Nadal Tetap Diwaspadai Kompetitornya
Rafael Nadal akan kembali berkompetisi setelah hampir setahun absen dari turnamen. Para pesaingnya, seperti Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz, tak akan menganggap remeh petenis Spanyol itu.
BRISBANE, KAMIS — Setahun tak bertanding karena cedera, bahkan sempat berpikir untuk pensiun pada 2023, Rafael Nadal akan tampil pada turnamen ATP 250 Brisbane, 31 Desember 2023-7 Januari 2024. Para kompetitor tetap mewaspadainya meski Nadal memasuki periode akhir sebagai petenis profesional.
Nadal tiba di Brisbane, Australia, pada Kamis (28/12/2023). Untuk pertama kalinya, dia menginjakkan kaki di ”Benua Kanguru” itu sejak Grand Slam Australia Terbuka pada Januari.
Di Melbourne Park, pada awal 2023, Nadal hanya bertahan hingga babak kedua. Dia tak dapat menahan rasa sakit pada pinggul kiri ketika berhadapan dengan petenis Amerika Serikat, MacKenzie McDonald. Setelah itu, kehidupan sehari-hari Nadal diisi dengan berbagai upaya pemulihan cedera, termasuk operasi yang dilakukan pada Juni lalu.
Sebulan sebelum operasi, Nadal menyatakan bahwa dia tak ingin meninggalkan dunia tenis profesional dengan hanya melalui konferensi pers. Dia ingin berpamitan dengan berada di lapangan. Maka, Nadal pun berencana kembali ke persaingan profesional meski tak tahu akan berapa lama dia bertahan.
Turnamen ATP 250 Brisbane menjadi ajang pertama bagi Nadal untuk musim kompetisi 2024. Setelah berlatih di negaranya, Spanyol, Nadal melakukan persiapan terakhir sambil menghadiri acara di Akademi Tenis Rafa Nadal di Kuwait sebelum tiba di Brisbane. Satu-satunya partisipasi Nadal dalam ATP Brisbane adalah pada 2017 ketika dia lolos hingga perempat final.
Meski hanya menempati peringkat ke-672 dunia, juara Australia Terbuka 2009 dan 2022 itu bisa bermain di ATP Tour dan Grand Slam karena menggunakan ranking terakhir, yaitu peringkat keenam, yang ditempatinya sebelum absen karena cedera.
Pada 2024, beberapa atlet yang akan menjadi pesaing Nadal di antaranya petenis Denmark peringkat kedelapan dunia, Holger Rune; Grigor Dimitrov; serta petenis muda Amerika Serikat, Ben Shelton. Seperti petenis lainnya, target utama Nadal di Australia adalah untuk mengikuti Grand Slam Australia Terbuka, 14-28 Januari.
Meski hanya menempati peringkat ke-672 dunia, juara Australia Terbuka 2009 dan 2022 itu bisa bermain di ATP Tour dan Grand Slam karena menggunakan ranking terakhir, yaitu peringkat keenam, yang ditempatinya sebelum absen karena cedera. Petenis cedera atau hamil memiliki hak menggunakan protected ranking untuk mengikuti turnamen, seperti yang dilakukan Nadal, tetapi tidak untuk menentukan posisi unggulan.
Baca juga: Menanti Kembalinya Para Juara Grand Slam
Pada setiap video latihan yang diunggahnya, program yang dijalani Nadal kian intens. Pelatihnya, Carlos Moya, mengatakan bahwa latihan berjalan dengan baik walaupun harus dilakukan secara perlahan pada awal masa pemulihan.
Saat Nadal tiba di Brisbane, dua petenis yang menjadi rival pada 2023, yaitu Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz, berada di Riyadh, Arab Saudi, untuk menjalani pertandingan ekshibisi. Alcaraz memenanginya dengan skor 4-6, 6-4, 6-4.
Djokovic langsung beralih ke Australia untuk mengikuti kejuaraan beregu campuran, Piala United, 29 Desember 2023-7 Januari 2024. Sementara Alcaraz tak mengikuti turnamen apa pun pada pekan depan.
