Turnamen di Eropa Jadi Penentu ke Olimpiade Paris 2024
Kualifikasi bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 memasuki fase akhir. Beberapa atlet masih harus berjuang untuk lolos.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rangkaian turnamen bulu tangkis di Eropa selama lima pekan beruntun sejak 27 Februari 2024 bisa menjadi penentu nasib beberapa atlet Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024. Tim ganda campuran berusaha mengamankan satu tiket, sementara ganda putra berusaha mendapat jatah maksimal dua tiket.
Bagaikan lomba maraton, dengan jarak terpanjang dalam lomba lari (42,195 km), pebulu tangkis ganda campuran dan putra harus bersaing dengan kekuatan tersisa untuk mencapai finis. Hanya tersisa waktu dua bulan sebelum masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024 berakhir pada 28 April, sejak dimulai pada 1 Mei 2023.
Hasil mereka pada turnamen di Eropa akan menentukan apakah ganda putra bisa diwakili satu atau dua pasangan di Olimpiade.
Hingga ranking kualifikasi dikeluarkan BWF pada Selasa (27/2/2024), ganda campuran memiliki Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pada peringkat ke-13, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (21), dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (22). Berdasarkan posisi itu, hasil paling realistis bagi ganda campuran adalah menempatkan satu wakil, dengan syarat ada yang menempati peringkat 13 besar saat daftar ranking dikeluarkan pada 30 April.
Nomor ganda campuran sulit untuk mendapatkan dua wakil karena syarat yang harus dipenuhi lebih berat, yaitu menempatkan dua wakil pada peringkat delapan besar. Sementara dua tiket pada setiap nomor tunggal bisa didapat jika dua pemain menempati ranking 16 besar.
Persaingan sesama pemain Indonesia dan untuk menggeser atlet negara lain dalam tur di Eropa dimulai pada turnamen Jerman Terbuka, 27 Februari-3 Maret. Tak ada wakil Indonesia lainnya selain tiga ganda campuran pada turnamen berlevel Super 300 tersebut.
Ketiga pasangan akan mulai tampil pada Rabu di babak pertama, yaitu Rinov/Pitha melawan pasangan tuan rumah yang lolos dari babak kualifikasi, yaitu David Eckerlin/Amelie Lehmann, dan Dejan/Gloria yang akan berhadapan dengan unggulan kelima, Robin Tabeling/Selena Piek (Belanda). Sementara Rehan/Lisa akan melawan Adam Hall/Julie MacPherson (Skotlandia).
Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa, sebagai pemain pelatnas, didampingi kepala pelatih ganda campuran Herry Iman Pierngadi. Dikatakan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja, pendampingan oleh Herry dilakukan salah satunya untuk mengamankan posisi pemain dalam zona lolos ke Olimpiade.
Kehadiran Herry juga diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan diri pemain, terutama terkait masalah yang dihadapi Rinov. Setelah tersingkir pada babak pertama Thailand Masters, akhir Januari, Rinov menuturkan bahwa dia kehilangan kepercayaan diri.
Perasaan itu muncul karena hasil buruk yang didapatnya sejak awal tahun, yaitu kalah pada babak pertama dalam tiga turnamen. Hasil terbaik hanya mencapai babak kedua Indonesia Masters.
Dikatakan Herry, di Jerman, dia akan mendampingi Rinov/Pitha selama di Eropa, kemudian ketika mereka bertanding di Orleans Masters Super 300 yang digelar bersamaan dengan All England, yaitu pada 12-17 Februari. Turnamen tersebut akan berlangsung setelah Jerman dan Perancis Terbuka.
Alih-alih ke All England, Rinov/Pitha didaftarkan ke turnamen berlevel lebih rendah dengan harapan bisa meraih lebih banyak poin ranking dalam persaingan yang tidak seketat di All England. Sementara Rehan/Lisa yang bersaing di All England akan didampingi asisten pelatih ganda campuran, Amon Sunaryo.
Hasil dari turnamen pada tiga pekan pertama itu akan menentukan apakah tiga pasangan ganda campuran tersebut akan melanjutkan ke dua turnamen berikutnya atau tidak, yaitu Swiss Terbuka dan Spanyol Masters. Jika poin dari tur Eropa masih kurang, kesempatan terakhir ada pada Kejuaraan Asia yang akan digelar di Ningbo, China, 9-14 April.
Maksimal tiga turnamen
Skuad ganda putra juga menggantungkan harapan pada tur Eropa untuk bisa mendapat dua tiket Paris 2024. Hingga pekan ini, ganda putra baru memastikan satu jatah dengan satu pasangan di peringkat kedelapan, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kesempatan menambah satu pasangan bisa terjadi jika Fajar/Rian, minimal, bisa mempertahankan posisi dan ada satu pasangan ganda putra Indonesia lain yang naik ke posisi delapan besar. Posisi tersebut bisa didapat Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang saat ini menempati ranking ke-10 kualifikasi dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (11). Adapun ranking kesembilan ditempati Lee Yang/Wang Chi Lin.
”Hasil mereka pada turnamen di Eropa akan menentukan apakah ganda putra bisa diwakili satu atau dua pasangan di Olimpiade,” ujar Christian Hadinata, mantan pemain dan pelatih ganda putra, yang masuk dalam tim ad hoc bulu tangkis Olimpiade Paris 2024.
Dengan target bisa mendapat dua tiket Olimpiade, tiga pasangan tersebut akan bermain, maksimal, pada tiga turnamen di Eropa. Fajar/Rian akan fokus pada dua turnamen level tinggi, yaitu Perancis Terbuka dan All England. Mereka memiliki tanggung jawab mempertahankan poin dari gelar juara di All England 2023.
Fikri/Bagas dan Leo/Daniel memiliki satu tambahan turnamen, yaitu Swiss Terbuka. ”Berdasarkan pengalaman, pemain masih bisa bertahan dengan tiga turnamen beruntun. Jika lebih dari itu, penampilan mereka tidak akan maksimal,” ujar pelatih ganda putra Aryono Miranat.
Sementara sehari menjelang keberangkatan skuad Indonesia ke Perancis, pada Rabu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengunjungi pelatnas bulu tangkis di Cipayung, Jakarta. Pada kunjungan yang dihadiri para mentor tim ad hoc, seperti Greysia Polii, Candra Wijaya, dan Taufik Hidayat, Okto berusaha membangkitkan harapan atlet.
”Ada keraguan terhadap bulu tangkis Indonesia pada saat ini. Pendapat itu sangat kuat di mana-mana. Kita buang keraguan itu dan bangun harapan bahwa bulu tangkis Indonesia pasti bisa kembali memberikan medali emas,” kata Okto.