Francesco Bagnaia: Persaingan Akan Sangat Ketat
Juara bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia, bersiap menghadapi persaingan di Lusail, Qatar, yang akan sangat ketat.
LUSAIL, KAMIS — Francesco Bagnaia tiba di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, dengan optimisme tinggi menyusul hasil tes pramusim MotoGP yang sangat solid di trek itu. Namun, pebalap tim pabrikan Ducati itu menilai, persaingan dalam balapan pembuka musim 2024, pada akhir pekan ini, akan intens karena ada banyak pebalap yang sangat kencang. Ini akan menguji kekuatan Ducati yang mendominasi Lusail musim lalu.
”Saya sangat bersemangat mengawali musim keempat saya bersama Tim Ducati Lenovo. Kami mengawali di Qatar di trek yang saya sukai. Kami telah meraih sejumlah hasil bagus sebelumnya,” ujar Bagnaia.
Balapan sprint di Qatar akan bergulir pada Sabtu (9/3/2024) mulai pukul 23.00 WIB menempuh 11 putaran. Sementara balapan utama berlangsung pada Senin (11/3/2024) mulai pukul 00.00 WIB dengan menempuh 22 putaran.
Selama tes, kami kompetitif dalam pace balapan dan time attack. Saya bisa mencetak waktu yang sangat bagus, tetapi kondisi (trek) juga tepat. Balapan akan berbeda: saya menduga akan banyak para pebalap cepat, dan persaingan akan sangat ketat.
Pebalap berjuluk ”Pecco” itu sebenarnya belum pernah memenangi balapan MotoGP di Lusail. Pencapaian terbaiknya adalah meriah pole position pada musim 2021 dan finis di posisi kedua dalam balapan utama 2023. Namun, para pebalap Ducati memiliki catatan bagus di Lusail dengan meraih 19 podium, 7 kemenangan, dan 8 posisi start terdepan. Bahkan, pada musim 2023, Ducati mendominasi podium sprint dan balapan utama, serta posisi start terdepan.
Musim ini, dominasi Ducati di Lusail berpotensi diulang, tetapi dengan persaingan yang lebih ketat karena para pebalap pabrikan lain—terutama KTM dan Aprilia—meningkat pesat. Dalam tes pramusim di sirkuit itu pada 19-20 Februari, dalam 10 pebalap teratas Ducati menempatkan 6 pebalap, disusul Aprilia 3 pebalap, dan KTM 1 pebalap. Bagnaia menjadi pebalap tercepat dengan rekor catatan waktu putaran 1 menit 50,952 detik, unggul 0,120 detik atas rekan setimnya, Enea Bastianini.
”Selama tes, kami kompetitif dalam pace balapan dan time attack. Saya bisa mencetak waktu yang sangat bagus, tetapi kondisi (trek) juga tepat. Balapan akan berbeda: saya menduga akan banyak para pebalap cepat, dan persaingan akan sangat ketat. Apa pun itu, kami telah siap, dan saya tidak sabar berada di trek pada Jumat siang,” ujar Pecco, yang sudah berada di Lusail, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Harmoni Bagnaia-Ducati Berlanjut hingga 2026
Pebalap yang berpotensi menjadi pesaing terkuat Pecco untuk meraih podium tertinggi dalam balapan pembuka MotoGP 2024 ini adalah Bastianini. Dia menunjukkan adaptasi yang solid dengan Desmosedici GP24 hingga bisa mencetak ritme pace dan waktu satu putaran yang cepat.
Bastianini bertekad menjadikan musim ini sebagai pembuktian diri bahwa dirinya pantas tetap bertahan di tim pabrikan Ducati. Musim lalu, pebalap berjuluk ”Bestia” itu tidak bisa kompetitif karena mengalami serangkaian cedera sejak awal musim.
”Akhirnya, kami kembali ke trek untuk balapan pertama musim ini, dan saya sangat bersemangat mengawali di Qatar ketika saya meraih memenangan pertama di MotoGP pada 2022,” ujar Bastianini.
”Dalam tes pramusim terakhir di Lusail, kami cepat dan kompetitif, jadi kondisinya menguntungkan untuk mencetak performa kuat. Namun, kondisi pada balapan akhir pekan akan berbeda dibandingkan saat tes. Jadi, kami perlu tetap membumi. Kami akan bekerja keras sejak putaran pertama untuk mengawali musim 2024 dengan hasil bagus,” pungkas Bastianini.
Baca juga: Pecco Bagnaia Nyalakan Tanda Bahaya
Selain tantangan dari Bastianini, pebalap lain yang juga berpotensi solid pada akhir pekan ini adalah pebalap Pramac Racing, Jorge Martin. Dia memenangi sprint musim lalu di Qatar, tetapi melakukan kesalahan saat start sehingga hanya bisa finis di posisi ke-10 pada balapan utama. Musim ini dia bertekad menebus kesalahan itu dengan menyapu bersih kemenangan di Lusail.
Lusail juga menjadi trek yang spesial bagi Fabio Di Giannantonio yang mebuat kejutan dengan memenangi balapan utama dan finis di posisi kedua dalam sprint. Performa Diggia menjadi salah satu kunci dirinya bisa mendapatkan tempat di tim Pertamina Enduro VR6 Racing musim ini. Diggia pun bertekad mengulang performanya musim lalu di Lusial dalam balapan akhir pekan ini.