Aldeguer Panaskan Perebutan Kursi di Ducati
Langkah Ducati mengontrak pebalap Moto2, Fermin Aldeguer, untuk MotoGP 2025-2026, memanaskan perebutan kursi pebalap.
BORGO PANIGALE, SENIN — Ducati melakukan langkah cepat dengan mengontrak pebalap Moto2, Fermin Aldeguer, untuk naik ke kelas MotoGP pada musim 2025 dan 2026. Ducati juga memberikan opsi perpanjangan kontrak dua musim lagi bagi pebalap berusia 18 tahun itu. Kedatangan Aldeguer ini membuat persaingan kursi pebalap di tim pabrikan dan satelit Ducati semakin panas.
Aldeguer pun menjadi aset penting bagi Ducati untuk negosiasi kontrak baru dengan para pebalapnya. Saat ini ada empat pebalap MotoGP yang dikontrak oleh Ducati, yaitu Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Franco Morbidelli. Bagnaia dan Bastianini di tim pabrikan Ducati Lenovo, sedangkan Martin dan Morbidelli di tim satelit Pramac Racing. Kontrak Bastianini, Martin, dan Morbidelli akan selesai di akhir musim 2024 ini.
Sementara juara MotoGP 2022 dan 2023, Bagnaia, baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dua musim hingga 2026. Kondisi ini menyisakan satu kursi di tim pabrikan Ducati, yang akan diperebutkan oleh Bastianini, Martin, dan pebalap potensial lainnya, terutama Marco Bezzecchi (VR46), juga Marc Marquez (Gresini). Ducati menegaskan, mereka akan melihat performa pebalap dalam beberapa seri awal MotoGP 2024 untuk menentukan siapa yang akan menjadi rekan setim Bagnaia di tim pabrikan.
Baca juga: Doa Para Pebalap MotoGP di Tahun 2024
Persaingan itu akan panas, tetapi Ducati menyiapkan amunisi untuk negosiasi kontrak, yaitu dengan mendatangkan Aldeguer. Pebalap muda Spanyol itu mungkin belum menjadi opsi di tim pabrikan. Tetapi, kedatangannya akan menjadi aset penting untuk membuat Ducati tetap di atas angin saat negosiasi durasi serta nilai kontrak. Ducati sudah menerapkan kebijakan kontrak tanpa jor-joran gaji. Dengan demikian, dengan ada Aldeguer, opsi para pebalap bintang untuk menegosiasikan kontrak menjadi kurang leluasa.
Kedatangan Aldeguer juga menjadi alarm bagi para pebalap Ducati, kecuali Bagnaia, bahwa jika performa mereka tidak solid musim ini, posisinya bisa digusur. Ducati bisa menempatkan Aldeguer di tim mana pun, terutama di Ducati Lenovo dan Pramac. Dalam hal ini banyak skenario yang bisa terjadi, termasuk jika Martin tidak mendapat kursi di tim pabrikan Ducati dan memilih pindah ke tim pabrikan lain. Atau Martin promosi ke tim pabrikan Ducati dan Bastianini pindah ke tim lain. Bisa juga untuk menggantikan Morbidelli jika dia tidak tampil bagus musim ini.
Namun, Ducati juga berpotensi menempatkan Aldeguer di tim lain yang menggunakan motor Ducati, yaitu Gresini dan VR46, jika musim depan tim milik Valentino Rossi itu tetap bersama Ducati, tidak menjadi tim satelit Yamaha. Selama ini kedua tim independen itu berhak menentukan pebalapnya sendiri, tanpa intervensi Ducati. Tetapi, Ducati diyakini bisa melakukan intervensi jika diperlukan.
Potensi Aldeguer
Di luar itu Aldeguer memang pebalap muda yang menjadi aset penting setelah menunjukkan potensi besarnya di akhir musim lalu. Pebalap tim Boscoscuro Speed Up Racing itu mencuri perhatian dengan memenangi empat balapan terakhir Moto2 musim 2023. Hasil itu mengonfirmasi peningkatan Aldeguer setelah finis di podium ketiga dalam dua balapan sebelumnya di Mandalika dan Phillip Island. Musim lalu dia memenangi lima balapan dan finis di posisi ketiga klasemen akhir Moto2.
