Real Madrid kehabisan waktu untuk meraih poin penuh di markas Valencia. Skenario Ancelotti tidak berjalan mulus.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
VALENCIA, MINGGU — Real Madrid hanya sanggup meraih satu poin saat meladeni Valencia di Stadion Mestalla, Minggu (3/3/2024) dini hari WIB. Kedua tim harus puas bermain imbang 2-2 dalam pertandingan yang berlangsung panas di menit-menit akhir. Pelatih Real Carlo Ancelotti dihadapkan pada kenyataan pahit. Skenarionya mengamankan gelar secara prematur tidak berjalan sesuai rencana.
Tambahan satu poin memang membuat Real unggul tujuh poin atas Girona di peringkat kedua klasemen sementara liga. Akan tetapi, hasil imbang ini sangat berisiko membuat jarak antara Real dan Girona semakin tipis menjadi empat poin. Itu bisa terjadi andai Girona mampu mengalahkan Real Mallorca di laga lainnya.
Ancelotti awalnya menargetkan para pemainnya untuk menyapu bersih lima pertandingan liga dengan kemenangan. Rencana ini berkaitan dengan upaya Ancelotti mengamankan gelar liga secara prematur. Valencia ditargetkan jadi korban untuk pijakan awal memuluskan skenario itu. Akan tetapi, kenyataan di lapangan ternyata berkata lain.
Real tampil lambat dalam mengimbangi agresivitas permainan Valencia di babak pertama. Pelatih Valencia Ruben Baraja membuktikan kata-katanya bahwa para pemainnya akan tampil menekan untuk menyulitkan para pemain Real mengembangkan permainan. Sejak bola mulai dialirkan di lini pertahanan Real, para pemain Valencia menyerbu untuk merebut bola sesegera mungkin. Opsi operan para bek Real begitu dibatasi sehingga melepaskan bola-bola panjang menjadi cara teraman agar lolos dari tekanan tersebut.
Setelah ditekan berkali-kali, upaya Valencia membuahkan hasil. Penyerang Hugo Duro membawa Valencia memimpin seusai memaksimalkan umpan Fran Perez dari dalam kotak penalti Real. Gol tersebut tercipta dari kesalahan bek Real dalam mengatasi tekanan yang dilancarkan bek sayap kanan Valencia, Dimitri Foulquier.
Tekanan tinggi yang diterapkan para pemain Valencia kembali sukses membuat lini pertahanan Real yang digalang Aurelien Tchouameni dan Antonio Rudiger tidak berkutik. Kesalahan Dani Carvajal dalam mengoper bola mampu dimanfaatkan maksimal oleh Roman Yaremchuk. Pemain berpaspor Ukraina itu merebut bola tanggung dari Carvajal dan dengan mudah menaklukkan kiper Andriy Lunin dalam satu sentuhan.
”Kami telah melakukan pekerjaan dengan baik. Ada sejumlah peluang berbahaya. Banyak hal telah terjadi dalam permainan. Kami sangat efisien di babak pertama,” kata Baraja seusai pertandingan, dikutip dari Diario AS.
Real terlambat merespons permainan menekan Valencia. Trio lini tengah Real yang diisi Toni Kroos, Federico Valverde, dan Eduardo Camavinga tidak bisa berbuat banyak untuk menembus pertahanan rapat Valencia. Baraja menggunakan formasi 4-4-2 yang sangat rapat antarlininya sehingga menyulitkan para pemain Real mencari celah untuk bermanuver.
Amarah Vinicius
Stadion Mestalla kembali menyelipkan sepenggal kenangan buruk bagi penyerang sayap Real, Vinicius Junior. Dia pernah mengalami insinden rasis saat bermain di sana musim lalu. Pada kedatangannya kali ini, Vinicus juga mendapat cemooh dari penonton. Perlakuan tersebut memicu amarah Vinicius yang dia salurkan menjadi performa militan sepanjang pertandingan.
Vinicius tampil ngotot dalam duel-duel perebutan bola. Betapapun sulitnya bola yang harus dia jangkau, Vinicius mencoba terus mencoba meraihnya. Perjuangan Vinicius terbayar beberapa menit sebelum babak pertama usai. Vinicius mencetak gol dengan sontekan memanfaatkan bola umpan mendatar dari Carvajal.
Gol tersebut mengurangi tekanan untuk Real dan membalikkan momentum. Hanya saja, momentum membalikkan keadaan itu harus tertunda karena babak pertama sudah usai.
Di babak kedua, Valencia mengendurkan tekanan untuk mempertahankan keunggulan. Situasi ini dimanfaatkan Real untuk lebih mengagresifkan serangan demi keluar dari ketertinggalan. Real mencatatkan dua tembakan tepat sasaran, termasuk upaya dari dalam kotak penalti oleh Jude Bellingham. Akan tetapi, kiper Valencia, Giorgi Mamardashvili, tampil gemilang dengan mementahkan peluang-peluang berbahaya Real.
Vinicius menampilkan permainan yang sangat bagus. Dia sangat menentukan bagi kami meskipun dia lebih efektif di dalam area (kota penalti) daripada di luar.
Vinicius kembali membuktikan diri dengan mencetak gol penyeimbang pada menit ke-76. Pergantian yang dilakukan Ancelotti berbuah gol penyeimbang tersebut. Merasa alur serangan Real tidak banyak kreativitas, Ancelotti mengutus Luka Modric dan Brahim Diaz untuk membuat perbedaan. Diaz membayar kepercayaan Ancelotti dengan mengirimkan umpan terukur yang disambut Vinicius dengan sundulan.
”Vinicius menampilkan permainan yang sangat bagus. Dia sangat menentukan bagi kami, meskipun dia lebih efektif di dalam area (kota penalti) daripada di luar. (Bek Dimitri) Foulquier memainkan permainan yang bagus saat menjaganya, jadi dia harus berusaha menemukan ruang di dalam kotak penalti dan dia mencetak dua gol yang sangat penting bagi kami,” kata Ancelotti.
Tidak ada gol yang tercipta setelah itu. Real harus puas pulang dengan satu poin di tangan.
Tensi panas
Wasit Gil Manzano membuat keputusan kontroversial di pengujung laga yang memicu tensi panas antara kedua tim. Saat itu, Bellingham mencetak gol kemenangan, tetapi dianulir karena waktu sudah habis.
Para pemain Real bereaksi dengan mengerubungi Manzano. Mereka memprotes keputusannya yang menyudahi laga di saat posisi Real sedang menyerang, bahkan telah mencetak gol. Mereka tidak puas karena waktu tambahan tujuh menit dianggap banyak tersita dengan pergantian pemain, tinjauan potensi penalti untuk Valencia, dan pemain cedera. Maka dari itu, waktu tambahan seharusnya bisa lebih lama.
Bellingham yang frustrasi karena golnya dianulir menghampiri wasit dan berteriak. Akibat perbuatannya itu, Manzano memberi kartu merah kepada Bellingham.
Ancelotti mengatakan, pihak Real merasa tidak senang dengan kartu merah tersebut. Menurut Ancelotti, tidak ada maksud Bellingham untuk mengintimidasi wasit. Bellingham, kata Anceotti, hanya berseru kepada wasit dan mengatakan bahwa itu gol tersebut seharusnya disahkan. (AP)