Semangat Nadal Tak Sebanding dengan Ringkih Tubuhnya
Dengan kekecewaan mendalam, Rafael Nadal batal tampil di Monte Carlo Masters. Cedera lagi-lagi menghalangi semangatnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Tanda tanya dari akhir karier Rafael Nadal semakin besar. Setelah melewatkan hampir semua turnamen lapangan keras pada tiga bulan pertama 2024, termasuk Grand Slam Australia Terbuka, Nadal absen dari turnamen lapangan tanah liat ATP Masters 1000 Monte Carlo karena tubuhnya tak mengizinkannya.
Nadal mengumumkan pembatalan rencana tampil di Monte Carlo pada Kamis (4/4/2024) malam waktu Spanyol atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Melalui unggahan dalam media sosialnya, petenis berusia 37 tahun itu menyatakan betapa beratnya ketika memutuskan absen di Monte Carlo.
Salah satu turnamen sebagai ajang pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka itu diselenggarakan pada 7-14 April. Ajang ini menjadi salah satu panggung kesuksesan Nadal yang membuatnya mendapat julukan ”Raja Lapangan Tanah Liat”. Dia menjadi petenis yang paling sering menjadi juara di sana, yaitu 11 kali pada rentang 2005 hingga 2018.
Sayangnya, saya harus mengumumkan bahwa saya tidak akan bermain di Monte Carlo. Tubuh ini tidak mengzinkan saya.
Setelah terakhir kali juara pada 2018, Nadal masih bermain di Monte Carlo pada 2019 dan 2021 dengan hasil semifinal dan perempat final. Namun, setelah itu, dia harus merelakan keinginan dan kesempatan tampil di sana karena cedera.
Pada tahun ini, Monte Carlo Masters berada dalam agenda Nadal setelah hanya tampil pada turnamen ATP 250 Brisbane pada Januari. Turnamen tanah liat lain yang telah disebut akan diikutinya adalah ATP 500 Barcelona dan Grand Slam Perancis Terbuka. Namun, dengan berat hati, Nadal membatalkan keikutsertaannya di Monte Carlo tiga hari sebelum turnamen dimulai.
Pembatalan itu diumumkan setelah dia menanti hasil pemeriksaan dokter pada cedera punggungnya. Sambil menunggu hasil tersebut, Nadal berlatih di lapangan tanah liat akademi tenis miliknya, Akademi Rafa Nadal, di Manacor, Spanyol.
”Sayangnya, saya harus mengumumkan bahwa saya tidak akan bermain di Monte Carlo. Tubuh ini tidak mengizinkan saya,” katanya.
Meski didera cedera dan telah memasuki masa-masa akhir kariernya, renjana dan semangat Nadal untuk berkompetisi belum hilang. Cedera terakhir yang dialaminya adalah cedera pinggul kiri yang membuatnya hanya bermain di Australia Terbuka pada 2023.
Keinginan kembali ke turnamen diperlihatkan ketika dia bermain di Brisbane pada awal 2024 dengan target besar tampil di Australia Terbuka. Akan tetapi, kondisi tubuh tak mendukung semangatnya. Tubuhnya tak siap bertanding pada level yang diinginkan untuk bersaing selama dua pekan. Nadal juga membatalkan keikutsertaan dalam turnamen Indian Wells Masters pada Maret.
Sejak 2023, petenis yang memiliki 22 gelar juara Grand Slam tersebut berencana bahwa 2024 menjadi tahun terakhir dalam perjalanan kariernya sebagai petenis profesional. Meski demikian, Nadal belum pernah menyebutkan di mana finis dari perjalanan tersebut. Dia hanya menyatakan tak ingin berpamitan hanya melalui pengumuman tertulis atau konferensi pers. Ini bisa saja diartikan bahwa Nadal ingin meninggalkan dunia yang ditekuninya sejak berusia tiga tahun itu dalam turnamen.
Penggemar tenis menebak-nebak bahwa mantan petenis nomor satu dunia itu akan berpamitan di Perancis Terbuka, turnamen yang memberi gelar juara paling banyak dalam kariernya, yaitu 14 kali. Beberapa pekan lalu, media massa di Eropa menyebutkan bahwa sekitar 1 juta orang antre untuk membeli secara daring tiket Perancis Terbuka. Mereka tak ingin kehilangan momen jika Perancis Terbuka pada 26 Mei-9 Juni benar-benar menjadi panggung terakhir Nadal.
”Meski saya telah bekerja keras demi membuat peluang besar untuk berkompetisi lagi, pada kenyataannya, saya tidak bisa bertanding. Satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah menerima situasi ini dan mencari kembali kesempatan agar kondisi bisa membaik,” tuturnya.
Sebagai petenis yang dikenal paling kompetitif oleh para pesaingnya, Nadal sering bermain meski dalam kondisi cedera hingga tubuhnya memberi alarm untuk berhenti. Salah satu momen itu terjadi ketika Nadal tak bisa menyelesaikan perempat final Australia Terbuka 2018 melawan Marin Cilic. Saat itu, Nadal telah memaksakan diri bermain dalam lima set.
Direktur turnamen Monte Carlo, Masters David Massey, menyesalkan absennya Nadal untuk tiga musim beruntun. ”Saya menyesal untuk penonton karena tidak punya kesempatan untuk menonton Nadal. Saya juga menyesal untuknya karena turnamen ini menjadi salah satu yang terpenting dalam kariernya. Saya tahu, dia telah berusaha keras untuk bermain di sini. Jadi, saya berharap kondisinya membaik,” kata Massey.
Absennya Nadal di Monte Carlo membuka spekulasi partisipasinya di Perancis Terbuka, tempat perayaan ulang tahunnya sejak 2005 hingga 2022. Sejak pertama kali tampil di Roland Garros pada 2005 dan langsung menjadi juara, Nadal untuk pertama kalinya absen pada 2023 karena cedera pinggul. Gelar juara Perancis Terbuka 2023 diraih Novak Djokovic.
Jika kali ini tubuhnya memberi sinyal untuk berhenti total, Nadal tampaknya tak akan meniup lilin pada kue ulang tahun di Roland Garros tahun ini. (AP/AFP/REUTERS)