Baca juga: Quartararo Berharap Yamaha YZR-M1 Solid sejak Tes Sepang
Performa itu juga menempatkan Aldeguer sebagai salah satu pebalap yang diincar oleh VR46 untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Luca Marini. Namun, pemilik tim Speed Up Racing Moto2, Luca Boscoscuro, enggan melepas pebalap berusia 18 tahun itu ke VR46 karena sedang dalam momentum positif.
Di awal musim 2024 ini performa Aldeguer belum menonjol karena hanya finis di posisi ke-16 dalam balapan pertama di Lusail, Qatar. Namun, Ducati melihat sisi lain yang dimiliki oleh pebalap muda itu. Tim pencari bakat tidak selalu menjadikan hasil sebagai dasar menilai pebalap. Tetap ada banyak hal lain yang dinilai, termasuk gaya berkendara, etos kerja, kemampuan kerja tim, serta kemampuan memberikan masukan dengan jernih dan presisi kepada mekanik.
Hal seperti ini bisa dilihat dari perekrutan Fabio Quartararo oleh Yamaha pada 2019. Pebalap asal Perancis itu tidak pernah menjuarai Moto3 dan Moto2, tetapi memiliki potensi besar dalam gaya berkendara dan kemampuan memaksimalkan potensi motor. Saat Quartararo juara MotoGP 2021 bersama Yamaha, dia tidak memacu motor tercepat, tetapi dia bisa mengoptimalkan potensi YZR-M1.
Potensi Aldeguer telah diamati dan dianalisis oleh Ducati. Dia menjadi target utama untuk menjadi pebalap andalan di masa depan.
”Saya menyambut Fermin ke keluarga Ducati dengan hangat dan kami tidak sabar melihat dia memacu Desmosedici GP kami. Saya sangat senang dengan kesepakatan ini karena Aldeguer adalah salah satu pebalap terkuat dalam generasi baru MotoGP,” ungkap Manajer Umum Ducati Corse Luigi Dall’Igna.
”Dalam beberapa tahun terakhir kami mengikuti evolusinya. Di sepanjang musim lalu dia menunjukkan kecepatan yang luar biasa. Dia pebalap yang sangat muda dengan potensi dan karakter untuk bisa tampil bagus. Kami akan memberi dia seluruh dukungan teknis untuk membantu dia berkembang,” tegas Dall’Igna.
Ini menjadi kesempatan emas bagi Aldeguer untuk mewujudkan mimpi besarnya menjadi juara MotoGP.
”Saya sangat gembira mendapat kesempatan ini. Terima kasih kepada Ducati. Saya akan mewujudkan mimpi yang saya kejar sejak masih anak-anak,” ungkap Aldeguer.
”Waktu telah tiba untuk melakukan langkah besar dan bersaing dengan para pebalap terbaik di dunia. Dan, lebih lagi, saya menjalani itu dengan motor terbaik,” kata Aldeguer.
”Saya mengucapkan terima kasih kepada Ducati, khususnya Gigi Dall’Igna, atas kepercayaan mereka kepada saya sejak awal pembicaraan kami. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Luca Boscoscuro atas semua yang kami bagi dan atas apa yang ada di depan kami tahun ini. Saya juga berterima kasih kepada keluarga saya, manajer saya, Hector Faubel, serta semua orang yang, dalam satu atau lain cara, telah berkontribusi dalam perjalanan saya di sini,” ujar Aldeguer.
”Sekarang saya sudah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Sekarang waktunya untuk fokus hanya pada musim ini, di mana saya menghadapi tantangan besar di Moto2. Saya akan memberikan segalanya untuk meninggalkan kategori ini dengan kepala tegak, mengincar hasil terbaik sebelum memulai petualangan baru di MotoGP,” ujar Aldeguer.