Bagnaia Bekerja dalam Diam
Francesco Bagnaia menjawab keraguan dari balapan sprint dengan memenangi balapan utama MotoGP seri Qatar.
LUSAIL, MINGGU —Francesco Bagnaia menunjukkan kekuatannya dengan memenangi balapan utama MotoGP di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, Senin (11/3/2024) dini hari WIB. Dia pun memuncaki klasemen dengan 31 poin, menggusur Jorge Martin yang memenangi sprint pada Sabtu. Kemenangan ini menjadi awal positif bagi Bagnaia untuk meraih gelar ketiga juara MotoGP.
”Kami bekerja dalam diam,” ujar Bagnaia terkait peningkatan performa dari sprint ke balapan utama.
Bagnaia mengalami kendala dalam balapan sprint, Sabtu, sehingga hanya bisa finis di posisi keempat. Namun, pebalap tim pabrikan Ducati itu menjadi sangat kompetitif dalam balapan utama, Minggu malam waktu Lusail. Dia langsung melesat sejak start dari posisi kelima dan memimpin balapan selepas tikungan ketiga.
Baca juga: Bagnaia Inginkan Gelar Ketiga Beruntun
Pebalap berjuluk ”Pecco” itu tidak pernah terkejar oleh lawan-lawannya hingga finis terdepan. Posisi kedua ditempati oleh pebalap KTM, Brad Binder, dan podium ketiga diraih pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin. Balapan ini terdiri atas 21 putaran, dikurangi satu lap, karena start sempat ditunda menyusul masalah motor pebalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez.
”Kami tahu potensi kami. Kami berusaha semaksimal mungkin kemarin, dengan mengetahui ada sesuatu yang penting untuk diubah untuk balapan hari ini. Apa yang kami lakukan pagi ini dalam pemanasan sangat penting. Balapan sepenuhnya berbeda dibandingkan dengan kemarin, saya berusaha menjalani dengan cara berbeda, dan itu berhasil. Saya sangat senang,” ujar Pecco di parc ferme.
Bagnaia menjalani balapan dengan pace yang sangat solid, 1 menit 52 detik hingga putaran ke-14. Pace sempat turun menjadi 1 menit 53 detik pada lap 15-18, tetapi kemudian kembali ke pace semula dalam tiga lap terakhir.
Baca juga: Francesco Bagnaia: Persaingan Akan Sangat Ketat
”Sekarang kami menuju ke Portimao dengan satu langkah maju dengan motor baru kami,” pungkas Bagnaia.
Bagnaia kini memuncaki klasemen sementara MotoGP dengan 31 poin, menggusur Martin yang sempat memimpin seusai memenangi sprint. Martin turun ke posisi ketiga dengan 28 poin, sedangkan posisi kedua ditempati oleh Binder dengan 29 poin.
Dalam balapan utama, Binder dan Martin berulang kali saling susul untuk memperebutkan podium kedua. Binder memenangi persaingan dengan performa KTM RC16 yang menurut dia berada di level lanjut.
”Ya, saya supersenang dengan hasil hari ini. Kami tahu, hari ini akan sangat sulit menjaga ban bertahan hingga akhir, dan jujur, saya terkejut bisa mengelola itu dengan baik,” ujar Binder yang juga finis di posisi kedua dalam sprint.
Baca juga: Marquez: Pecco Bagnaia Favorit Juara
”Saya berusaha mendekat ke Pecco, tetapi dia melakukan pekerjaan dengan luar biasa, tidak melakukan satu pun kesalahan di sepanjang balapan, angkat topi untuk dia,” lanjut pebalap asal Afrika Selatan itu.
”Terima kasih kepada tim saya, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Motor saya berada di level lanjut dibandingkan kemarin. Jika kami bisa terus seperti ini, pada suatu saat kami akan meraih kemenangan,” kata Binder.
Binder sempat dikejar Martin dalam tiga lap terakhir, tetapi usaha itu tidak berhasil karena ban belakang sudah aus. Martin pun fokus menjaga jarak tetap aman dari kejaran pebalap Gresini Racing, Marc Marquez, di posisi keempat.
”Hari ini balapan yang sulit. Saya start dengan cukup baik, tetapi kemudian saya langsung berusaha mengelola ban, dan Pecco lebih tancap gas pada saat itu. Pace sangat cepat dibandingkan musim lalu, dan saya berusaha mengontrol daya cengkeram ban belakang, dan berusaha mengelola ban depan," ujar Martin.
”Dan, kemudian saat melihat Marc mendekat, saya bertarung dengan pace. Saya berusaha tancap gas, dan dia juga berusaha keras. Tetapi, saya bisa lebih cepat dan membuat gap serta hampir bisa mendahului Brad. Tetapi, akhirnya P3 dan kemenangan kemarin, menurut saya, kami meraih banyak poin akhir pekan ini. Saya senang dan menantikan balapan berikutnya,” tutur Martin.
Dalam balapan ini, sorotan juga tertuju pada pebalap rookie Pedro Acosta yang sempat mendahului para pebalap elite untuk berada di posisi keempat. Namun, balapan panjang perdana ini menjadi pelajaran berharga bagi pebalap tim Gasgas Tech3 itu untuk mengelola ban, bukan sekadar tancap gas sejak awal.
Acosta mencuri perhatian dengan naik ke posisi keenam pada lap keempat setelah mendahului Fabio Di Giannantonio dan Enea Bastianini sekaligus. Pada lap berikutnya, juara Moto2 2023 itu naik ke posisi kelima dengan mendahului Aleix Marquez. Pada lap ke-12, Acosta mendahului Marc Marquez dan berada di posisi keempat.
Namun, serangan Acosta kepada para pebalap elite itu membuat ban belakangnya cepat aus. Dia pun sudah kehilangan daya cengkeram ban belakang pada lap ke-14 sehingga melebar di tikungan. Kondisi itu membuat dia turun hingga ke posisi kesembilan karena didahului oleh Marc Marquez, Alex Marquez, Bastianini, Di Giannantonio, dan Aleix Espargaro.
Acosta yang baru berusia 19 tahun memetik pelajaran penting dari balapan utama pertamanya di kelas MotoGP ini. Persaingan di level elite ini jauh lebih sulit karena pebalap harus mampu mencetak ritme pace yang solid sekaligus menjaga ban bertahan hingga finis.