Menang atas PSS Sleman, Persebaya Surabaya Jaga Tren Positif
Persebaya Surabaya jaga tren positif di Liga 1 dengan menang 2-1 atas PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Persebaya Surabaya menang 2-1 (2-0) atas tim tamu PSS Sleman di pekan ke-27 Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Jawa Timur, Minggu (3/3/2024). Kemenangan menjaga tren positif yakni belum kalah di sembilan laga terakhir.
Kemenangan itu mengantar ”Green Force”, julukan Persebaya, ke posisi sembilan klasemen sementara. Tim asuhan Paul Munster mengemas 35 poin dari 8 kemenangan, 11 seri, dan 8 kekalahan.
Di sisi lain, ”Super Elang Jawa”, julukan PSS, tertahan di posisi empat belas dengan 31 poin dari 7 kemenangan, 10 seri, dan 10 kekalahan. Tim asuhan Risto Vidakovic cuma terpaut tiga poin dari posisi enam belas alias zona degradasi yang dihuni Persita Tangerang. Posisi PSS juga rentan disalip Arema FC di posisi ke-15 dengan 30 poin.
Tuan rumah membuka kemenangan lewat gol cepat gelandang serang Muhammad Iqbal saat laga baru berjalan 13 detik. Gol bermula dari umpan lambung bek Yan Victor kepada sayap serang Bruno Moreira. Victor mengirim umpan jauh dari lini belakang Persebaya ke sektor kanan pertahanan PSS. Umpan kepada Bruno digagalkan oleh bek sayap Ibrahim Sanjaya.
Namun, tendangan sapuan Sanjaya malah dikejar oleh Iqbal yang kurang terkawal. Dari depan kotak penalti, Iqbal menendang bola dengan keras sehingga bola gagal dicegah kiper Antohy Pinthus. Gol itu begitu mengagetkan PSS. ”Saya tidak habis pikir dengan gol itu, begitu mudah kami kebobolan dengan amat cepat,” kata Pinthus seusai laga.
Persebaya kemudian menambah gol pada menit ke-30 dari titik penalti. Bruno sebagai eksekutor yang sukses dengan teknik tendangan panenka. Hukuman ”12 pas” karena Pinthus sengaja menjatuhkan penyerang Paulo Henrique di kotak terlarang.
Ada peran Iqbal dalam penalti itu. Iqbal mengirim umpan lambung dari tengah lapangan kepada Paulo. Penyerang dari Brasil itu menggiring bola dan lepas dari kawalan bek PSS. Namun, pergerakan Paulo di area penalti dihentikan oleh Pinthus sehingga berbuah hukuman yang menjadi gol bagi tuan rumah.
Gol balasan tim tamu lahir dari gelandang senior Esteban Vizcarra pada menit ke-37. Gol lahir dari situasi kemelut di area penalti Persebaya. Vizcarra menyambar bola muntah dari situasi kemelut yang tidak bisa digagalkan oleh kiper Andhika Ramadhani.
Munster dalam jumpa pers seusai laga mengatakan gembira dengan hasil positif yang diraih timnya. Ini kemenangan kedua dari lima laga menangani Persebaya. Kemenangan pertama Munster bersama Persebaya didapat di laga kandang yaki 1-0 atas Bhayangkara Presisi Indonesia pada pekan ke-25.
”Tim bermain dengan luar biasa,” ujar Munster, pelatih asal Irlandia Utara, seusai laga.
Sementara itu, Vidakovic menyesalkan kekalahan tim asuhannya. Gol cepat tuan rumah meruntuhkan permainan tim. Meski mencoba bangkit dengan berani menyerang, PSS kembali berbuat kesalahan dengan situasi penalti yang berbuah gol kedua Persebaya.
”Kami mencoba bangkit dan dominan di babak kedua tetapi satu gol tidak cukup,” ujar Vidakovic.
Statistik memperlihatkan penguasaan bola dominan ke tim tamu, yakni 25:75. PSS dominan dalam membuat operan yakni 443 berbanding 143 milik Persebaya. Kedua tim sama-sama melesatkan delapan tembakan. Namun, Persebaya lebih baik, yakni empat tembakan mengarah gawang sedangkan PSS tiga tembakan.