan 3-0 Leverkusen atas Muenchen membuat dominasi penguasa Liga Jerman itu berada di ujung tanduk. Sejarah membuktikan, tim penantang Muenchen selalu bisa menjadi juara apabila mampu menang head to head atas Muenchen pada paruh kedua.
Itulah yang dilakukan Alonso saat ini. Pada pertemuan paruh pertama musim di markas Muenchen, kedua tim bermain imbang 2-2. Saat ganti menjamu Muenchen di Stadion BayArena, Minggu (11/2/2024), Leverkusen sukses memetik kemenangan meyakinkan tiga gol tanpa balas. Tiga gol itu disumbangkan Josip Stanisic, Alejandro Grimaldo, dan Jeremie Frimpong. Kemenangan ini berarti sangat vital untuk kelanjutan upaya Leverkusen mengakhiri dominasi Muenchen musim ini.
”Itu adalah kemenangan yang sangat penting. Namun, itu hanya tiga poin. Kami harus terus melaju. Ini masih Februari dan kami harus tetap tenang,” kata Alonso, dikutip dariSky Sport.
Kekalahan ini sulit diterima Muenchen. Penyerang bintang Muenchen, Harry Kane, mengakui hasil minor ini begitu menyakitkan bagi timnya. Kane tidak mampu berbuat banyak untuk menolong Muenchen keluar dari kebuntuan. Penyerang timnas Inggris itu terisolasi sepanjang laga dengan hanya mencatatkan satu kali upaya tembakan dan 18 sentuhan bola.
Para pemain Muenchen merasa frustrasi karena aroma kegagalan mempertahankan gelar Liga Jerman semakin menguar. Sepanjang sejarahnya, tim-tim yang menjadi penantang kuat dominasi Muenchen selalu bisa menjadi juara di akhir musim apabila mampu mengalahkan Muenchen pada pertemuan kedua.
Hal itu dibuktikan Stuttgart yang mampu menang 2-0 atas Muenchen lalu keluar sebagai juara Liga Jerman pada 2007. Pengalaman serupa dirasakan Wolfsburg yang sukses keluar sebagai juara pada 2009 setelah mempermalukan Muenchen 5-1 di pertemuan paruh kedua musim.
Bukti berikutnya datang dari Borussia Dortmund yang menjuarai Liga Jerman dua musim beruntun pada 2010-2011 hingga 2011-2012. Dortmund di bawah arahan Jurgen Klopp dua kali mengalahkan Muenchen.
Terkait fenomena tersebut, Christian Gentner punya teorinya sendiri. Mantan pemain Stuttgart itu berpengalaman merusak dominasi Muenchen di dua klub berbeda, Wolfsburg dan Stuttgart.
Namun, ketika anda mengalahkan mereka, anda tidak lagi merasa kagum terhadap mereka, anda kehilangan rasa takut itu.
”Semua orang selalu berpikir bahwa Bayern (Muenchen) akan menemukan cara untuk memenangkannya. Anda begitu sering mendengarnya sehingga anda sendiri mulai mempercayainya. Namun, ketika anda mengalahkan mereka, anda tidak lagi merasa kagum terhadap mereka, anda kehilangan rasa takut itu,” kata Gentner.
Bukan hal hiperbola saat Gentner menyebut kebesaran Muenchen. Mereka memang penguasa Jerman yang sesungguhnya. Muenchen telah mendominasi Liga Jerman sejak musim 2012-2013 hingga saat ini.
Selama kurun itu, belum pernah ada tim yang mampu mengusiknya. Leverkusen kini berada di barisan terdepan tim yang berpotensi mengakhiri kejayaan Muenchen.
Belum terkalahkan
Di bawah kendali Alonso, Leverkusen menjadi tim yang solid dengan mengandalkan kolektivitas. Kemenangan atas Muenchen memperpanjang rekor belum terkalahkan Leverkusen di semua kompetisi musim ini. Leverkusen menjadi satu-satunya tim di daratan Eropa yang belum tersentuh kekalahan.
Walau tanpa diperkuat pemain bintang, Alonso mampu memaksimalkan potensi dari tiap pemainnya. Semenjak menangani Leverkusen musim lalu, mantan pemain Real Madrid dan Liverpool itu mengandalkan formasi tiga bek. Ide dasar Alonso ketika pertama kali menangani Leverkusen adalah memperbaiki kekurangan tim tersebut dalam bertahan.
Musim lalu, Leverkusen nyaris terdegradasi. Alonso kemudian datang menyelamatkan tim dengan tangan dinginnya. Dari awalnya berjuang untuk lolos dari jerat degradasi, Alonso membimbing Leverkusen hingga mengakhiri musim di peringkat ke-6 musim lalu.
Kemenangan atas Muenchen kian meneguhkan Leverkusen di puncak klasemen sementara Liga Jerman. Leverkusen meraih 17 kemenangan dan empat hasil imbang tanpa sekalipun kehilangan poin. Mereka kini mengoleksi 55 poin, unggul lima poin di depan Muenchen yang berada di peringkat kedua.
Walau kalah telak dari Leverkusen, asa untuk mempertahankan gelar juara masih belum sirna dari Muenchen. Kane berkata, timnya harus fokus pada kekurangan diri sendiri dan belajar dari itu untuk bangkit di sisa musim. ”Bagi kami, kami harus fokus pada diri kami sendiri. Kami harus berkembang, kami harus menjadi lebih baik. Kami tahu itu. Pertandingan-pertandingan akan datang dengan cepat. Jadi, kami harus membalikkan keadaan dengan cepat,” ujarnya. (AFP/REUTERS)