Baca juga: Rafael Nadal, Raja "Grand Slam" yang Ditempa Cinta
Djokovic dan Alcaraz melahirkan persaingan menarik ketika Nadal absen pada hampir sepanjang 2023. Djokovic tiga kali mengalahkan Alcaraz pada empat pertemuan tahun ini, tetapi setiap pertandingan berlangung ”panas”.
Keduanya menjuarai semua Grand Slam, yaitu Australia Terbuka, Perancis Terbuka, dan Amerika Serikat Terbuka (Djokovic) dan Wimbledon (Alcaraz). Mereka juga menempati posisi teratas peringkat dunia pada akhir 2023, yaitu Djokovic di urutan tertinggi dan Alcaraz pada posisi kedua.
Meski tampil lebih baik dibandingkan dengan petenis lain pada 2023, Djokovic dan Alcaraz tak ingin menganggap remeh kembalinya Nadal. Djokovic bahkan berharap Nadal masih bisa tampil kompetitif seperti yang dilakukan di arena tenis profesional sejak 2001.
”Saya selalu berharap dia bisa bermain dengan level terbaiknya. Beberapa kali dia memperlihatkan tanda seperti akan meninggalkan tenis, tetapi selalu kembali dengan baik,” komentar Djokovic setelah bermain di Riyadh.
Baca juga: Djokovic di Tengah Gempuran Anak Muda
Djokovic dan Nadal telah bertemu 59 kali sejak mereka bersaing pada perempat final Perancis Terbuka 2006 yang dimenangi Nadal. Jumlah itu menjadi yang terbanyak di antara dua petenis yang melahirkan persaingan ketat.
Ketatnya persaingan dua petenis yang menjadi bagian dari ”Big Three”—petenis satunya adalah Roger Federer—itu ditandai dengan perbedaan yang tipis pada hasil pertemuan tersebut. Djokovic menang 30 kali, sementara Nadal 29 kali.
Namun, perjalanan Nadal sering terganggu cedera yang membuatya lebih sering absen dari turnamen dibandingkan dengan petenis lain. Selain ada kelainan pertumbuhan tulang pada telapak kaki kiri yang sering memunculkan rasa sakit, gaya bermain yang eksplosif turut menjadi penyebab seringnya dia cedera.
Nadal pernah beristirahat dari persaingan selama setengah musim pada 2016, tetapi dia kembali pada 2017 dengan tangguh. Dia berbagi dua gelar Grand Slam dengan Roger Federer yang juga absen pada setengah musim 2016 karena cedera.
”Rafa bukan petenis yang akan kembali untuk asal bermain, dia pasti ingin memperlihatkan kemampuan terbaiknya dan juara. Untuk itulah, dia menjadi salah satu legenda olahraga ini. Saya yakin, persiapan yang dilakukannya bertujuan untuk menjuarai Grand Slam,” kata Djokovic.
Alcaraz pun sependapat dengan Djokovic. ”Saya rasa, dia siap. Saya melihat videonya saat latihan dan kondisinya seratus persen. Beberapa petenis yang berlatih dengannya juga mengatakan bahwa permainan Rafa berada pada level yang tinggi,” komentar Alcaraz yang sekali mengalahkan Nadal dari tiga pertemuan mereka.
Petenis peringkat ketiga dunia, Daniil Medvedev, menilai, Nadal akan tetap menjadi tantangan besar bagi petenis lain, termasuk bagi dirinya. ”Saya tidak tahu kondisinya pada saat ini dan tidak ada yang tahu. Tetapi, dari yang saya lihat, Rafa akan tetap bermain pada level yang tinggi,” kata petenis Rusia tersebut.
Jika Nadal berada pada kondisi yang baik, Medvedev mengatakan, akan sulit baginya untuk mengalahkan petenis berusia 37 tahun tersebut. Dia pernah merasakannya saat melawan Nadal pada final Australia Terbuka 2022. Medvedev tinggal membutuhkan satu set untuk juara ketika memenangi set pertama dan kedua. Namun, dia berbalik kalah dengan skor 6-2, 7-6 (5), 4-6, 4-6, 5-7.
(AFP/REUTERS)