Kejar Tayang ”Venue” PON 2024
Aceh dan Sumut masih menyiapkan pembangunan dan renovasi 80 arena PON untuk target rampung pada Juli 2024.
BANDA ACEH, KOMPAS – Di tengah keterbatasan waktu dan anggaran, tuan rumah Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024 berjuang menyiapkan arena pertandingan. Semua pembangunan dan renovasi arena ditargetkan rampung pada Juli 2024, dua bulan menjelang perhelatan PON edisi ke-21 tersebut.
Total 80 arena pertandingan masih direnovasi dan dibangun baru untuk penyelenggaraan PON, September mendatang. Seluruhnya tersebar 42 arena pada 10 kabupaten/kota di Aceh dan 38 arena pada 9 kabupaten/kota di Sumut.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh M Nasir Syamaun mengatakan, untuk menyelenggarakan 33 cabang olahraga di Aceh, ada 19 arena yang direnovasi secara serentak sejak Januari 2024. Pengerjaannya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari APBN Rp 1 triliun.
Baca juga: Pembangunan Venue Dikebut Pemprov Aceh
Pemerintah Provinsi Aceh juga akan merenovasi 23 arena lain menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). Lokasinya tersebar pada 10 kabupaten/kota di Aceh. ”Renovasi 23 venue (arena) itu akan dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh. Namun, jadwal renovasinya masih menunggu pengesahan APBA,” ujar Nasir di ruang kerjanya, Banda Aceh, Rabu (6/3/2024).
Selain dua stadion utama di Banda Aceh, Harapan Bangsa dan Dimurtala, arena pertandingan lainnya yang sedang direnovasi antara lain gedung serbaguna, gedung pencak silat, gedung anggar, lapangan tenis, dan lapangan sintetis. Ada juga pembangunan waduk untuk arena cabang olahraga dayung di Kabupaten Aceh Besar.
Jadwal renovasinya masih menunggu pengesahan APBA.
Progres renovasi seluruh arena di Aceh, lanjutnya, baru 26-30 persen. Seluruhnya ditargetkan selesai akhir Juli 2024. Dengan begitu, seluruh arena dapat diuji coba dan dipersiapkan satu bulan menjelang pembukaan PON pada 8 September 2024 di Banda Aceh. ”Saya yakin persiapan venue di Aceh akan sukses,” katanya.
Adapun Sumut akan menyelenggarakan 34 cabang olahraga. Dari total 38 arena yang disiapkan, masih ada lima arena baru yang dalam proses pembangunan baru dan sisanya berupa renovasi. Secara keseluruhan, proses pembangunan dan renovasi itu berjalan sesuai rencana.
Baca juga: ”Venue” PON di Aceh, Rampung Kapan?
Lima arena yang baru dibangun berada di Sport Centre Sumut, Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, meliputi Stadion Utama Sumut yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Empat arena lain dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumut, terdiri dari Stadion Madya untuk cabang atletik, GOR Martial Arts, GOR Bola Voli, dan arena motokros. Pembangunan lima arena itu berjalan sejak 2023.
Pembangunan Stadion Utama Sumut ditargetkan rampung awal Agustus, sedangkan pembangunan empat arena lain ditargetkan selesai lebih dulu pada Juli. Bahkan, pembangunan Stadion Madya nyaris tuntas. Tribune, lintasan perlombaan, dan rumput lapangan sudah terbangun sesuai standar. Para pekerja masih akan menata kawasan sekitar arena tersebut, antara lain membangun akses jalan dan penghijauan.
Stadion Madya dijadwalkan menghelat kejuaraan level nasional sebagai uji coba kesiapan pada Mei. ”Untuk pembangunan dan renovasi arena lainnya, kami targetkan semuanya rampung akhir Juli. Setelah itu, arena-arena yang sudah rampung akan menggelar test event (uji coba kejuaraan),” tutur Hassanudin, Penjabat Gubernur Sumut.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut Baharuddin Siagian mengatakan, keterbatasan anggaran memaksa pihaknya memutuskan renovasi untuk arena lain. Proses renovasi yang dimulai sejak tahun lalu itu telah tuntas untuk bagian dalam arena. Untuk bagian luar, pengerjaan dilanjutkan tahun ini dan ditargetkan rampung Juli.
Adapun Pemprov Sumut menggelontorkan anggaran Rp 2 triliun untuk pembangunan dan renovasi arena. ”Kalau ada yang masih kurang untuk arena yang baru dibangun maupun yang direnovasi, itu akan kami dilengkapi saat tahap overlay,” ujar Baharuddin.
Anggaran terbatas
PON 2024 merupakan sejarah baru karena untuk pertama kalinya diselenggarakan sekaligus pada dua provinsi. Biasanya PON hanya berlangsung di satu provinsi.
Para pihak di daerah bertekad ingin menyukseskan PON. Namun, kendalanya ada pada anggaran yang tergerus.
Kalau ada yang masih kurang untuk arena yang baru dibangun maupun yang direnovasi, itu akan kami dilengkapi saat tahap overlay.
Pemda di Aceh dan Sumut mengakui keterbatasan dana menjadi tantangan utama persiapan PON kali ini. Hal itu setidaknya menyebabkan rencana pembangunan stadion utama yang baru di Aceh batal. Untuk menggantikan stadion yang urung dibangun, pemerintah pusat melakukan renovasi besar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, yang akan menjadi lokasi pembukaan PON.
Baca juga: Penyelenggaraan PON Jadi Momentum Perbaikan Prestasi dan Ekonomi Aceh
Keterbatasan anggaran turut menyebabkan revisi dalam rencana pembangunan Stadion Utama Sumut. Kapasitas stadion yang menjadi lokasi penutupan PON pada 20 September itu menyusut. Dari yang semula direncanakan bisa menampung sekitar 75.000 penonton, harus dikurangi menjadi kapasitas 25.700 penonton.
Hassanudin maupun Baharuddin menyampaikan, dengan anggaran seadanya itu, Sumut tetap bertekad sebaik mungkin. Mereka berharap pemerintah pusat juga memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan PON kali ini, baik dari sisi anggaran maupun dukungan lain.
Baca juga: Penantian Panjang Sumut Menjadi Tuan Rumah
Wakil Ketua Umum I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno mengatakan, pihaknya menargetkan seluruh pengerjaan infrastruktur arena di Aceh dan Sumut maksimal rampung sebulan sebelum pelaksanaan PON. Sejauh ini, progres pengerjaan dinilai masih sesuai target.
”Kami mendorong semua pengerjaan itu selesai secepatnya karena semakin cepat semakin baik. Paling tidak, atlet tuan rumah bisa beradaptasi dan latihan lebih dahulu di tempat yang akan digunakan untuk pertandingan. Selain itu, tuan rumah bisa segera menggelar test event,” tutur Suwarno saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam kunjungan ke Kabupaten Toba, Sumut, awal Maret, menyebutkan, tidak ada permasalahan anggaran yang cukup berarti dalam persiapan arena untuk PON Aceh-Sumut. ”Saya tidak dengar ada keluhan dari provinsi,” ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Penyelenggaraan PON di Aceh dan Sumut
Menurut Dito, persoalan anggaran hanya terjadi untuk infrastruktur pendukung di luar area olahraga, seperti pembangunan jalan, jalur pedestrian, dan taman. Anggaran itu sedang diajukan kembali agar didukung melalui anggaran pemprov ataupun pemerintah pusat.
*Tulisan pertama dari peliputan tematik Menjelang PON 2024.