Setelah Empat Tahun, Anthony Sinisuka Ginting Kalahkan Viktor Axelsen
Anthony mengalahkan Axelsen setelah kalah dalam 11 pertemuan terakhir. Anthony pun lolos ke semifinal All England.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BIRMINGHAM, JUMAT -Anthony Sinisuka Ginting akhirnya mengalahkan Viktor Axelsen setelah kalah dalam 11 pertemuan terakhir dalam rentang empat tahun. Kemenangan itu mengantarkan Anthony ke semifinal All England untuk pertama kalinya.
Momen itu terjadi di Arena Birmingham, Inggris, pada perempat final sesi kedua yang berlangsung Jumat sore waktu setempat atau Sabtu (16/3/2024)dini hari waktu Indonesia. Anthony menang dengan skor 8-21, 21-18, 21-19.
Anthony mendapatkan kemenangan tersebut setelah 13 kali kalah dari 17 pertemuan yang pertama kali terjadi pada kejuaraan beregu campuran, Piala Sudirman 2017. Enam pertemuan pertama yang berlangsung hingga semifinal Indonesia Masters 2020 menghasilkan keunggulan 4-2 bagi Anthony.
Namun, setelah itu, Axelsen menaklukkannya 11 kali beruntun, tujuh diantaranya melalui pertandingan dua gim. Momen itu terjadi ketika Axelsen mendominasi persaingan tunggal putra sejak 2021. Dia menjuarai empat turnamen pada 2021, lalu enam kali juara, masing-masing, pada 2022 dan 2023.
Selama kekalahan itu, Anthony selalu kesulitan mencari celah untuk mengalahkan Axelsen yang bisa bergerak cepat, meski memiliki tinggi tubuh 194 sentimeter. Axelsen bisa memanfaatkan tinggi tubuhnya untuk menjangkau setiap pukulan meski dalam posisi sulit.
Padahal, postur tinggi biasanya merugikan pemain bulu tangkis karena lebih lambat dalam bergerak. Kelebihan lain peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu adalah minim membuat kesalahan.
Peluang menang akan sama dengan Christo, yang terpenting sekarang adalah memfokuskan diri untuk pemulihan dan diskusi evaluasi dengan pelatih.
Dengan kelebihan itu, Axelsen menaklukkan Anthony dengan skor telak 21-4, 21-9 pada perempat final All England 2022 yang menjadi satu-satunya persaingan di All England, sebelum bertemu lagi di turnamen yang sama pada 2024.
Anthony terlihat seperti akan kalah lagi ketika kehilangan gim pertama dengan cepat. Namun, dia bisa bermain lebih baik pada gim kedua, meski momen menegangkan terjadi setelah interval. Keunggulan 14-12 berubah ketika Axelsen bisa merebut lima poin beruntun hingga Anthony tertinggal 14-17. Anthony cepat mengembalikan fokusnya dan membuat pertandingan berjalan tiga gim.
Momen serupa terjadi menjelang akhir gim ketiga. Keunggulan Anthony 18-12 berubah menjadi 18-18. Saat Axelsen merebut enam poin beruntun ini, kelemahan Anthony terlihat. Dia sering melakukan unforced error dengan mudah. Beberapa smes yang telah dirancang sebagai penyelesaian akhir, justru menjadi poin bagi Axelsen karena kok jatuh di luar lapangan.
“Saya terburu-buru ingin mendapat poin, sedangkan Viktor mulai bermain lebih sabar, bertahan dulu. Perubahan itu membuat saya banyak hilang poin,” komentar Anthony.
Pertandingan penuh drama ini diwarnai pula atmosfer ketegangan ketika terjadi adu pukulan net pada akhir reli untuk memperebutkan poin 19. Kok dari pukulan net Anthony, yang bergulir tipis di net, dikembalikan Axelsen hingga kok tersebut bergerak vertikal ke atas net.
Anthony memanfaatkan momen tersebut, memukul kok dengan cepat hingga jatuh di bagian tengah lapangan Axelsen. Axelsen memprotes kejadian tersebut karena menilai raket Anthony menyentuh net, tetapi wasit tetap memutuskan poin berhak didapat Anthony. Axelsen, bahkan, masih mendiskusikan tersebut dengan Anthony setelah pertandingan berakhir.
“Di poin itu saya tidak merasa ada touch apa-apa. Lagipula, sudah keputusan wasit dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini saya sampaikan juga ke Viktor setelah pertandingan. Mungkin, kalau saya di posisi dia, reaksinya akan sama. Mungkin itu salah satu momen keberuntungan saya juga hari ini,” komentar Anthony.
Usai momen itu, Anthony menambah dua poin terakhir melalui kesabaran dalam membangun serangan sambil menanti momen tepat untuk menambah angka. Dengan kemenangan penting itu, Anthony untuk pertama kalinya lolos ke semifinal All England setelah terhenti di perempat final dalam dua tahun terakhir. Dia pernah mengalami momen sulit dalam turnamen bulu tangkis paling prestisius ini ketika kalah pada babak pertama 2017-2020.
Di semifinal, Anthony akan berhadapan dengan pemain Perancis, Chisto Popov, yang menang atas Koki Watanabe 21-17, 21-10. Anthony mengalahkan Popov pada babak pertama Denmark Terbuka 2023, tetapi Popov juga pernah mengalahkan Anthony pada babak pertama Indonesia Terbuka 2021.
“Peluang menang akan sama dengan Christo, yang terpenting sekarang adalah memfokuskan diri untuk pemulihan dan diskusi evaluasi dengan pelatih. Lalu coba lagi yang terbaik besok,” kata Anthony.
Pada pertandingan lainnya, tunggal putra Indonesia Jonatan Christie juga berhasil lolos ke semifinal setelah lawannya asal China, Shi Yu Qi, mengundurkan diri di akhir gim pertama. Jonatan unggul 21-12 pada gim pertama.
Calon lawan Jonatan di semifinal adalah tunggal putra India, Sen Lakshya. Sen menang atas pemain Malaysia, Lee Zii Jia dengan skor, 20-22, 21-16, 21-19.