Kado Terakhir Klopp
Bukan tanpa alasan, Juergen Klopp mengumumkan perpisahan di tengah musim. Dia sudah merancang segalanya dengan sempurna.
LIVERPOOL, SABTU — Skuad Liverpool tidak punya waktu untuk menangisi Manajer Juergen Klopp yang akan hengkang di akhir musim. Virgil van Dijk dan rekan-rekan masih bisa membalas segala jasa sang manajer karismatik tersebut dengan memberikan hadiah perpisahan terbaik di separuh musim tersisa.
Dunia sepak bola terguncang pada Jumat (26/1/2024). Setelah bersama sejak 2015, Klopp mengumumkan akan berpisah dengan Liverpool di akhir musim ini. Dia tidak akan melanjutkan kontraknya yang sampai 2026 karena kehabisan energi. Sang manajer butuh waktu rehat setelah 24 tahun berada di dunia kepelatihan.
Baca juga: Akhir Klopp, Getir Liverpool
Tulisan bek legendaris Liverpool, Jamie Carragher, berjudul ”Terima Kasih Telah Mengubah Hidup Kami, Juergen” di The Telegraph mungkin bisa mewakili perasaan para pendukung. Dia menjelaskan, hatinya sangat hancur setelah pengumuman, bahkan sempat mengira itu hanya lelucon yang sudah biasa muncul di media sosial.
”Referensi yang pas mungkin adalah pengunduran diri Kenny Dalglish pada 1991 saat Liverpool di puncak klasemen. Saat itu saya fans Everton, sangat bahagia Kenny pergi. Itu adalah standar terbesar dari kelas seorang manajer ketika rival merayakan kepergian Anda. Itu berarti Anda dikagumi dan ditakuti,” kata Carragher.
Klopp tidak sembarang memilih waktu. Saat ini merupakan momen paling vital untuk Liverpool. ”Si Merah” masih bersaing di empat kompetisi seusai paruh musim dan berada di posisi kuat meraih juara. Dia memahami, alih-alih terpuruk, para pemain justru akan ”terbakar” untuk memberikan segalanya sampai akhir musim.
Sang manajer telah mengumumkan terlebih dulu kepada Van Dijk dan rekan-rekan. Mereka menerima dengan bijak keputusan itu dan tidak banyak bertanya lebih jauh. Menurut Klopp, para pemainnya memperlihatkan rasa lapar untuk bertarung hingga akhir musim. ”Mereka dalam suasana hati yang bagus,” ujarnya.
Baca juga: Klopp Memantik Imajinasi Liverpool
Kekuatan ikatan tersebut akan mulai dibuktikan pada Minggu malam. Liverpool akan menjamu Norwich City di Stadion Anfield dalam laga babak keempat Piala FA. Trofi kompetisi tertua itu adalah salah satu yang mesti diraih jika Liverpool ingin menghidupkan skenario sempurna untuk meraih quadruple atau empat gelar juara.
Klopp dan skuad Liverpool pernah menyalakan asa quadruple di musim 2021-2022. Ketika itu, mereka berhasil melaju jauh di empat kompetisi sekaligus. Sayangnya, ”Si Merah” harus puas dengan hanya menyabet dua gelar, yaitu Piala FA dan Piala Liga. Mereka hanya menjadi runner-up di Liga Inggris dan Liga Champions.
Harapan Liverpool untuk menggapai empat gelar sekaligus masih sangat terbuka musim ini. Mereka kokoh di puncak klasemen liga domestik hingga pekan ke-21 dan sudah memastikan tempat di final Piala Liga. Di Liga Europa, ”Si Merah” yang merupakan unggulan teratas sudah menggapai babak gugur.
Perjalanan Liverpool agak berbeda dibandingkan dengan dua musim lalu. Mereka mengejar di Liga Europa karena tidak lolos Liga Champions. Meskipun begitu, Klopp justru berkesempatan untuk melengkapi koleksi trofinya. Sang manajer sempat mengantar Liverpool ke final Liga Europa di musim pertamanya, tetapi kalah dari Sevilla.
Alhasil, bagi skuad Liverpool, capaian quadruple adalah hadiah perpisahan terbaik untuk Klopp. Manajer asal Jerman itu sempat mendapatkan pertanyaan tentang memori terbaik selama berada di Liverpool. Dia menjawab, mungkin masih ada kenangan yang akan lebih baik di masa depan, dalam empat bulan ke depan.
Baca juga: Liverpool Kian Nyaman dengan Keganjilan
Mari kita maksimalkan musim ini untuk tersenyum ketika melihat kembali dari masa depan.
Klopp seperti sudah merancang segalanya dengan pengumuman tiba-tiba itu. Dia mau menciptakan kenangan terindah bersama para pemain, staf, dan pendukung di akhir perjalanannya. Dia butuh dukungan seisi Liverpool. ”Mari kita maksimalkan musim ini untuk tersenyum ketika melihat kembali dari masa depan,” ujarnya.
Sanjungan Guardiola
Tidak hanya publik Liverpool yang terkejut. Manajer-manajer papan atas Liga Inggris juga tidak menyangka Klopp akan pergi di akhir musim. Salah satunya Manajer Manchester City Josep Guardiola yang selalu menjadi rival terbesar Klopp sejak 2016. Rivalitas panjang itu telah berada di pengujung kisah.
”Klopp pergi? Saya akhirnya bisa tidur dengan nyenyak! Sehari sebelum bertanding melawan Liverpool selalu jadi mimpi buruk untuk saya. (Klopp adalah) rival terbaik yang pernah saya dapatkan dalam hidup ini. Saya mengharapkan yang terbaik untuk dia. Saya yakin, dia akan kembali (melatih),” ujar Guardiola.
Baca juga: Separuh Musim Berlalu, Siapa Calon Terkuat Juara?
Klopp menegaskan akan rehat dari dunia kepelatihan. ”Saya tidak tahu apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak ada klub ataupun negara tahun depan. Itu jelas. Tidak akan (melatih) klub Inggris lain juga untuk selamanya. Itu tidak akan terjadi, bahkan jika saya tidak punya sesuatu untuk dimakan,” ujarnya.
Adapun Klopp merupakan satu-satunya Manajer Liverpool yang bisa meraih gelar Liga Inggris, Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga. Di dalam genggaman tangan dinginnya, Liverpool mampu kembali mengembalikan harkat sebagai salah satu tim tersukses di tanah Inggris. Bagi ”Si Merah”, Klopp adalah anugerah terindah. (AP/REUTERS)