Turnamen Indonesia Terbuka untuk Berburu Unggulan Olimpiade
Indonesia Terbuka tetap berarti penting meski digelar usai kualifikasi Olimpiade. Ajang ini punya hadiah dan poin besar.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski digelar seusai masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024, turnamen bulu tangkis Kapal Api Indonesia Terbuka tetap memiliki arti penting bagi atlet. Turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 ini akan menjadi tempat perburuan poin besar yang bisa berguna untuk menjadikan pebulu tangkis sebagai unggulan di Paris 2024.
Indonesia Terbuka 2024 akan diselenggarakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 4-9 Juni dengan total hadiah Rp 20,7 miliar. Kualifikasi Olimpiade, yang dimulai 1 Mei 2023, akan berakhir pada 28 April 2024. Sementara Olimpiade Paris akan berlangsung 26 Juli-11 Agustus dan lima emas bulu tangkis akan diperebutkan pada 27 Juli-5 Agustus.
Indonesia Terbuka masih ada kaitan dengan Olimpiade. Pemain bisa mendapat poin untuk menjadi unggulan di Paris.
Sejak berpartisipasi pertama kali di Olimpiade Helsinki 1952, hanya cabang bulu tangkis yang bisa menghasilkan medali emas bagi Indonesia. Emas pertama didapat Susy Susanti di Barcelona 1992 ketika bulu tangkis pertama kali dipertandingkan. Sementara emas terakhir didapat dari ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Tokyo 2020.
Dengan jadwal yang tertera dalam kalender kegiatan BWF, Indonesia Terbuka diselenggarakan setelah kuota setiap negara dari tiap-tiap nomor untuk Olimpiade diketahui. Kuota ini didasarkan pada ranking kualifikasi Olimpiade yang akan diumumkan BWF pada 30 April.
Setiap negara berhak memiliki jatah maksimal, yaitu dua tiket untuk setiap nomor, dengan syarat tertentu. Dua pemain tunggal bisa mewakili sebuah negara jika mereka menempati ranking 16 besar. Adapun dua wakil ganda bisa didapat jika dua pasangan itu menempati ranking delapan besar. Atlet yang akan didaftarkan dipilih oleh federasi negara masing-masing, tetapi biasanya cenderung yang memiliki ranking terbaik.
Sebelum Olimpiade, kalender BWF memiliki berbagai ajang bergengsi, seperti Kejuaraan Asia/Eropa, Piala Thomas dan Uber, Singapura Terbuka, dan Indonesia Terbuka. ”Indonesia Terbuka masih ada kaitan dengan Olimpiade. Pemain bisa mendapat poin untuk menjadi unggulan di Paris,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja dalam konferensi pers Indonesia Terbuka di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Setelah jumlah kuota untuk setiap negara diumumkan, BWF menetapkan 8 Juli sebagai tenggat untuk mendaftarkan nama atlet. Setelah pendaftaran inilah, daftar unggulan bisa diumumkan. Nomor tunggal terdiri atas 14 unggulan, sedangkan ganda hanya memiliki empat unggulan. Untuk posisi itulah, para pebulu tangkis akan fokus tampil sebaik mungkin meski target utama untuk puncak penampilan tetaplah di Paris 2024.
”Indonesia Terbuka adalah turnamen bergengsi. Poin dari sana akan berpengaruh untuk Olimpiade. Saya dan Rian harus fokus supaya bisa menjadi unggulan di Olimpiade juga karena kami belum pernah menjadi juara Indonesia Terbuka,” tutur pemain ganda putra Fajar Alfian, yang menjuarai All England bersama Muhammad Rian Ardianto.
Mereka menargetkan bisa menjadi salah satu dari empat unggulan di Olimpiade agar terhindar dari persaingan dengan lawan kuat pada babak-babak awal. ”Berdasarkan ranking terakhir, kami berada di posisi ketujuh. Meski ganda putra hanya akan memiliki empat unggulan, kami akan berusaha untuk itu,” kata Fajar.
Finalis tunggal putra Indonesia Terbuka 2023, Anthony Sinisuka Ginting, akan menjadikan Indonesia Terbuka sebagai ujian sebelum Olimpiade. ”Saya ingin menaikkan performa saya setelah tahun lalu bisa mencapai final. Semoga bisa membuahkan hasil yang maksimal pada kesempatan tampil di Indonesia Terbuka kali ini,” kata Anthony.
Berdasarkan ranking kualifikasi yang dikeluarkan pada Selasa, Anthony menempati peringkat keenam. Dia berada dua tingkat di bawah Jonatan Christie yang mengalahkannya dalam final sesama tunggal putra Indonesia di All England. Posisi tersebut membuat tunggal putra menjadi satu-satunya nomor yang mengamankan dua tiket Olimpiade bagi Indonesia hingga saat ini.
Kembali ke Istora
Setelah mengumumkan bahwa Indonesia Terbuka 2024 akan dipindahkan dari Istora ke Indonesia Arena sejak Indonesia Terbuka 2023, ketua panitia turnamen Armand Darmadji harus mengoreksi rencana tersebut karena kondisi yang tidak memungkinkan. Armand menjelaskan, setelah melakukan tiga kali survei, diketahui bahwa struktur Indonesia Arena tidak memungkinkan untuk rigging (pemasangan sistem tali-temali untuk menopang tiang) guna berbagai keperluan untuk turnamen bulu tangkis sekelas Indonesia Terbuka.
”Rigging yang dibutuhkan tidak bisa dipasang di sana karena berisiko pada gedung. Jika dipaksakan dengan menggunakan rigging berdiri akan mengganggu pandangan penonton. Jadi, sangat disayangkan Indonesia Terbuka tidak bisa digelar di Indonesia Arena. Padahal, bulu tangkis diharapkan digelar di sana,” katanya.
Indonesia Arena adalah gedung baru berkonsep indoor di kawasan Gelora Bung Karno dengan kapasitas 16.000 penonton. Gedung yang digunakan untuk menggelar ajang bola basket Piala Dunia FIBA pada 25 Agustus-3 September 2023 ini diresmikan Presiden Jokowi pada 7 Agustus 2023. Saat itu, Presiden mengatakan bahwa Indonesia arena bisa digunakan untuk menggelar turnamen basket serta olahraga lain, seperti bulu tangkis, bola voli, dan futsal, serta untuk menggelar konser.
Namun, agar turnamen bulu tangkis internasional selevel Indonesia Terbuka bisa diselenggarakan di sana, ternyata butuh penyesuaian. ”Kami sudah menyerahkan gambar pada Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PP GBK), apa saja yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen bulu tangkis. Katanya, mereka akan melakukan perbaikan,” kata Armand.
Sementara penjualan tiket Indonesia Terbuka akan mulai dilakukan secara daring pada 26 April mulai pukul 13.00. Tiket terdiri dari kategori 2, kategori 1, dan VIP. Selain itu, harga tiket dalam rentang Rp 150.000 hingga Rp 2.150.000 ini ditentukan pula oleh jenis tiket presale dan normal.